Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Invasi Ransomware ke Tanah Air
Penjahat siber yg berkeliaran di dunia maya tentu melakukan modus operandinya bukan tanpa tujuan & alasan. Ada keuntungan yg ingin didapat darimalware yg disebar & menginfeksi korban kejahatan siber.Salah satunya adalah keuntungan finansial dengan cara meminta tebusan kepada sang korban or dikenal denganransomware.
Menurut pengamatan Andreas Kagawa,Country ManagerTrend Micro Indonesia,ransomware di Indonesia belakangan semakin menggeliat di tengah-tengah masyarakat. “Kasusnya itu sebetulnya banyak, tapi hanya sedikit yg diekspos,” ujar Andreas.
Ditambahkan dengan fakta di atas kertas, berdasarkan data Trend Micro Indonesia, angka infeksiransomwaredi Tanah Air sebetulnya tidak terlalu tinggi jumlahnya, namun mengalami peningkatan yg signifikan sebagaimana trenransomware secara global.
Ransomware di lingkup internasional kini ‘berkembang’. Tidak hanya dalam skala serangannya, namun juga pada modus operandinya. Mereka tampak tidak puas cuma menyerang konsumen dari sebuah produk saja, tapi juga menginvasi perusahaan. Dan, para penjahat ransomware itu sekarang tidak sekadar mengunci komputer korban, mereka mengenkripsi pulafile-filepenting yg kemudian harus ditebus dengan sejumlah uangyg berkembang menjadicrypto-ransomware.
Penelitian Trend Micro menjelaskan bahwa angkacrypto-ransomware meningkat empat kali lipat dari kuartal satu 2014 di angka 1,540 ke kuartal dua 2015 di angka 7,844, & angka infeksiransomware pada perusahaan meningkat dua kali lipat dari kuartal empat tahun lalu.
Hal ini dikaitkan dengan peningkatan jumlah ransomwareyg mengarah ke urusan bisnis. Jumlah besar dari infeksiransomware di kuartal satu jelas terlihat jelas di Amerika Serikat. Utamanya karena munculnyacrypto-ransomware seperti CTB-Locker yg mengarah pengguna Internet di Amerika Serikat.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenInvasi Ransomware ke Tanah Air diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Penjahat siber yg berkeliaran di dunia maya tentu melakukan modus operandinya bukan tanpa tujuan & alasan. Ada keuntungan yg ingin didapat darimalware yg disebar & menginfeksi korban kejahatan siber.Salah satunya adalah keuntungan finansial dengan cara meminta tebusan kepada sang korban or dikenal denganransomware.
Menurut pengamatan Andreas Kagawa,Country ManagerTrend Micro Indonesia,ransomware di Indonesia belakangan semakin menggeliat di tengah-tengah masyarakat. “Kasusnya itu sebetulnya banyak, tapi hanya sedikit yg diekspos,” ujar Andreas.
Ditambahkan dengan fakta di atas kertas, berdasarkan data Trend Micro Indonesia, angka infeksiransomwaredi Tanah Air sebetulnya tidak terlalu tinggi jumlahnya, namun mengalami peningkatan yg signifikan sebagaimana trenransomware secara global.
Ransomware di lingkup internasional kini ‘berkembang’. Tidak hanya dalam skala serangannya, namun juga pada modus operandinya. Mereka tampak tidak puas cuma menyerang konsumen dari sebuah produk saja, tapi juga menginvasi perusahaan. Dan, para penjahat ransomware itu sekarang tidak sekadar mengunci komputer korban, mereka mengenkripsi pulafile-filepenting yg kemudian harus ditebus dengan sejumlah uangyg berkembang menjadicrypto-ransomware.
Penelitian Trend Micro menjelaskan bahwa angkacrypto-ransomware meningkat empat kali lipat dari kuartal satu 2014 di angka 1,540 ke kuartal dua 2015 di angka 7,844, & angka infeksiransomware pada perusahaan meningkat dua kali lipat dari kuartal empat tahun lalu.
Hal ini dikaitkan dengan peningkatan jumlah ransomwareyg mengarah ke urusan bisnis. Jumlah besar dari infeksiransomware di kuartal satu jelas terlihat jelas di Amerika Serikat. Utamanya karena munculnyacrypto-ransomware seperti CTB-Locker yg mengarah pengguna Internet di Amerika Serikat.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenInvasi Ransomware ke Tanah Air diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber