Pemain muda Persipasi Bandung Raya Hanif Abdurrauf Sjahbandi menyatakan, ia berusaha agar tidak cepat puas diri supaya kemampuannya mengalami peningkatan di masa mendatang.
Hanif pernah malang melintang di persepakbolaan Eropa saat masih kanak-kanak. Ia pernah unjuk gigi dalam World Skill Festival di Old Trafford. Selain itu dia pernah menimba ilmu di sekolah sepakbola di Spanyol bersama FC Jove. Di Indonesia, ia kemudian bergabung dengan Persib Bandung.
"Saya senang berkesempatan main di turnamen ini. Saya banyak belajar kepada para pemain senior yang menjadi lawan, atau teman. Banyak hal baru yang saya dapatkan,” terang pemuda berusia 18 tahun ini.
"Ini sebenarnya bukan yang pertama, karena di Piala Presiden kemarin saya sudah bermain. Ini menjadi sebuah pengalaman baru dengan atmosfer permainan yang tentu saja baru bagi saya, karena saya belum pernah bermain melawan para pemain senior.”
"Semoga tidak membuat saya puas, karena karir saya masih panjang di tengah kondisi sepakbola Indonesia saat ini.”
Hanif juga memuji gaya melatih Pieter Huistra yang menurutnya sangat baik untuk perkembangan pemain, terutama berkaitan dengan taktik permainan, dan penerapannya di lapangan.
"Pieter Huistra juga sangat bagus dalam melatih pemain. Dia memberikan hal baru dalam sistem permainan. Pemain dituntut berpikir. Misalnyam kenapa kita melakukan ini, kenapa kita melakukan itu. Dia juga membenahi permainan kita yang kurang efektif, dan memberikan solusinya,” jelas Hanif.
Di sisi lain, Hanif juga sedikit menyesali gagal menunaikan tugasnya sebagai eksekutor saat adu tendangan penalti melawan Sriwijaya FC. Sebab, ia merasakan perbedaan melakukan tendangan itu antara saat latihan dan bermain di ajang sesungguhnya.
"Saya sebenarnya sudah fokus kepada satu titik, tetapi ternyata bola melambung tinggi. Mungkin karena ada rasa grogi yang muncul secara tiba-tiba,” ungkap remaja kelahiran Bandung 7 April 1997 ini.
"Sekali lagi ini pengalaman baru bagi saya sebagai penembak di level atas sepakbola Indonesia. Semoga saya bisa memperbaikinya.” (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Hanif Abdurrauf Sjahbandi Tak Pernah Merasa Puas
Hanif pernah malang melintang di persepakbolaan Eropa saat masih kanak-kanak. Ia pernah unjuk gigi dalam World Skill Festival di Old Trafford. Selain itu dia pernah menimba ilmu di sekolah sepakbola di Spanyol bersama FC Jove. Di Indonesia, ia kemudian bergabung dengan Persib Bandung.
"Saya senang berkesempatan main di turnamen ini. Saya banyak belajar kepada para pemain senior yang menjadi lawan, atau teman. Banyak hal baru yang saya dapatkan,” terang pemuda berusia 18 tahun ini.
"Ini sebenarnya bukan yang pertama, karena di Piala Presiden kemarin saya sudah bermain. Ini menjadi sebuah pengalaman baru dengan atmosfer permainan yang tentu saja baru bagi saya, karena saya belum pernah bermain melawan para pemain senior.”
"Semoga tidak membuat saya puas, karena karir saya masih panjang di tengah kondisi sepakbola Indonesia saat ini.”
Hanif juga memuji gaya melatih Pieter Huistra yang menurutnya sangat baik untuk perkembangan pemain, terutama berkaitan dengan taktik permainan, dan penerapannya di lapangan.
"Pieter Huistra juga sangat bagus dalam melatih pemain. Dia memberikan hal baru dalam sistem permainan. Pemain dituntut berpikir. Misalnyam kenapa kita melakukan ini, kenapa kita melakukan itu. Dia juga membenahi permainan kita yang kurang efektif, dan memberikan solusinya,” jelas Hanif.
Di sisi lain, Hanif juga sedikit menyesali gagal menunaikan tugasnya sebagai eksekutor saat adu tendangan penalti melawan Sriwijaya FC. Sebab, ia merasakan perbedaan melakukan tendangan itu antara saat latihan dan bermain di ajang sesungguhnya.
"Saya sebenarnya sudah fokus kepada satu titik, tetapi ternyata bola melambung tinggi. Mungkin karena ada rasa grogi yang muncul secara tiba-tiba,” ungkap remaja kelahiran Bandung 7 April 1997 ini.
"Sekali lagi ini pengalaman baru bagi saya sebagai penembak di level atas sepakbola Indonesia. Semoga saya bisa memperbaikinya.” (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Hanif Abdurrauf Sjahbandi Tak Pernah Merasa Puas