Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Global Security Index 2014
Global Security Index adalah sebuah survey yg dilakukan dengan kerjasama antara sektor swasta dengan organisasi internasional. Tujuan dari disusunnya Global Security Index ini tidak lain untuk memperluas knowledge tentang isu isu keamanan siber yg se&g menjadi topik hangat di tahun ini. Global Security Index disusun atas kerjasama ABI Research & organisasi internasional yg bernama International Telecomunication Union (ITU) yg mana survey tersebut ditujukan pada negara-negara berdaulat untuk melakukan pemetaan & pemeringkatan sejauh mana maturity dari security awareness mereka. Lima aspek mendasar yg menjadi komitmen antara ABI Research & ITU adalah legal measures, technical measures, organizational measures, capacity building, and cooperation.
Hasil dari riset tersebut adalah indeks negara & kesiapan mereka dalam mengimplementasikan security awareness di negaranya. Global Security Index ini tidak berusaha untuk mengukur tingkat kesuksesan sebuah negara dalam menghadapi keamanan siber. Aspek yg mereka ukur adalah sejauh mana negara membangun national structure untuk mempromosikan & mengimplementasikan security awareness building di masyarakatnya. Berdasarkan hasil penelitian Global Security Index ini, Amerika Serikat menempati urutan pertama dalam hal mengimplementasikan security awareness pada masyarakatnya. Pemerintahan Barack Obama tersebut mendapatkan nilai indeks sebanyak 0,824. Di urutan kedua adalah Kanada dengan indeks yg didapatkan sebanyak 0,794. Di urutan ketiga, tiga negara berhak menyan&g indeks sebanyak 0,765 yaitu Australia, Malaysia & Oman.
Malaysia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yg sudah mengimplementasikan security awareness mereka dengan baik. Negara jiran itu mengungguli Singapura yg berada di urutan enam dengan indeks sebanyak 0,676 & Indonesia yg berada di urutan tiga belas dengan indeks, 0,471. Indonesia berada di urutan tiga belas bersama-sama dengan Rumania & Luksemburg. Hasil indeks tersebut cukup mencengangkan karena Singapura hingga saat ini dinilai sebagai negara di ASEAN yg sudah mature kepedulian keamanan informasinya. Tingkat maturity security awareness di tataran regional Timur Tengah ditempati oleh Oman. Negara teluk tersebut menduduki peringkat pertama dengan indeks sebanyak 0,7647 melampaui Qatar & Mesir dengan indeks sebesar 0,6176 & 0,5882.
Di benua Eropa, Norwegia unggul dari Estonia & Jerman sebagai salah satu negara yg mature dalam mengimplementasikan & mempromosikan cyber security awareness. Norwegia mempunyai perolehan indeks sebanyak 0,7353 se&gkan Estonia & Jerman memperoleh 0,7059. Estonia cukup mendapatkan perhatian karena negara tersebut sangat peduli dengan keamanan siber mengingat negara itu pernah mengalami kelumpuhan total akibat sistem pasokan energi mereka dilumpuhkan hacker Rusia.
Pada tatanan Asia-Pasifik Australia, Malaysia & Selandia Baru adalah negara yg memperoleh Global Security Index terbaik. Australia & Malaysia sama-sama memperoleh indeks sebesar 0,7647. Namun, Australia mengungguli Malaysia karena dalam aspek penilaian capacity building, negara Kangguru itu unggul lebih baik. Di posisi ketiga adalah Selandia Baru dengan perolehan indeks sebanyak 0,7353. Bagaimana dengan Indonesia? Negara kita boleh berbangga hati karena berhak menempati urutan ke-5 dengan perolehan indeks sebesar 0,4706. Negara kita tertinggal dari India, Jepang, Republik Korea Selatan & Singapura. Namun, Indonesia mengungguli China, Thailand, Sri Lanka & Brunei Darussalam. Indonesia di tingkat Asia Tenggara berada di urutan ketiga. Se&gkan di tingkat benua Amerika, AS & Kanada otomatis mendominasi secara nilai & Brazil secara mengejutkan berada di urutan ketiga menempel dua negara itu dengan perolehan indeks sebesar 0,7059.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenGlobal Security Index 2014 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Global Security Index adalah sebuah survey yg dilakukan dengan kerjasama antara sektor swasta dengan organisasi internasional. Tujuan dari disusunnya Global Security Index ini tidak lain untuk memperluas knowledge tentang isu isu keamanan siber yg se&g menjadi topik hangat di tahun ini. Global Security Index disusun atas kerjasama ABI Research & organisasi internasional yg bernama International Telecomunication Union (ITU) yg mana survey tersebut ditujukan pada negara-negara berdaulat untuk melakukan pemetaan & pemeringkatan sejauh mana maturity dari security awareness mereka. Lima aspek mendasar yg menjadi komitmen antara ABI Research & ITU adalah legal measures, technical measures, organizational measures, capacity building, and cooperation.
