• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Jerman Jurgen Klopp Kembali Jadi Nemesis Pep Guardiola?

Bola

SBOBET
Journalist
Pesaing utama yang tergusur ke papan tengah. Itulah nasib Borussia Dortmund musim ini. Di saat Bayern Munich mempertahankan dominasi di Bundesliga Jerman, BVB malah keteteran dan harus melihat status sebagai Bayernjäger, sang pemburu Bayern, kini dipangku VfL Wolfsburg.

Yang bikin memprihatinkan, sebelum bangkit ke peringkat kesepuluh, Die Schwarzgelben pernah terperosok ke dasar klasemen! Torehan 18 poin Dortmund dalam sembilan laga selepas winterpause hanya defisit satu dari Bayern, namun di klasemen overall ada jurang lebar menganga antara Si Hitam-Kuning dan Si Merah: 31 angka!

Dengan situasi demikian, apakah artinya Dortmund bisa diposisikan sebagai underdog untuk duel Der Klassiker pada pekan ke-27, Sabtu (4/4) esok? Sama sekali tidak.

Seperti semua partai klasik di berbagai liga domestik -- El Clasico di Spanyol atau Le Classique di Prancis -- Der Klassiker tetaplah Der Klassiker. Signifikansi posisi di tabel terkini nyaris nihil. Terlebih lagi Dortmund punya sosok Jurgen Klopp di balik kemudi tim.

Pelatih nyentrik satu ini boleh dikategorikan sebagai nemesis Pep Guardiola. Kalah jauh dalam koleksi gelar, Klopp telah membuktikan ia tidak inferior soal adu racikan strategi melawan Guardiola.



Kloppo langsung memberikan sambutan "hangat" kepada El Pep saat pertama datang ke Jerman.​

Rekornya bahkan lebih baik daripada Jose Mourinho, yang kerap diapungkan media sebagai musuh besar El Pep. Sementara Mou tiga kali menang dan menderita delapan kekalahan dalam 16 duel kontra tim besutan Guardiola, Klopp punya rasio 50 persen kemenangan dalam enam partai menghadapi pria Catalan itu.

Bukan dengan siasat parkir bus, melainkan lebih tepatnya mungkin dengan "memarkir mobil-mobil balap". Gegenpressing, strategi pressing ketat yang amat bergantung pada kebugaran dan kecepatan pemain untuk menyerang balik, tampak menjadi senjata ampuh untuk melumpuhkan tiki-taka Pep.

Pada awal kedatangan Guardiola ke Jerman, Klopp langsung memberi sambutan luar biasa "hangat". Bayern dihajar telak Dortmund 4-2 di Piala Super Jerman 2013.

Dikenal sebagai salah satu raja otak-atik taktik, Guardiola langsung merespons pada pertemuan selanjutnya. Bertamu ke Westfalen, November 2013, The Bavarians sempat meninggalkan possession football dan lebih mengandalkan bola-bola panjang untuk dipantulkan Javi Martinez, yang diplot sebagai No. 10. Setelah memimpin lewat Mario Gotze, Guardiola menginstruksikan anak buahnya untuk kembali ke gaya asli. Hasilnya, dua gol tambahan lahir lewat Arjen Robben dan Thomas Muller.

Guardiola telah menemukan solusi untuk mengakali ramuan Klopp? Tidak juga. Saat gantian melawat ke Allianz Arena, April 2014, BVB kembali membuat sang raksasa Bavaria kewalahan. Okelah, Bayern sudah tak punya kepentingan di Bundesliga, tapi balasan kekalahan 3-0 di halaman rumah sendiri jelas menyesakkan.

Kala itu, terlihat para pemain depan tim tamu seperti Marco Reus dan Pierre-Emerick Aubameyang jarang meninggalkan area Bayern meski tanpa possession. Mereka tetap berada di depan untuk memberikan tekanan kepada bek-bek Bayern agar tidak bisa leluasa membangun serangan dari belakang.

Taktik serupa lantas dikopi Real Madrid di perempat-final Liga Champions. Dengan pemain-pemain penuh skill dan berkecepatan tinggi seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Karim Benzema, dan Angel Di Maria, El Real memaksa Die Roten menyerah empat gol tanpa balas!

Pemandangan serupa terlihat kembali awal tahun ini, kala Wolfsburg memberikan kekalahan pertama untuk Bayern di Bundesliga 2014/15. Die Wolfe bertahan kokoh, menerapkan tekanan kuat, lalu cepat mengirim umpan ke depan untuk disantap pemain-pemain gesit begitu sukses merebut bola. Bayern babak belur 4-1 di Volkswagen Arena.

Adapun sejak kemenangan telak di Allianz, Dortmund pimpinan Klopp telah tiga kali lagi bersua laskar Guardiola. Meski menelan dua kekalahan, Die Schwarzgelben selalu memberikan perlawanan alot, bahkan terbilang kurang beruntung tumbang di final DFB-Pokal musim lalu, saat potensi gol penyeimbang Mats Hummels dibatalkan kendati bola telah melewati garis.



"Kami tidak melihat diri kami sejajar dengan Bayern. Kecuali memori saya keliru, saya pikir kami tak pernah melihat diri kami di level tersebut," ungkap Klopp dalam konferensi pers jelang laga esok.

"Tapi karena ini sepakbola, kami juga tak pernah melihat diri kami tanpa peluang setiap kali kami menghadapi mereka. Dan keadaannya juga sama kali ini."

"Meski kami di posisi kesepuluh, dan meski ada perbedaan poin sangat besar di antara kami, dan meskipun banyak yang berbeda dibandingkan dengan sebelumnya, Borussia Dortmund tetap menjadi tuan rumah dan kami tidak dikenal sebagai tim yang kerap membuang laga-laga seperti ini."

Tak ada formula mutlak untuk meraih kemenangan dalam sepakbola, seperti halnya tidak ada jawaban pasti tentang taktik mana yang lebih superior karena detail-detail terkecil dan faktor nonteknis juga bisa ikut menentukan hasil.

Biarpun demikian, Dortmund boleh menggantungkan harapan tinggi pada Klopp untuk kembali menjadi nemesis Guardiola.

liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Jurgen Klopp Kembali Jadi Nemesis Pep Guardiola?
 
Top