Jaringan parlemen Eropa di-hack menyebabkan jaringan Wi-Fi untuk umum di Strasbourg ditutup. Hacker ditemukan menangkap komunikasi diantara pengguna smartphone dan tablet.
Dalam surat yang diperoleh dari ZDNet, kepala pengadilan Eropa mengisyaratkan konsekuensi yang akan diterima bagi pemerintah A.S jika warga Eropa menjadi target dalam Program PRISM NSA.
Dalam sebuah postingan publik kepada Parlemen Eropa mengenai daftar email IT internal, peringatan datang setelah serangan man-in-the-middle yang menyebabkan beberapa mailbox milik staf telah disepakati.
Jaringan Wi-Fi biasanya digunakan oleh pengunjung gedung, bersama dengan anggota dari media.
Penutupan jaringan tidak akan berpengaruh kepada para staf dan pekerja politik, dimana jaringan Wi-Fi hanya ditutup untuk masyarakat umum jadi itu tidak berpengaruh bagi mereka.
Penutupan tersebut akan berlangsung “sampai pemberitahuan selanjutnya” staf IT akan memulai untuk meng-install sertifikat pada semua perangkat yang digunakan staf untuk mengakses sistem internal IT, termasuk email.
Tetapi username dan password setidaknya dari 14 anggota staf Parlemen Eropa diperkirakan telah dicuri, berdasarkan laporan lainnya oleh Dimitrios Symeonidis, seorang yang bekerja pada helpdesk teknis di Parlemen Eropa.
Dalam postingan publik, dikatakan olehnya “tebakan terbaik” bahwa hacker telah mengatur toko terdekat untuk meniru jaringannya, yang disebut dengan “EP-EXT” dan “mencuri kredensial kita dari halaman login“.
Ia menambahkan:
“After I type in my credentials, the rogue Wi-Fi is turned off for a minute or more, so my phone re-connects to the real EP-EXT network and I am asked for my credentials again. I would probably think that I mistyped the password or something and not think twice about it. After a minute the rogue Wi-Fi goes back online, waiting for the next victim.”
Symeonidis, yang berbicara kepada ZDNet melalui email, mengatakan bahwa serangan itu terjadi di Strasbourg, meskipun “itu bisa terjadi juga di Brussels.”
Hacker yang berada di balik serangan ini belum diketahui. Laporan media dari Jerman menunjukkan satu-satunya penyerang non-state disebut dengan “Media Part”. Der Spiegel melaporkan (telah diterjemahkan) bahwa hacker mengatakan “tidak perlu pengetahuan teknis,” dan hanya ingin untuk ” menunjukkan” bagaimana keamanan sistem ini terjadi.
Banyak birokrat yang berbasis di Brussels masih menyusul pembongkaran dari pemerintahan A.S yang sedang melaksanakan pengawasan terhadap kerja politik mereka.
Pada awal tahun ini setelah merilis dokumen yang dibocorkan oleh mantan kontraktor pemerintahan A.S Edward Snowden, NSA menyadap kantor Eropa di Washington, New York, dan Brussels.
Sumber
Dalam surat yang diperoleh dari ZDNet, kepala pengadilan Eropa mengisyaratkan konsekuensi yang akan diterima bagi pemerintah A.S jika warga Eropa menjadi target dalam Program PRISM NSA.
Dalam sebuah postingan publik kepada Parlemen Eropa mengenai daftar email IT internal, peringatan datang setelah serangan man-in-the-middle yang menyebabkan beberapa mailbox milik staf telah disepakati.
Jaringan Wi-Fi biasanya digunakan oleh pengunjung gedung, bersama dengan anggota dari media.
Penutupan jaringan tidak akan berpengaruh kepada para staf dan pekerja politik, dimana jaringan Wi-Fi hanya ditutup untuk masyarakat umum jadi itu tidak berpengaruh bagi mereka.
Penutupan tersebut akan berlangsung “sampai pemberitahuan selanjutnya” staf IT akan memulai untuk meng-install sertifikat pada semua perangkat yang digunakan staf untuk mengakses sistem internal IT, termasuk email.
Tetapi username dan password setidaknya dari 14 anggota staf Parlemen Eropa diperkirakan telah dicuri, berdasarkan laporan lainnya oleh Dimitrios Symeonidis, seorang yang bekerja pada helpdesk teknis di Parlemen Eropa.
Dalam postingan publik, dikatakan olehnya “tebakan terbaik” bahwa hacker telah mengatur toko terdekat untuk meniru jaringannya, yang disebut dengan “EP-EXT” dan “mencuri kredensial kita dari halaman login“.
Ia menambahkan:
“After I type in my credentials, the rogue Wi-Fi is turned off for a minute or more, so my phone re-connects to the real EP-EXT network and I am asked for my credentials again. I would probably think that I mistyped the password or something and not think twice about it. After a minute the rogue Wi-Fi goes back online, waiting for the next victim.”
Symeonidis, yang berbicara kepada ZDNet melalui email, mengatakan bahwa serangan itu terjadi di Strasbourg, meskipun “itu bisa terjadi juga di Brussels.”
Hacker yang berada di balik serangan ini belum diketahui. Laporan media dari Jerman menunjukkan satu-satunya penyerang non-state disebut dengan “Media Part”. Der Spiegel melaporkan (telah diterjemahkan) bahwa hacker mengatakan “tidak perlu pengetahuan teknis,” dan hanya ingin untuk ” menunjukkan” bagaimana keamanan sistem ini terjadi.
Banyak birokrat yang berbasis di Brussels masih menyusul pembongkaran dari pemerintahan A.S yang sedang melaksanakan pengawasan terhadap kerja politik mereka.
Pada awal tahun ini setelah merilis dokumen yang dibocorkan oleh mantan kontraktor pemerintahan A.S Edward Snowden, NSA menyadap kantor Eropa di Washington, New York, dan Brussels.
Sumber