• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Harga Aplikasi di Google Play Turun untuk Saingi AppStore

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Bicara tentang aplikasi mobile, pikiran kita pasti akan langsung tertuju pada 2 platform distribusi yg paling ramai saat ini, yaitu Google Play untuk sistem operasi Android & App Store untuk iOS.

Kedua platform ini sama-sama mempunyai jumlah aplikasi yg banyak, jauh di atas para pesaing mereka seperti Windows Store, Amazon Appstore & Blackberry World. Hal ini tidak terlepas dari fakta kalau Android & iOS juga merupakan sistem operasi yg paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Dengan jumlah pengguna yg lebih banyak daripada iOS, Google Play pun punya keunggulan dari sisi jumlah aplikasi yg diunduh oleh para pengguna mereka. Berdasarkan data dari App Annie, jumlah unduhan di Google Play 90 persen lebih banyak dibanding App Store di akhir kuartal ketiga tahun 2015.

Angka ini bahkan jauh di atas keunggulan mereka pada tahun 2014 yg hanya berada di kisaran 60 persen.Jumlah unduhan yg terbanyak berasal dari negara-negara berkembang seperti India, Vietnam, & Indonesia.

Di sisi lain, App Annie juga menyatakan kalau App Store ternyata punya keunggulan atas Google Play dalam jumlah uang yg mereka dapatkan dari hasil penjualan aplikasi. Nominal pendapatan App Store di periode yg sama 80 persen lebih banyak dari yg diterima Google Play.

Berbeda dengan Google Play, App Store justru meraih pendapatan yg banyak di negara-negara yg sudah maju seperti Amerika Serikat & Tiongkok.



Kedua fenomena ini sempat membuat opini di kalangan developer, jika ingin membuat aplikasi yg mempunyai banyak pengguna, buatlah untuk platform Android terlebih dahulu. Namun jika kamu ingin membuat aplikasi yg menghasilkan banyak uang, membuat aplikasi untuk platform iOS terlebih dahulu jelas merupakan langkah yg bijak.
Google Play tak ingin menyerah begitu saja
Dari data yg disebutkan di atas, jelas terlihat kalau tingginya angka unduhan yg diterima Google Play tidak berbanding lurus dengan jumlah penjualan aplikasi berbayar di platform mereka. Kebanyakan pengguna mereka lebih suka mengunduh aplikasi gratis. Bisa jadi, hal ini disebabkan oleh kurangnya daya beli masyarakat terhadap aplikasi mobile di negara-negara yg menjadi basis pengguna Google Play.

Google pun mencoba mengatasi masalah tersebut dengan melakukan sebuah uji coba di India. Beberapa bulan lalu, mereka mencoba menurunkan harga terendah untuk aplikasi di Google Play yg tadinya Rs50 (sekitar Rp10.000) menjadi hanya Rs10 (sekitar Rp2.000).

Hasil uji coba tersebut cukup memuaskan, & Google akhirnya memutuskan untuk melakukan hal yg sama untuk negara-negara berkembang lain seperti Peru, Meksiko, Malaysia, Filipina, termasuk Indonesia.

Pada tanggal 17 November 2015 kemarin, Alistair Pott, Product Manager Google untuk Google Play mengumumkan kalau mereka akan menurunkan harga terendah untuk aplikasi mobile di 17 negara. Menurut Pott, dengan menetapkan harga terendah yg lebih murah, Google ingin memberikan fleksibilitas bagi para developer, agar mereka bisa menyesuaikan harga aplikasi mobile yg mereka jual dengan daya beli masyarakat.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Khusus untuk pengguna di tanah air, Google menetapkan harga terendah untuk aplikasi di Google Play yg sebelumnya Rp12.000 menjadi hanya Rp3.000.

Berikut daftar lengkap penurunan harga aplikasi Google Play di negara-negara lain:
NegaraHarga LamaHarga BaruAfrika SelatanR10,00 (sekitar Rp9.500)R3,99 (sekitar Rp3.800)BrazilR$2,00 (sekitar Rp7.200)R$0,99 (sekitar Rp3.600)ChiliCLP$500 (sekitar Rp9.500)CLP$200 (sekitar Rp3.800)Filipina43 (sekitar Rp12.300)15 (sekitar Rp4.300)HungariaFt225 (sekitar Rp10.400)Ft125 (sekitar Rp5.800)KolombiaCOP$2.000 (sekitar Rp8.700)COP$800 (sekitar Rp3.500)MalaysiaRM3,5 (sekitar Rp11.200)RM1 (sekitar Rp3.200)MeksikoMXN$9,9 (sekitar Rp7.900)MXN$5 (sekitar Rp4.000)PeruS/.3 (sekitar Rp12.000)S/.0,99 (sekitar Rp4.000)Polandiaz2,99 (sekitar Rp10.200)z1,79 (sekitar Rp6.100)Rusia30 (sekitar Rp6.200)15 (sekitar Rp3.100)Saudi Arabia 4,00 (sekitar Rp14.400)0,99 (sekitar Rp3.600)Thailand32 (sekitar Rp12.100)10 (sekitar Rp3.800)Turki2,00 (sekitar Rp9.500)0,59 (sekitar Rp2.800)Ukraina8 (sekitar Rp4.400)5 (sekitar Rp2.800)Vietnam21.000 (sekitar Rp12.600)6.000 (sekitar Rp3.600)Baca juga: Bagaimana Google Dapat Membantu Developer Meningkatkan Pendapatan Iklan pada Aplikasi Mobile

Dengan penurunan harga terendah untuk aplikasi-aplikasi di Google Play ini, bukan berarti harga semua aplikasi yg ada di sana akan langsung mengalami penurunan. Google hanya menawarkan pilihan bagi para developer untuk menurunkan harga aplikasi mereka agar menjadi lebih murah, & mendorong lebih banyak pengguna untuk membeli aplikasi berbayar.

Bagi para developer yg ingin menurunkan harga aplikasinya, bisa langsung menuju halaman Google Play Developer Console & memilih opsi Pricing & Distribution / In-app Products.

“Kami berharap perubahan ini membuat kamu (para developer) bisa menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia, sehingga kamu bisa terus menumbuhkan bisnis kamu di Google Play,” ujar Pott.

Bagaimana menurut kamu, dengan harga minimum sebesar Rp3.000, akankah makin banyak jumlah aplikasi berbayar yg terjual di Google Play?

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

Dikutip dari sini
 
Top