Pusamania Borneo FC menjelma menjadi kekuatan baru sepakbola Indonesia. Materi berlimpah, membuat tim berjulukan Pesut Etam itu mampu mendatangkan para pemain kelas satu level nasional, untuk turnamen Piala Presiden.
Sebut saja, Muhammad Roby, Diego Michiels, hingga salah satu striker terbaik Indonesia saat ini Boaz Solossa, berhasil mereka rekrut. Yang menarik adalah, untuk menunjang penampilan mereka di atas lapangan, bos PBFC, Nabil Husein Said Amin, juga mendatangkan seorang pelatih yang paham betul soal analisis.
Adalah mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia U-23, Jaino Matos, yang direkrut oleh PBFC. Pelatih asal Brasil itu dikontrak untuk membantu pelatih kepala, Iwan Setiawan, dalam memoles Hamka Hamzah dan kawan-kawan.
Jaino bertugas untuk menganalisis performa pemain PBFC pada saat latihan maupun pertandingan. Dia menggunakan alat yang bernama Global Performance System (GPS) untuk mendeteksi dan menganalisis performa para pemain PBFC.
Dengan alat itu, Jaino bisa memberikan gambaran kepada Iwan metode latihan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing pemain. Sehingga tidak terjadi beban latihan yang berlebihan untuk sang pemain.
"Sejauh ini, respons para pemain terhadap program baru ini sangat luar biasa. Kita bisa lihat, para pemain kami bisa konsisten bermain selama 90 menit, setelah kami menggelar persiapan sekitar tiga minggu sebelum turnamen," kata Jaino, kepada Goal Indonesia.
Metode ini pula yang membuat Boaz cepat nyetel dengan PBFC. Padahal, dia baru bergabung dua hari jelang laga kedua di fase grup D. Apalagi, pemain yang menjadi ikon Persipura Jayapura itu sudah tidak berlatih sekitar tiga bulan, lantaran kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 dihentikan.
Praktis, kondisi fisik pemain yang akrab disapa Bochi itu mengalami penurunan. Jaino pun membeberkan rahasianya dalam menggenjot Boaz agar cepat kembali dalam performa terbaiknya.
"Memang Boaz pemain yang paling lama tanpa latihan di tim ini. Dia kami kasih program dan porsi khusus. Di luar lapangan, dia melakukan gym, serta kami berikan program khusus yang sesuai dengan posisi dia bermain. Program ini disebut spesific functional football training," kata mantan pelatih Persib Bandung U-21 itu.
Lebih lanjut, Jaino mengungkapkan untuk program tersebut jumlah durasi latihannya hanya berlangsung satu jam. Di samping itu, Jaino juga memiliki sebuah alat untuk menganalisis performa pemain di jeda pertandingan.
Sehingga, ketika pemain istirahat usai babak pertama, dirinya bisa memberikan masukan kepada pelatih hasil analisis mengenai penampilan tim maupun lawan yang dihadapi.
"Kerja saya di sini bisa maksimal karena dipercaya penuh sama pelatih Iwan. Jadi, di PBFC ini tim pelatih sangat harmonis dan pemain juga nyaman. Hasilnya pun mulai kelihatan di lapangan," tuturnya.
Jika berkaca dari torehan PBFC selama fase grup, tampaknya metode itu cukup ampuh. Mereka berhasil lolos ke babak delapan besar, sebagai runner-up grup D tanpa terkalahkan. Menarik untuk menunggu kiprah PBFC di babak perempat-final, dengan metode modern yang mereka miliki saat ini.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Jaino Matos & Rahasia Boaz Solossa Cepat Nyetel Di Pusamania Borneo FC
Sebut saja, Muhammad Roby, Diego Michiels, hingga salah satu striker terbaik Indonesia saat ini Boaz Solossa, berhasil mereka rekrut. Yang menarik adalah, untuk menunjang penampilan mereka di atas lapangan, bos PBFC, Nabil Husein Said Amin, juga mendatangkan seorang pelatih yang paham betul soal analisis.
Adalah mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia U-23, Jaino Matos, yang direkrut oleh PBFC. Pelatih asal Brasil itu dikontrak untuk membantu pelatih kepala, Iwan Setiawan, dalam memoles Hamka Hamzah dan kawan-kawan.
Jaino bertugas untuk menganalisis performa pemain PBFC pada saat latihan maupun pertandingan. Dia menggunakan alat yang bernama Global Performance System (GPS) untuk mendeteksi dan menganalisis performa para pemain PBFC.
Dengan alat itu, Jaino bisa memberikan gambaran kepada Iwan metode latihan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing pemain. Sehingga tidak terjadi beban latihan yang berlebihan untuk sang pemain.
"Sejauh ini, respons para pemain terhadap program baru ini sangat luar biasa. Kita bisa lihat, para pemain kami bisa konsisten bermain selama 90 menit, setelah kami menggelar persiapan sekitar tiga minggu sebelum turnamen," kata Jaino, kepada Goal Indonesia.
Metode ini pula yang membuat Boaz cepat nyetel dengan PBFC. Padahal, dia baru bergabung dua hari jelang laga kedua di fase grup D. Apalagi, pemain yang menjadi ikon Persipura Jayapura itu sudah tidak berlatih sekitar tiga bulan, lantaran kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 dihentikan.
Praktis, kondisi fisik pemain yang akrab disapa Bochi itu mengalami penurunan. Jaino pun membeberkan rahasianya dalam menggenjot Boaz agar cepat kembali dalam performa terbaiknya.
"Memang Boaz pemain yang paling lama tanpa latihan di tim ini. Dia kami kasih program dan porsi khusus. Di luar lapangan, dia melakukan gym, serta kami berikan program khusus yang sesuai dengan posisi dia bermain. Program ini disebut spesific functional football training," kata mantan pelatih Persib Bandung U-21 itu.
Boaz cepat beradaptasi dengan PBFC.
Lebih lanjut, Jaino mengungkapkan untuk program tersebut jumlah durasi latihannya hanya berlangsung satu jam. Di samping itu, Jaino juga memiliki sebuah alat untuk menganalisis performa pemain di jeda pertandingan.
Sehingga, ketika pemain istirahat usai babak pertama, dirinya bisa memberikan masukan kepada pelatih hasil analisis mengenai penampilan tim maupun lawan yang dihadapi.
"Kerja saya di sini bisa maksimal karena dipercaya penuh sama pelatih Iwan. Jadi, di PBFC ini tim pelatih sangat harmonis dan pemain juga nyaman. Hasilnya pun mulai kelihatan di lapangan," tuturnya.
Jika berkaca dari torehan PBFC selama fase grup, tampaknya metode itu cukup ampuh. Mereka berhasil lolos ke babak delapan besar, sebagai runner-up grup D tanpa terkalahkan. Menarik untuk menunggu kiprah PBFC di babak perempat-final, dengan metode modern yang mereka miliki saat ini.
Jaino mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih PBFC, Iwan Setiawan (kanan).
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Jaino Matos & Rahasia Boaz Solossa Cepat Nyetel Di Pusamania Borneo FC