Hasil dari riset tersebut adalah indeks negara & kesiapan mereka dalam mengimplementasikan security awareness di negaranya. Global Security Index ini tidak berusaha untuk mengukur tingkat kesuksesan sebuah negara dalam menghadapi keamanan siber. Aspek yg mereka ukur adalah sejauh mana negara membangun national structure untuk mempromosikan & mengimplementasikan security awareness building di masyarakatnya. Berdasarkan hasil penelitian Global Security Index ini, Amerika Serikat menempati urutan pertama dalam hal mengimplementasikan security awareness pada masyarakatnya. Pemerintahan Barack Obama tersebut mendapatkan nilai indeks sebanyak 0,824. Di urutan kedua adalah Kanada dengan indeks yg didapatkan sebanyak 0,794. Di urutan ketiga, tiga negara berhak menyan&g indeks sebanyak 0,765 yaitu Australia, Malaysia & Oman.
Malaysia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yg sudah mengimplementasikan security awareness mereka dengan baik. Negara jiran itu mengungguli Singapura yg berada di urutan enam dengan indeks sebanyak 0,676 & Indonesia yg berada di urutan tiga belas dengan indeks, 0,471. Indonesia berada di urutan tiga belas bersama-sama dengan Rumania & Luksemburg. Hasil indeks tersebut cukup mencengangkan karena Singapura hingga saat ini dinilai sebagai negara di ASEAN yg sudah mature kepedulian keamanan informasinya. Tingkat maturity security awareness di tataran regional Timur Tengah ditempati oleh Oman. Negara teluk tersebut menduduki peringkat pertama dengan indeks sebanyak 0,7647 melampaui Qatar & Mesir dengan indeks sebesar 0,6176 & 0,5882.
Di benua Eropa, Norwegia unggul dari Estonia & Jerman sebagai salah satu negara yg mature dalam mengimplementasikan & mempromosikan cyber security awareness. Norwegia mempunyai perolehan indeks sebanyak 0,7353 se&gkan Estonia & Jerman memperoleh 0,7059. Estonia cukup mendapatkan perhatian karena negara tersebut sangat peduli dengan keamanan siber mengingat negara itu pernah mengalami kelumpuhan total akibat sistem pasokan energi mereka dilumpuhkan hacker Rusia.
Pada tatanan Asia-Pasifik Australia, Malaysia & Selandia Baru adalah negara yg memperoleh Global Security Index terbaik. Australia & Malaysia sama-sama memperoleh indeks sebesar 0,7647. Namun, Australia mengungguli Malaysia karena dalam aspek penilaian capacity building, negara Kangguru itu unggul lebih baik. Di posisi ketiga adalah Selandia Baru dengan perolehan indeks sebanyak 0,7353. Bagaimana dengan Indonesia? Negara kita boleh berbangga hati karena berhak menempati urutan ke-5 dengan perolehan indeks sebesar 0,4706. Negara kita tertinggal dari India, Jepang, Republik Korea Selatan & Singapura. Namun, Indonesia mengungguli China, Thailand, Sri Lanka & Brunei Darussalam. Indonesia di tingkat Asia Tenggara berada di urutan ketiga. Se&gkan di tingkat benua Amerika, AS & Kanada otomatis mendominasi secara nilai & Brazil secara mengejutkan berada di urutan ketiga menempel dua negara itu dengan perolehan indeks sebesar 0,7059.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenGlobal Security Index 2014 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber