Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Gemalto Akui Adanya Peretasan Kartu SIM
Sebuah dokumen yg dipaparkan oleh Edward Snowden beberapa waktu lalu memberitakan bahwa NSA & GCHQ terbukti meretas kartu SIM milik perusahaan Gemalto. Perusahaan pembuat kartu SIM yg berasal dari Belanda tersebut menyatakan secara resmi kepada publik bahwa mereka mengakui menjadi korban peretasan dari tahun 2010 hingga 2012. Walaupun tidak secara resmi menyinggung NSA, pihak Gemalto menyatakan bahwa pada dasawarsa tersebut perusahaannya mengalami beberapa kali serangan siber yg berusaha untuk masuk pada jaringan komputer mereka. Pernyataan tersebut muncul di situs Gemalto terkait pencurian kode enkripsi untuk meretas jalur komunikasi pada kartu SIM yg diproduksi oleh mereka.
Pada tahun 2010 hingga 2012, kita mengalami beberapa kali serangan pada jaringan komputer kami, terang Gemalto pada pernyataannya. Pada periode tersebut, kami mendeteksi sejumlah intrusi yg mencoba mengakses komputer pegawai yg biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, imbuh mereka. Pada saat itu, kami tidak bisa memastikan apakah serangan itu berasal dari NSA or GCHQ, lanjut pihak Gemalto. CEO Gemalto, Olivier Piou mengatakan pada media bahwa mereka belum bisa memastikan apakah peretasan itu digawangi oleh NSA & GCHQ. Kalaupun terbukti mereka melakukan peretasan, perusahaan kesulitan untuk menuntut aktor negara & tentu saja biayanya tidak murah, kata Piou.
Ia pun mengakui bahwa Gemalto memang mengalami serangan. Tetapi, Piou menjelaskan bahwa serangan tersebut tidak bertujuan untuk mencuri sistem enkripsi pada kartu SIM. Piou memastikan bahwa enkripsi yg ada pada kartu SIM dipastikan aman & masih dipegang oleh pihak perusahaan. Serangan pada Gemalto hanya berfokus pada merusak jaringan konputer perusahaan, terang Piou. Pada tahun 2010, kami sudah mengimplementasikan channel khusus yg aman untuk bertransaksi dengan pelanggan. Sangat jarang jika serangan pada channel tersebut berakibat pada tercurinya sistem enkripsi pada kartu SIM, kata Piou.
Patrick Lacruche, kepala keamanan dari Gemalto menyatakan hal yg sama bahwa serangan pada channel khusus ini akan sangat jarang. Adapun bila NSA ingin memata-matai komunikasi, mereka hanya bisa melakukannya pada jaringan 2G, kata Lacruche. Ia menambahkan, Jaringan 3G & 4G tidak mudah untuk disadap. NSA masih menjadi objek menakutkan bagi sejumlah pihak. Presiden Obama berencana untuk mereformasi sistem pengawasan NSA. Namun, rencana tersebut masih terhambat di Senat AS. Pihak Senat telah menahan sejumlah upaya hukum untuk meminta pertanggung jawaban NSA. Rencana reformasi Surveillance Act yg diprakarsai Obama tertahan di Senat & bahkan ada kemungkinan NSA masih tetap bisa melakukan pengawasan pada sejumlah perusahaan komunikasi dengan target spesifik.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenGemalto Akui Adanya Peretasan Kartu SIM diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Sebuah dokumen yg dipaparkan oleh Edward Snowden beberapa waktu lalu memberitakan bahwa NSA & GCHQ terbukti meretas kartu SIM milik perusahaan Gemalto. Perusahaan pembuat kartu SIM yg berasal dari Belanda tersebut menyatakan secara resmi kepada publik bahwa mereka mengakui menjadi korban peretasan dari tahun 2010 hingga 2012. Walaupun tidak secara resmi menyinggung NSA, pihak Gemalto menyatakan bahwa pada dasawarsa tersebut perusahaannya mengalami beberapa kali serangan siber yg berusaha untuk masuk pada jaringan komputer mereka. Pernyataan tersebut muncul di situs Gemalto terkait pencurian kode enkripsi untuk meretas jalur komunikasi pada kartu SIM yg diproduksi oleh mereka.
Pada tahun 2010 hingga 2012, kita mengalami beberapa kali serangan pada jaringan komputer kami, terang Gemalto pada pernyataannya. Pada periode tersebut, kami mendeteksi sejumlah intrusi yg mencoba mengakses komputer pegawai yg biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, imbuh mereka. Pada saat itu, kami tidak bisa memastikan apakah serangan itu berasal dari NSA or GCHQ, lanjut pihak Gemalto. CEO Gemalto, Olivier Piou mengatakan pada media bahwa mereka belum bisa memastikan apakah peretasan itu digawangi oleh NSA & GCHQ. Kalaupun terbukti mereka melakukan peretasan, perusahaan kesulitan untuk menuntut aktor negara & tentu saja biayanya tidak murah, kata Piou.
Ia pun mengakui bahwa Gemalto memang mengalami serangan. Tetapi, Piou menjelaskan bahwa serangan tersebut tidak bertujuan untuk mencuri sistem enkripsi pada kartu SIM. Piou memastikan bahwa enkripsi yg ada pada kartu SIM dipastikan aman & masih dipegang oleh pihak perusahaan. Serangan pada Gemalto hanya berfokus pada merusak jaringan konputer perusahaan, terang Piou. Pada tahun 2010, kami sudah mengimplementasikan channel khusus yg aman untuk bertransaksi dengan pelanggan. Sangat jarang jika serangan pada channel tersebut berakibat pada tercurinya sistem enkripsi pada kartu SIM, kata Piou.
Patrick Lacruche, kepala keamanan dari Gemalto menyatakan hal yg sama bahwa serangan pada channel khusus ini akan sangat jarang. Adapun bila NSA ingin memata-matai komunikasi, mereka hanya bisa melakukannya pada jaringan 2G, kata Lacruche. Ia menambahkan, Jaringan 3G & 4G tidak mudah untuk disadap. NSA masih menjadi objek menakutkan bagi sejumlah pihak. Presiden Obama berencana untuk mereformasi sistem pengawasan NSA. Namun, rencana tersebut masih terhambat di Senat AS. Pihak Senat telah menahan sejumlah upaya hukum untuk meminta pertanggung jawaban NSA. Rencana reformasi Surveillance Act yg diprakarsai Obama tertahan di Senat & bahkan ada kemungkinan NSA masih tetap bisa melakukan pengawasan pada sejumlah perusahaan komunikasi dengan target spesifik.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenGemalto Akui Adanya Peretasan Kartu SIM diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber