iBox yg berada di bawah PT. Data Citra Mandiri menggelar acara iBoxing Week yg berlangsung pada 15 hingga 20 September 2015 di Central Park, Jakarta Barat. Menurut Djatmiko Wardoyo, Marketing & Communications Erajaya Group pada saat pembukaan acara hari ini (15/9) mengatakan bahwa tujuannya bukan hanya untuk menaikkan penjualan produk dari Apple, tapi juga memberi edukasi memaksimalkan pemakaian perangkat.
Dalam gelaran tersebut, para Fanboy / pengguna Apple dapat mengetahui seluruh jajaran produk Apple, mulai dari MacBook, iPod, iPad, iPhone, & aksesori yg mendukungnya. Selain itu, pengguna juga dapat memperoleh pengenalan produk lebih mendalam dengan para customer service selama acara berlangsung.
Director iBox Herman Wong menambahkan, penjualan produk Apple melalui iBox menyumbang sekitar 45 persen dari angka keseluruhan di Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa sudah terdapat 42 ritel iBox di dalam negeri, mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga Lombok.
Baca juga: 4 Fitur Menarik dalam OS X El Capitan
Dari keseluruhan lokasi tersebut, penjualan produk Apple terbesar berasal dari Jabodetabek & ritel iBox terbesar di Indonesia terletak di Mal Kelapa gading, Jakarta Utara. Hingga akhir tahun, rencananya akan bertambah 6 ritel, termasuk di Yogyakarta. Sehingga di penghujung 2015 akan ada total 48 ritel iBox, ujarnya.
Herman menambahkan bahwa untuk saat ini iPhone & MacBook masih menjadi produk favorit pengguna tanah air. Sayangnya, ia belum bisa memastikan hadirnya primadona Apple Events, iPhone 6S ke Indonesia. Djatmiko mengatakan, Seperti tahun-tahun sebelumnya, Apple selalu tidak memberikan kepastian tanggal produk terbaru. Penjualan perdana selalu diawali dengan pembukaan order pertama.
Tidak terpengaruh terpuruknya nilai Rupiah
Sebagai tambahan informasi, iBox sendiri telah diakuisisi oleh PT Erajaya Swasembada sejak 2012 lalu & kini menjadi anak usaha salah satu raksasa distribusi gadget di dalam negeri tersebut. Djatmiko mengatakan keseluruhan penjualan di Erajaya Group tidak mengalami penurunan walau nilai tukar Rupiah dalam kondisi terus menurun.
Bahkan, Djatmiko menambahkan bahwa hingga pertengahan 2015, total penjualan naik mencapai 29 persen dari tahun lalu dengan nilai lebih dari Rp8,6 triliun. Menurutnya, hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia telah menjadikan gadget sebagai penunjang penampilan & bekerja, sehingga mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
Angka tersebut sendiri lebih banyak berasal dari transaksi offline di ritel Erajaya Group, sedangkan penjualan online mereka masih sangat minim, tidak mencapai 10 persen.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
Dikutip dari sini