Indonesia hari ini digemparkan dengan berita pengeboman, yg disusul dengan aksi baku tembak, yg terjadi di Thamrin, Jakarta Pusat. Akan tetapi saya tidak akan membahas bagaimana kronologi kejadian tersebut & siapa tersangkanya. Melainkan bagaimana peran serta startupyang bergerak di bidang transportasidalam tragedi ini.
Transportasi gratis
Beberapa saat setelah kejadian pengeboman itu berlangsung. Aplikasi mobile untuk memesan taksi, GrabTaxi mengumumkan bahwa mereka menyediakan tumpangan gratis tanpa perlu memasukkan kode promo apa pun.
Utk membantu proses evakuasi & transportasi ke lokasi aman, kami menyediakan tumpangan GRATIS utk seluruh area JKT, tanpa pakai kode promo.
GrabTaxi Indonesia (@GrabTaxiID) January 14, 2016
Layanan gratis tersebut bisa dinikmati di seluruh wilayah Jakarta dengan jarak maksimum sampai Rp50.000. Walau terbatas, setidaknya layanan tersebut sudah dapat membantu masyarakat ke tempat yg lebih aman.
Apabila Anda perlu berevakuasi ke tempat yg lebih aman, Anda dapat menggunakan layanan GO-RIDE gratis di wilayah JABODETABEK #prayforjakarta GO-JEK (@gojekindonesia) January 14, 2016
Hal serupa juga diikuti oleh GO-JEK yg memberikan layanan transportasi gratis melalui GO-RIDE. Tidak ada informasi lebih detail mengenai batasan layanan gratis tersebut. Yang pasti GO-RIDE bisa dinikmati di wilayah Jabodetabek.
Sayangnya hal serupa belum diikuti oleh UBER. Saat artikel ini ditulis belum ada informasi apakah UBER akan memberikan transportasi gratis.
Peran media sosial
Media sosial ini memang tidak memberi bantuan secara langsung. Akan tetapi Twitter dengan cepat menjadi sumber berita yg banyak digunakan oleh masyarakat untuk berbagi informasi.
Tagar yg berhubungan dengan kejadian tersebut juga langsung menjadi topik utama di Twitter. Salah satunya adalah #PrayForJakarta yg menjadi topik utama secara global.
#PrayForJakarta Tweets
//
Hal serupa juga terjadi di Facebook. Banyak pengguna yg menggunakan media sosial ini untuk berbagai informasi & menanyakan kondisi dari kerabat merekat. Anehnya sampai sekarang Facebook belum mengaktifkan fitur Safety Check, fitur yg memungkinkan pengguna Facebook untuk melaporkan kondisi mereka.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
Dikutip dari sini