Pelatih Surabaya United Ibnu Grahan mengimbau agar suporter tidak lagi memperlihatkan sikap anarkis di masa mendatang, karena akan memberikan dampak buruk kepada pemain dan klub.
Ibnu mengungkapkan, anak asuhnya tidak bisa bermain lepas saat dikalahkan Arema Cronus 3-1 dalam lanjutan Grup E delapan besar Piala Jenderal Sudirman, Minggu (19/12) malam WIB. Penggawa Surabaya United sudah mendengar kabar mengenai tewasnya dua orang pendukung Arema, Aremania, dalam insiden penyerangan dalam perjalanan menuju Sleman.
Menurut Ibnu, kabar tersebut memberikan pengaruh terhadap pemain Surabaya United. Tentu dirinya sudah menghitung risiko yang bakal dihadapi pasukan mudanya di Stadion.
"Kami berangkat ke Stadion, dan di jalanan banyak menerima lemparan dari suporter. Pemain muda kami baru mengalami hal ini. Terlihat wajah mereka sangat tegang. Saya pikir ini bakal menjadi pelajaran yang berharga bagi mereka semua,” kata Ibnu.
"Ketegangan sebelum berangkat ternyata masih berimbas di lapangan. Apalagi tekanan dari suporter lawan sangat luar biasa. Saya katakan kepada pemain, mereka harus kuat mental, karena Surabaya United tidak main di Yogyakarta, melainkan seperti main di Malang.”
"Saya dulu juga pernah mengalami tekanan seperti ini saat main di Gajayana. Sebaiknya suporter tidak perlu saling bentrok.”
Kekalahan dari Arema membuat Surabaya United dipastikan gagal merebut tiket semi-final. Ibnu menyatakan, ia akan melanjutkan program di Surabaya United sambil menunggu turnamen berikutnya.
"Ya kita tunggu turnamen apa lagi yang bakal digelar, dan Surabaya United akan ikut,” imbuh Ibnu. (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Ibnu Grahan Imbau Antarfans Berdamai
Ibnu mengungkapkan, anak asuhnya tidak bisa bermain lepas saat dikalahkan Arema Cronus 3-1 dalam lanjutan Grup E delapan besar Piala Jenderal Sudirman, Minggu (19/12) malam WIB. Penggawa Surabaya United sudah mendengar kabar mengenai tewasnya dua orang pendukung Arema, Aremania, dalam insiden penyerangan dalam perjalanan menuju Sleman.
Menurut Ibnu, kabar tersebut memberikan pengaruh terhadap pemain Surabaya United. Tentu dirinya sudah menghitung risiko yang bakal dihadapi pasukan mudanya di Stadion.
"Kami berangkat ke Stadion, dan di jalanan banyak menerima lemparan dari suporter. Pemain muda kami baru mengalami hal ini. Terlihat wajah mereka sangat tegang. Saya pikir ini bakal menjadi pelajaran yang berharga bagi mereka semua,” kata Ibnu.
SIMAK JUGA
Presiden Jokowi: Tragedi Ini Jangan Terjadi Lagi
Arema Cronus Lolos Ke Semi-Final
Aremania Meninggal, Kemenpora Berduka
Presiden Jokowi: Tragedi Ini Jangan Terjadi Lagi
Arema Cronus Lolos Ke Semi-Final
Aremania Meninggal, Kemenpora Berduka
"Ketegangan sebelum berangkat ternyata masih berimbas di lapangan. Apalagi tekanan dari suporter lawan sangat luar biasa. Saya katakan kepada pemain, mereka harus kuat mental, karena Surabaya United tidak main di Yogyakarta, melainkan seperti main di Malang.”
"Saya dulu juga pernah mengalami tekanan seperti ini saat main di Gajayana. Sebaiknya suporter tidak perlu saling bentrok.”
Kekalahan dari Arema membuat Surabaya United dipastikan gagal merebut tiket semi-final. Ibnu menyatakan, ia akan melanjutkan program di Surabaya United sambil menunggu turnamen berikutnya.
"Ya kita tunggu turnamen apa lagi yang bakal digelar, dan Surabaya United akan ikut,” imbuh Ibnu. (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Ibnu Grahan Imbau Antarfans Berdamai