• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Isu Ancaman Bom di Harvard

ON3

Mahasiswa
Journalist
Pada hari Selasa, FBI mengajukan pengaduan kriminal terhadap seorang mahasiswa tahun kedua dari Universitas Harvard yang telah membuat ancaman bom yang menyebabkan kepala sekolah menunda beberapa ujian akhir, termasuk dirinya, yang telah dijadwalkan pada hari Senin. Berdasarkan pengaduan, mahasiswa tersebut “mengambil langkah-langkah untuk menyamarkan identitasnya” dengan menggunakan Tor, sebuah software yang memungkinkan penggunanya untuk browsing web secara anonim, dan Guerrilla Mail, sebuah layanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat alamat email secara gratis dan sementara.
Meskipun tujuan dari mahasiswa yang berusia 20 tahun yang diketahui bernama Eldo Kim itu adalah anonimitas, tetapi upaya untuk menutupi identitasnya membuat pihak berwenang mencarinya. Apakah itu berarti bahwa Tor menggagalkan penggunanya yang ingin menunda Politics of American Education exam? Tidak sedikit pun.
Sang mahasiswa memang menggunakan Tor, tetapi karena kecerobohannya yang menyebabkan dirinya ditangkap. Keluhannya adalah universitas “dapat menentukan dalam beberapa jam menjelang penerimaan pesan email … Eldo Kim mengakses Tor menggunakan jaringan nirkabel Harvard“.
Tetapi Kim tidak menyadari bahwa Tor, yang membuat topeng aktivitas online, tidak menyembunyikan bahwa Anda menggunakan software tersebut. Dalam menganalisis header dari email yang dikirim melalui akun Guerrilla Mail, pihak berwenang dapat menentukan bahwa pengirim anonim tersebut terhubung ke jaringan anonimitas.
Dapat disimpulkan bahwa mereka berusaha untuk membedakan mana mahasiswa yang telah menggunakan Tor melalui jaringan nirkabel Harvard pada waktu ancaman diterima. Sebelum menembak Tor, Kim harus masuk ke dalam sistem wireless sekolah, dimana yang mengharuskan penggunanya untuk otentikasi dengan menggunakan username dan password. Dengan melakukan log jaringan dan mencari pengguna yang terhubung ke alamat IP publik yang merupakan bagian dari jaringan Tor, universitas dapat menemukan pengguna yang menggunakan Tor dan internet nirkabel pada waktu ancaman bom diterima.
Mengingat betapa cepatnya dia ditemukan, Kim merupakan salah satu dari sedikitnya – jika bukan satu-satunya – individu dalam Tor yang ada pada Senin pagi. Berdasarkan pihak berwenang, ia secara “anonim” mengirim email ancaman yang menyatakan bahwa “bom ditempatkan di sekitar kampus” pada pukul 8:30 a.m ke Harvard University Police Department, dua pejabat dari Harvard University dan presiden Harvard Crimson, dan surat kabar harian yang dikelola oleh mahasiswa.
Tak lama kemudian, polisi Harvard memanggil FBI, the Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives, the Secret Service, the Cambridge Police Department, the Boston Police Department dan the Cambridge Fire Department. Sekitar jam 3 sore, setelah ujian Kim telah dibatalkan, pejabat menyimpulkan bahwa ancaman tersebut adalah tipuan dan gedung dibuka kembali.
Kim dibawa ke tahanan pada hari Senin telah diidentifikasi sebagai salah satu dari beberapa pengguna nirkabel Harvard yang ada dalam jaringan Tor pada saat kejadian. Ketika diwawancarai oleh agen FBI dan seorang petugas dari the Harvard University Police Department pada malam itu, Kim mengaku mengirimkan email ancaman bom dan mengatakan bahwa dia bertindak sendirian. Keluhan mengatakan bahwa Kim “didorong oleh keinginannya untuk menghindari ujian akhir” yang dijadwalkan akan diadakan pada hari Senin. Kim direncanakan akan hadir dalam Pengadilan AS pada Rabu setelahnya. Jika terbukti bersalah, ia akan dikenakan kurungan maksimal lima tahun penjara dan denda $250.000.
Sumber
 
Top