• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Indonesia Miliki Banyak Malware "Antik"

ON3

Mahasiswa
Journalist
Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Indonesia Miliki Banyak Malware "Antik"

Ada sebuah fakta unik yg menyatakan bahwa negara Indonesia memiliki banyak malware “antik”. Maksudnya adalah malware yg berkembang di Indonesia terbilang kuno secara teknologi tetapi menyebar & masif serta ada dimana-mana. Pernyataan tersebut diutarakan oleh Raimund Genes, CTO dari Trend Micro yg berbasis di Jerman sesaat sebelum presentasinya di acara RSA Conference 2015, Singapura, (22/7/15).

Berdasarkan pengamatannya yg telah menggeluti dunia keamanan selama lebih dari 20 tahun, Raimund melihat bahwa Indonesia masih memiliki sistem komputer lama & sangat jarang melakukan update patch. Menurutnya, tidaklah aneh jika ia melihat begitu banyak malware lama yg masih “bergentaygan” di sistem & jaringan komputer Indonesia. Di satu sisi, ancaman ransomware pun perlahan tapi pasti tengah mengintai Indonesia.

“Ransomware adalah ancaman global & pasti akan mengancam Indonesia,” ujar Raimund dengan bersemangat. Ia sendiri cenderung khawatir karena secara teknis Indonesia harus menghadapi dua sisi ancaman yg datang dari dua arah. Indonesia harus mengatasi berbagai macam malware kuno yg masih berkembang, di sisi lain negara ini mau tidak mau akan berhadapan secara masih dengan ransomware.

Secara kritis Raimund mengatakan bahwa infeksi yg terjadi di Indonesia akibat malware “antik” ini adalah sebuah indikator kecil bahwa budaya & kesadaran keamanan informasi masyarakat Indonesia masih kurang. “Negara yg memiliki kesadaran keamanan informasi yg masih sangat rendah akan enggan untuk memperbaharui sistem mereka,” tandas Raimund. Hal tersebut berkaitan langsung dengan cara or langkah mitigasi ketika menghadapi ancaman siber yg semakin dinamis.

“Salah satu cara untuk mengatasi ancaman ransomware adalah rutin melakukan back up,” papar Raimund. Pasalnya, negara yg masih rendah kesadaran keamanan informasinya sangat jarang terpikir untuk melakukan back up. Untuk wilayah Asia sendiri, Raimund tidak mengetahui data statistik terkait penyebaran malware. Begitu pun di Eropa. “Untuk data di wilayah Amerika Serikat, jumlah nominal kerugian akibat ransomware sebanyak 18 juta dolar AS,” papar Raimund.

Fakta lainnya yg diungkapkan oleh Raimund adalah beberapa jenis ransomware adalah exploit tool kit yg dapat diperjualbelikan secara bebas. “Tool kit itu diperjualbelikan sehingga penjahat siber lokal pun dapat mengadaptasinya sesuai dengan lingkungan di negaranya. Indonesia pun tidak tertutup kemungkinan akan seperti itu,” tandas Raimund.

Comments
comments

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenIndonesia Miliki Banyak Malware "Antik" diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber
 
Top