<p><img class="aligncenter size-large wp-image-141194" alt="" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/02/cover-jaderaymond-640x360.jpg" width="640" height="360" /></p><p>Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2007 lalu, kita sudah diajak oleh Ubisoft untuk menjelajah ke berbagai sejarah dalam <em>Assassin’s Creed (AC)</em>. Mulai dari zaman Perang Salib, Renaissance di Italia, Perang Revolusi di Amerika, hingga yang terakhir zaman keemasan bajak laut dalam <em>AC IV: Black Flag</em>. Penggemar pun sudah mulai menebak-nebak, sejarah apa lagi yang akan dieksplorasi oleh Ubisoft dalam <em>AC V</em> nanti, yang beberapa diantaranya bisa kamu simak dalam artikel Ultralist kami beberapa waktu lalu.</p><p>Sekitar awal tahun ini, muncul sebuah rumor yang beredar, bahwa <em>AC V</em> nantinya akan mengambil setting sejarah zaman feodal di Jepang. Rumor ini tentu sejalan dengan keinginan banyak penggemar yang ingin mengeksplorasi sejarah tersebut di <em>AC V</em> nantinya. Namun sayangnya, sang produser dari beberapa seri <em>AC</em>, Jade Raymond menampik rumor tersebut. Dalam wawancaranya bersama dengan Adweek, Raymond yang sudah absen menjadi produser dalam beberapa seri <em>AC</em> terakhir mengungkapkan bahwa rumor tersebut tidak benar. <em>AC V</em> tidak akan ber-setting di sejarah yang mungkin akan cocok menghadirkan seorang ninja keturunan assassin ini.</p><p><img class="aligncenter size-large wp-image-107794" alt="Skor Review Famitsu Edisi 1303" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2013/08/Assassins-Creed-IV-1-640x360.jpg" width="640" height="360" /></p><p>Wanita yang juga merupakan Managing Director dari Ubisoft Toronto ini juga mengungkapkan, bahwa setting zaman feodal Jepang tersebut merupakan salah satu setting yang keren untuk serial <em>AC</em>. Tetapi dia tidak ingin menggunakan setting tersebut, paling tidak untuk <em>AC V</em> yang kabarnya tengah dalam pengembangan ini. Raymond hanya berteka-teki, bahwa <em>AC V</em> nanti akan mengangkat sejarah yang merupakan favoritnya. Sayangnya, dia masih belum mau membocorkan, sejarah apa yang menjadi favoritnya, yang bakal menjadi setting dari <em>AC V</em> nanti.</p><p>Raymond sendiri mengungkapkan bagaimana Ubisoft memilih satu setting sejarah untuk serial <em>AC</em>. “Ketika kami membangun sebuah franchise, kami memikirkan dunianya secara keseluruhan, dan bagaimana kami mengembangkan konsep cerita yang bisa bertahan selama beberapa tahun di game dan TV,” ungkapnya. “Ketika jalan ceritanya sudah tidak tahu harus kemana, maka hal tersebut akan berakhir dengan sebuah game yang kurang jenius,” lanjutnya.</p><p>Raymond sudah membantah rumor Jepang akan menjadi setting dalam <em>AC V</em>. Jadi sampai saat ini, belum diketahui secara pasti seperti apa AC selanjutnya. Apakah nantinya akan melanjutkan sejarah dalam <em>AC III</em> atau <em>AC IV: Black Flag</em> seperti yang dulu dilakukan <em>Brotherhood</em> dan <em>Revelations</em>, ataukah Raymond akan memperkenalkan sebuah sejarah baru yang belum pernah kita kunjungi dalam <em>AC</em> sebelumnya. Pernyataan Raymond ini mungkin mengindikasikan, bahwa dirinya siap untuk kembali menjadi produser serial tersebut setelah absen cukup lama. Namun untuk saat ini, Raymond masih disibukkan dengan proyek <em>Watch Dogs</em> yang mengalami penundaan rilis dari tahun lalu, dimana dalam game tersebut dirinya didapuk sebagai Executive Producer.</p><p>Bagaimana menurutmu? Kira-kira setting sejarah apa ya yang cocok untuk <em>AC V</em>, atau <em>AC</em> selanjutnya? Share pendapat di kolom komentar ya!</p><p>[Sumber: Adweek/VG247/Wikipedia]</p>
Salam pintas!
Salam pintas!