Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Indonesia Cyber Security Summit
Sebuah gelaran menarik berlangsung hari ini di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat. Gelaran tersebut bertajuk Indonesia Cyber Security Summit. Mastel ( Asosiasi Masyarakat Telematika) adalah penyelenggara utama dari gelaran akbar ini. Dr. Setyanto P. Santosa, chairman of Mastel, dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia Cyber Security Summit adalah yg pertama diadakan di Indonesia. Setyanto mengatakan bahwa keamanan siber harus mendapat perhatian dari semua stakeholder. Alasan utama yg dipaparkan oleh Setyanto adalah ancaman siber saat ini sudah berevolusi & semakin abstrak. Oleh karenanya, Setyanto mengatakan bahwa hal ini harus mendapat perhatian baik dari pemerintah, swasta, akademisi & semua pihak yg ada di Indonesia.
Ancaman siber saat ini menjadi ancaman bagi semua industri di Indonesia, baik perbankan, migas, militer, media & bahkan pemerintah. Dr. I Wayan Budiastra, staf senior dari Menteri Ristek & Pendidikan Tinggi, memberikan sambutan berupa keynote dari Menristekdikti bahwa teknologi informasi & komputer (TIK) memberikan dampak yg luar biasa bagi kehidupan manusia. Wayan memaparkan bahwa TIK memiliki moral hazzard yg harus dibenahi. “Di samping memberikan kemudahan bagi manusia, TIK mempunyai ancaman yg berdampak pada kehidupan sosial manusia,” papar Wayan. Contoh yg diberikan oleh Wayan adalah cyber threat yg berpotensi mencuri data rahasia di industri, mengancam kedaulatan negara melalui cyber espionage & pencemaran nama baik melalui media sosial. Wayan menutup sambutannya dengan memaparkan keynote dari Menristekdikti, Muhammad Nasir bahwa pertemuan ini harus memberikan rekomendasi yg positif bagi pemerintah Indonesia.
Bambang H. Tjahjono, Dirjen dari Kementerian Komunikasi & Informatika dalam pembukaan summit ini memberikan pemaparan tentang Ensuring The Safety and Security of The National Cyber Space. Bambang menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari Symantec bahwa Indonesia masuk sepuluh besar dalam kejahatan siber. Berdasarkan laporan dari Kedubes AS di Jakarta, Indonesia memiliki lima vulnerability yaitu malware, phising & spam, mobile threat, social media & hacktivism. Se&gkan insiden siber yg sering terjadi adalah web defacement. Bambang pun melanjutkan bahwa berdasarkan Indonesia Global Cyber security Agenda, cyber security pada intinya lebih luas daripada cyber crime. Hal ini dikarenakan aktor & kasus yg terjadi jauh lebih luas.
Dalam pemaparannya, Bambang mengatakan bahwa hingga hari ini ada lima kementerian yg baru tersertifikasi ISO 27001 salah satu di antaranya adalah Kementerian Keuangan & Kementerian Komunikasi & Informatika. Bambang pun menekankan bahwa Indonesia akan memiliki sertifikasi standar nasional yg berbasis keamanan. Seperti produk-produk berbasis internet yg harus tersertifikasi standar keamanan informasi. Bambang pun mengatakan bahwa aspek manajemen risiko harus disosialisasikan di seluruh lembaga pemerintahan. Karena manajemen risiko adalah bagian dari governance. Bambang menutup sambutannya agar gelaran Indonesia Cyber Security Summit ini dapat membangun keamanan informasi di Indonesia.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenIndonesia Cyber Security Summit diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Sebuah gelaran menarik berlangsung hari ini di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat. Gelaran tersebut bertajuk Indonesia Cyber Security Summit. Mastel ( Asosiasi Masyarakat Telematika) adalah penyelenggara utama dari gelaran akbar ini. Dr. Setyanto P. Santosa, chairman of Mastel, dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia Cyber Security Summit adalah yg pertama diadakan di Indonesia. Setyanto mengatakan bahwa keamanan siber harus mendapat perhatian dari semua stakeholder. Alasan utama yg dipaparkan oleh Setyanto adalah ancaman siber saat ini sudah berevolusi & semakin abstrak. Oleh karenanya, Setyanto mengatakan bahwa hal ini harus mendapat perhatian baik dari pemerintah, swasta, akademisi & semua pihak yg ada di Indonesia.
Ancaman siber saat ini menjadi ancaman bagi semua industri di Indonesia, baik perbankan, migas, militer, media & bahkan pemerintah. Dr. I Wayan Budiastra, staf senior dari Menteri Ristek & Pendidikan Tinggi, memberikan sambutan berupa keynote dari Menristekdikti bahwa teknologi informasi & komputer (TIK) memberikan dampak yg luar biasa bagi kehidupan manusia. Wayan memaparkan bahwa TIK memiliki moral hazzard yg harus dibenahi. “Di samping memberikan kemudahan bagi manusia, TIK mempunyai ancaman yg berdampak pada kehidupan sosial manusia,” papar Wayan. Contoh yg diberikan oleh Wayan adalah cyber threat yg berpotensi mencuri data rahasia di industri, mengancam kedaulatan negara melalui cyber espionage & pencemaran nama baik melalui media sosial. Wayan menutup sambutannya dengan memaparkan keynote dari Menristekdikti, Muhammad Nasir bahwa pertemuan ini harus memberikan rekomendasi yg positif bagi pemerintah Indonesia.
Bambang H. Tjahjono, Dirjen dari Kementerian Komunikasi & Informatika dalam pembukaan summit ini memberikan pemaparan tentang Ensuring The Safety and Security of The National Cyber Space. Bambang menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari Symantec bahwa Indonesia masuk sepuluh besar dalam kejahatan siber. Berdasarkan laporan dari Kedubes AS di Jakarta, Indonesia memiliki lima vulnerability yaitu malware, phising & spam, mobile threat, social media & hacktivism. Se&gkan insiden siber yg sering terjadi adalah web defacement. Bambang pun melanjutkan bahwa berdasarkan Indonesia Global Cyber security Agenda, cyber security pada intinya lebih luas daripada cyber crime. Hal ini dikarenakan aktor & kasus yg terjadi jauh lebih luas.
Dalam pemaparannya, Bambang mengatakan bahwa hingga hari ini ada lima kementerian yg baru tersertifikasi ISO 27001 salah satu di antaranya adalah Kementerian Keuangan & Kementerian Komunikasi & Informatika. Bambang pun menekankan bahwa Indonesia akan memiliki sertifikasi standar nasional yg berbasis keamanan. Seperti produk-produk berbasis internet yg harus tersertifikasi standar keamanan informasi. Bambang pun mengatakan bahwa aspek manajemen risiko harus disosialisasikan di seluruh lembaga pemerintahan. Karena manajemen risiko adalah bagian dari governance. Bambang menutup sambutannya agar gelaran Indonesia Cyber Security Summit ini dapat membangun keamanan informasi di Indonesia.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenIndonesia Cyber Security Summit diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber