Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Interpol Latih Penegak Hukum Bernavigasi di Deep Web
Beberapa hari yg lalu Interpol telah melakukan pelatihan bagi para penegak hukum untuk menjelajahi Deep Web. Pelatihan itu diadakan di Singapura & bertujuan untuk memperkenalkan bagaimana pola organisasi kejahatan bertransaksi & berkomunikasi di dunia digital yg tidak bisa dilacak itu. Niatan Interpol tersebut tidak terlepas dari semakin populernya Deep Web menjadi tempat pelarian organisasi kejahatan maupun grup terorisme.
Kerahasiaan, keamanan & sulitnya pelacakan di Deep Web menjadikan tempat tersebut sangat favorit bagi mereka yg ingin menghindari kejaran penegak hukum. Interpol melakukan pelatihan itu selama lima hari dengan cara membuat sebuah dunia virtual. Di dunia itu, para penegak hukum dilatih bagaimana cara organisasi kejahatan bertransaksi, bernegosiasi & berkomunikasi. Penegak hukum yg dilatih Interpol berpura-pura menjadi admin, pembeli & penjual obat-obatan terlarang yg dijual bebas di Deep Web.
Interpol & instansi penegak hukum lainnya mulai mengalihkan fokus mereka tidak hanya di dunia maya yg kita kenal sekarang ini, melainkan juga Deep Web. Beberapa bulan yg lalu, FBI berhasil menangkap Ross Ulbricht, salah satu pendiri situs Silk Road. Sebuah situs yg memperjualbelikan narkoba secara bebas di Deep Web. Menurut pihak FBI, Silk Road berhasil mendulang keuntungan hingga mencapai miliaran dolar. Walaupun fakta sebenarnya, Silk Road hanya memperoleh keuntungan sebanyak 200 juta dolar AS.
Tidak hanya FBI yg aktif menelusuri Deep Web. Departemen kehakiman AS melakukan hal serupa dengan melumpuhkan sebuah situs bernama Dekode. Situs tersebut merupakan forum tempat berkumpulnya hacker elite dunia. Alasan pemerintah AS melumpuhkan situs Dekode karena ada indikasi forum tersebut menjadi ajang jual beli malware yg akan disebar di jaringan Internet.
Menurut Director of Cyber Innovation and Outreachdari Interpol yaitu Ma& Oberoi, Deep Web menjadi medium bertemunya organisasi kejahatan untuk melakukan transaksi orpun negosiasi kotor menggunakan cryptocurrency. “Para penegak hukum perlu dibekali alat & keahlian untuk menyelami Deep Web & mengambil tindakan pada kriminal di dunia virtual,” kata Oberoi.
Deep Web diibaratkan seperti Dunia Barat Liar. Kehadiran penegak hukum di dunia Deep Web seringkali mendapatkan tentangan karena beberapa aktivis Internet mengatakan Deep Web adalah tempat yg aman dari surveillance pemerintah. Namun, Interpol & penegak hukum tetap ingin “pengaruhnya” terasa di dunia virtual yg tidak terlacak tersebut.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenInterpol Latih Penegak Hukum Bernavigasi di Deep Web diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Beberapa hari yg lalu Interpol telah melakukan pelatihan bagi para penegak hukum untuk menjelajahi Deep Web. Pelatihan itu diadakan di Singapura & bertujuan untuk memperkenalkan bagaimana pola organisasi kejahatan bertransaksi & berkomunikasi di dunia digital yg tidak bisa dilacak itu. Niatan Interpol tersebut tidak terlepas dari semakin populernya Deep Web menjadi tempat pelarian organisasi kejahatan maupun grup terorisme.
Kerahasiaan, keamanan & sulitnya pelacakan di Deep Web menjadikan tempat tersebut sangat favorit bagi mereka yg ingin menghindari kejaran penegak hukum. Interpol melakukan pelatihan itu selama lima hari dengan cara membuat sebuah dunia virtual. Di dunia itu, para penegak hukum dilatih bagaimana cara organisasi kejahatan bertransaksi, bernegosiasi & berkomunikasi. Penegak hukum yg dilatih Interpol berpura-pura menjadi admin, pembeli & penjual obat-obatan terlarang yg dijual bebas di Deep Web.
Interpol & instansi penegak hukum lainnya mulai mengalihkan fokus mereka tidak hanya di dunia maya yg kita kenal sekarang ini, melainkan juga Deep Web. Beberapa bulan yg lalu, FBI berhasil menangkap Ross Ulbricht, salah satu pendiri situs Silk Road. Sebuah situs yg memperjualbelikan narkoba secara bebas di Deep Web. Menurut pihak FBI, Silk Road berhasil mendulang keuntungan hingga mencapai miliaran dolar. Walaupun fakta sebenarnya, Silk Road hanya memperoleh keuntungan sebanyak 200 juta dolar AS.
Tidak hanya FBI yg aktif menelusuri Deep Web. Departemen kehakiman AS melakukan hal serupa dengan melumpuhkan sebuah situs bernama Dekode. Situs tersebut merupakan forum tempat berkumpulnya hacker elite dunia. Alasan pemerintah AS melumpuhkan situs Dekode karena ada indikasi forum tersebut menjadi ajang jual beli malware yg akan disebar di jaringan Internet.
Menurut Director of Cyber Innovation and Outreachdari Interpol yaitu Ma& Oberoi, Deep Web menjadi medium bertemunya organisasi kejahatan untuk melakukan transaksi orpun negosiasi kotor menggunakan cryptocurrency. “Para penegak hukum perlu dibekali alat & keahlian untuk menyelami Deep Web & mengambil tindakan pada kriminal di dunia virtual,” kata Oberoi.
Deep Web diibaratkan seperti Dunia Barat Liar. Kehadiran penegak hukum di dunia Deep Web seringkali mendapatkan tentangan karena beberapa aktivis Internet mengatakan Deep Web adalah tempat yg aman dari surveillance pemerintah. Namun, Interpol & penegak hukum tetap ingin “pengaruhnya” terasa di dunia virtual yg tidak terlacak tersebut.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenInterpol Latih Penegak Hukum Bernavigasi di Deep Web diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber