• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Italia Jual Paul Pogba, Juventus Wajib Pertahankan Carlos Tevez

Bola

SBOBET
Journalist
"Kami akan menghadapi bulan tersulit di musim ini pada Maret esok. Terdapat deretan partai krusial yang harus dilakoni, untuk menentukan akan sejauh apa perjalanan kami," tutur pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, selepas mengantarkan timnya meraih kemenangan atas Atalanta, akhir Februari lalu.

Allegri tidak berlebihan, karena faktanya memang demikian. Juve dipaksa menderita pada sepasang laga pertama, dengan membuang kemenangan yang berujung seri melawan antagonis scudetto-nya, AS Roma, dan secara mengejutkan mengalami kekalahan kandang pertama setelah 23 bulan, menghadapi Fiorentina. Tapi setelahnya, cerita manis mampu diukir I Bianconeri.

Empat kemenangan beruntun mampu dibukukan Juve, diawali lewat kemenangan sulit atas Sassuolo dan Palermo. Mimpi klasik Si Nyonya Tua yang mulai berdebu akan kejayaan di Eropa juga bangkit kembali, selepas melaju ke perempat-final Liga Champions, dengan menyingkirkan Borussia Dortmund. Torehan membahagiakan itu semakin lengkap dengan hasil undian yang 'hanya' mempertemukan mereka dengan AS Monaco, di fase tersebut.

Terakhir, Minggu (22/3) petang WIB, Juve sukses merengkuh kemenangan yang disebut paling sulit oleh Giorgio Chiellini, melawan Genoa. Namun apa yang terpapar dalam proses magis tersebut jadi sedikit ironis, karena publik terus-menerus membicarakan Paul Pogba dan melupakan pahlawan sejati Si Nyonya Tua, Carlos "Carlitos" Tevez.


Pogba berpotensi besar pergi di akhir musim

Sejak menjejakkan kaki untuk kali pertama di Juve pada musim panas 2012, nama Pogba terus melambung. Usia yang masih begitu muda, kualitas yang melesat begitu cepat, serta prestasi cemerlang di level junior dan senior jadi sedikit dari banyak alasan mengapa Il Polpo Paul, jadi salah satu pesepakbola terpopuler kini.

Tak heran jika setelah musim debutnya bersama Juve, Pogba tak henti dirumorkan bakal hijrah ke klub yang dinilai lebih besar, macam Real Madrid, Barcelona, Paris Saint-Germain, hingga klub lawasnya Manchester United. Rumor itu semakin menjadi musim ini setelah salah satu direktur olahraga Tim Hitam-Putih, Pavel Nedved, mengaku telah menerima proposal pembelian untuk gelandang berusia 22 tahun tersebut.

"Ya, kami telah menerima sebuah tawaran dari Paris Saint-Germain untuk Paul Pogba. Akan tetapi PSG bukanlah satu-satunya klub yang menginginkan tenaga Pogba. Ada Real Madrid dan Barcelona yang juga amat tertarik dengan sang pemain," terang Nedved.

Jika dilansir dari laman transfermakt, harga Pogba kini telah mencapai €50 juta. Namun dipercaya, para peminat sang gelandang tidak sungkan untuk melempar proposal dengan nilai di atas €70 juta. Agen sang pemain yang memang dikenal kontroversial, Mino Raiola, bahkan menganalogikan harga kliennya tersebut bagai karya seniman terkemuka Amerika Serikat, Jean-Michel Basquiat.

"Harga Pogba bagai karya-karya seniman Jean-Michel Basquiat. Mengapa demikian? Karena tidak ada yang tahu berapa harganya. Mungkin jika ada yang berminat, Pogba akan dilepas dengan harga €100 juta hingga €130 juta," papar Raiola.

Pogba terus dan terus berkembang. Selain selalu masuk dalam komposisi starting XI, statistik juga menunjukkan grafik positif. Musim ini, penggawa internasional Prancis itu sudah mencetak sembilan gol dan enam assist dari hanya 34 partai. Torehan gol-nya itu sudah menyamai rekornya di musim lalu selepas melalui 54 partai di semua ajang.


Pogba tidak tak tergantikan

Impresif memang, tapi sejatinya Pogba tidak tak tergantikan. Dijejali dengan deretan gelandang tengah papan atas Eropa sekelas, Andrea Pirlo, Arturo Vidal, Claudio Marchisio, dan Roberto Pereyra, salah satu dari keempatnya bisa menggantikan peran Pogba di lini tengah dengan nyaris tanpa cacat.

Tak percaya? Sejak Pogba bergabung di musim 2012/13 hingga kini, Juve sudah melalui 24 laga tanpa dirinya. Hasilnya sama sekali tak buruk, karena La Vecchia Signora hanya pernah menelan sepasang kekalahan, tiga kali seri, dan membukukan 19 kemenangan. Jika dikerucutkan musim ini saja, maka dari enam partai tanpa Pogba, sang pengoleksi 32 scudetto menang lima kali dan seri sekali, tanpa pernah kalah.

"Kami merayakan kemenangan di leg kedua Liga Champions yang diraih secara tim, sebuah tim yang bermain tanpa Pogba. Hal itu berarti sepakbola adalah olahraga tim, bukan individu, meski saya juga mengakui jika Pogba adalah pemain yang luar biasa bagus," ujar direktur olahraga Juve, Beppe Marotta.

Cederanya Pogba selama dua bulan sejak duel di Signal Iduna Park pertengahan pekan lalu, bakal semakin menegaskan seberapa krusial kehadirannya di atas lapangan. Jika memang tak ada masalah berarti, adalah langkah yang realistis jika Juve menerima tawaran dengan nilai luar biasa besar bagi Pogba, di bursa musim panas nanti.

Uang yang nilainya ditaksir setidaknya mencapai €70 juta, bisa digunakan Juve untuk memperdalam kualitas skuatnya dengan lebih merata. Ditambah anggaran musiman khusus transfer, mereka setidaknya bisa mendatangkan empat hingga lima pemain berkualitas dengan harga antara €20 juta. Jika sudah begitu, konsistensi untuk berbicara banyak di level Eropa jadi garansinya.

"Kami sudah mendiskusikan masa depan Pogba berulang kali. Saat ini kami sama sekali tidak mencari pembeli. Kami mencoba menyatukan tim, tapi tidak munafik dengan mengintip keuntungan di pasar," papar Moratta.


Juve justru wajib pertahankan Tevez

Di sisi lain langkah sebaliknya harus dilakukan Juve terhadap striker utamanya, Carlos Tevez. Mereka wajib mempertahankan jasa sang penyerang, setidaknya hingga kontraknya berakhir Juni 2016 esok. La Vecchia Omcidi sadar benar bahwa pemain yang didatangkan dari Manchester City itu, telah menjelma jadi pemain paling krusial di klub.

"Tevez memiliki teknik di atas rata-rata. Perbedaan utama pemain hebat layaknya Tevez dengan pemain yang biasa-biasa saja adalah mobilitasnya di atas lapangan," sanjung Allegri pada striker kesayangannya tersebut.

Layaknya Pogba, Tevez juga dirumorkan bakal meninggalkan Juve selepas musim ini berakhir, meski situasinya berbeda. Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, Tevez mengaku tak sabar untuk pulang kampung ke Argentina demi mengakhiri karier di klub favorit dan awal mula kariernya, Boca Juniors.

Sejatinya Tevez bisa saja pergi di usia yang lebih tua, entah itu pada 36 atau 37 tahun. Namun El Apache sudah berulang kali menegaskan jika ia tak akan kembali ke Boca, dalam kondisi yang sudah habis. Lebih buruk bagi Juve, sang Argentina dengan tegas enggan memperpanjang kontraknya di Turin.

"Masa depan saya ada di Boca Juniors, dan untuk sekarang saya tak berpikir akan memperpanjang kontrak bersama Juve. Saya ingin kembali dan mengakhiri karier di sana. Namun saya tak ingin seperti pemain lainnya, yang kembali dengan kondisi yang sudah terlalu tua dan habis. Saya ingin berguna dan krusial bagi klub kesayangan saya," tegas Tevez.

Bak gayung bersambut, Boca yang mendengar pernyataan Tevez siap menyambutnya dengan tangan terbuka. Secara terang-terangan mereka bahkan berniat membawa pulang Si Anak Emas sebelum kontraknya bersama Juve kadaluarsa, yang artinya akan dilakukan di akhir musim ini.

"Saya terkejut saat Tevez berkata bahwa dirinya tak akan memperpanjang kontraknya bersama Juve. Itu artinya ia akan berada di sini di usia 30 tahun, bukan 36 atau 37. Anda bahkan tak akan bisa memberikan sesuatu pada klub di level tertinggi pada usia 32 tahun," terang presiden Los Xeneizes, Daniel Angelici, mengisyaratkan niat pembelian pada bursa musim panas esok.



Lantas mengapa Juve wajib mempertahankan Tevez? Jawabannya mudah, karena mereka memang belum bisa kehilangan Si No.10 bahkan untuk musim depan. Sejak bergabung musim lalu, Tevez merupakan jawaban sempurna penyakit akut di lini depan si empunya J-Stadium. Tengok saja torehan gol-nya yang sudah mencapai 45 gol dari 84 penampilannya.

Koleksi 24 gol Tevez di semua ajang musim ini sudah melebihi rekornya musim lalu, dengan 21 gol. Ia bahkan berpotensi melenyapkan rekor 29 gol David Trezeguet pada 2005/06, yang menasbih sang Prancis sebagai pemain Juve dengan jumlah gol terbanyak semusim.

Tak hanya gol, Tevez juga dominan dalam proses permainan. Dirinya buka tipe striker sampah yang hanya berdiri manis di kotak penalti lawan, sembari menunggu bola datang. Ia tak sungkan turun membantu pertahanan, jadi penyalur serangan pada striker utama, dan jago memberi assist yang musim ini sudah menyentuh angka delapan.

Segalanya memuncak pada Maret krusial ini, Tevez sukses mencetak empat gol dari enam pertandingan. Sosoknya juga semakin dewasa, dengan tak pernah lagi membuat onar, seperti yang pernah ia lakukan di Corinthians, West Ham United, Man United, hingga Man City. Karenanya secara sederhana kita bisa menyebut Tevez adalah kreator, inspirasi, sekaligus mesin gol Juve. Suatu figur yang nyaris mustahil didapatkan Sang Kekasih Italia, dengan harga transfernya yang di bawah €10 juta.

"Carlos Tevez? Sejak hari pertama dirinya menjejakkan kaki di markas Juve, ia adalah sosok pemimpin sejati. Saya mengatakan ini juga berkaitan dengan caranya bertutur dan berperilaku," sanjung Chiellini.

Dengan situasi terkini, Juve tentu haram untuk memilih atau bahkan mempertimbangkan penjualan Tevez. Marotta cs tidak boleh konyol, meski masih bersinar, di usianya yang sudah berkepala tiga Tevez tak mungkin pergi dengan harga di atas €15 juta, terlebih dengan kontraknya yang tinggal menyisakan semusim pada Juni nanti. Juve tak butuh uang itu.

Hanya ada dua pilihan sekarang, mempertahankan atau memperpanjang kontraknya. Pilihan pertama lebih realistis karena dengan performanya kini, Tevez diyakini tetap bersinar musim depan. Opsi kedua? Agaknya butuh siasat luar biasa untuk meyakinkan Carlitos. Keputusannya pergi bukan berdasarkan uang atau level sepakbola, tapi lebih pada sesuatu yang tak bisa dikompromikan, yakni loyalitas dan cinta.

Seiring berjalannya proses tersebut, Juve jelas tak boleh tinggal diam. Mereka harus begerak aktif dan eksplosif dalam mencari suksesor Tevez. La Fidanzata d'Italia tak boleh melakukan blunder dengan menjatuhkan kebesaran No.10, yang dalam sejarahnya tak pernah gagal dikenakan oleh Omar Sivori, Giampiero Boniperti, Roberto Bettega, Michael Platini, Roberto Baggio, Alessandro Del Piero, hingga Tevez sendiri.

Tentunya, langkah Juve dalam mencari sang penerus akan dipermudah dengan bekal biaya hasil penjualan Pogba.

liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Jual Paul Pogba, Juventus Wajib Pertahankan Carlos Tevez
 
Top