Bentrok menentukan akan tersaji di Fussball Arena, ketika tuan rumah, Bayern Munich, akan menjamu Atletico Madrid, pada leg kedua babak semi-final Liga Champions, Rabu (4/5) dini hari WIB.
Dalam partai ini Bayern diharuskan menang minimal dengan keunggulan dua gol, lantaran kalah 1-0 pada leg pertama di Vicente Calderon pekan lalu.
Satu misi yang terbilang sulit, lantaran tim asuhan Diego Simeone amat ahli dalam bertahan menjaga keunggulan. Impian Pep Guardiola untuk mempersembahkan treble winners buat Bayern di musim pamungkasnya pun, terancam pupus.
Namun satu fakta non-teknis mengungkap bahwa Bayern punya 'jaminan' untuk bisa keluar sebagai kampiun Liga Champions musim ini, yang artinya pasti menyingkirkan Atletico.
Uniknya faktor non-teknis itu adalah lawan yang mereka singkirkan secara dramatis di babak 16 besar lalu, yakni Juventus. Ya, juara Italia itu ternyata punya magis tersendiri yang tak dimiliki tim lain, sejak comeback ke Liga Champions di musim 2012/13 lalu.
Faktanya adalah Juve merupakan tim yang wajib dikalahkan oleh juara Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Mengalahkan I Bianconeri, maka tim tersebut punya potensi besar untuk jadi kampiun turnamen paling prestise antarklub Eropa tersebut.
Tak percaya? Mari kita telusuri tren yang sudah terbentuk dalam tiga musim terakhir ini.
Pertama di musim 2012/13, momen comeback Juve harus terhenti di babak perempat-final oleh Bayern. FC Hollywood juga jadi satu-satunya tim yang mengalahkan Si Nyonya Tua di Liga Champions musim itu, lewat dua leg dengan hasil identik 2-0 (agregat 4-0). Hasilnya? Die Roten sukses keluar sebagai kampiun.
Berlanjut ke musim 2013/14, langkah Juve secara mengenaskan harus terhenti di babak fase grup. Ada dua tim yang bisa mengalahkan mereka waktu itu, yakni Galatasaray dan Real Madrid. Gala memang akhirnya terhenti di babak perempat-final, tapi Madrid sukses meraih La Decima Liga Champions.
Terakhir pada musim lalu, di mana Juve keluar sebagai runner-up turnamen. Dua tim asal Spanyol mengalahkan mereka dalam perjalanan menuju final. Pertama Atletico Madrid yang 'sialnya' hanya menang di babak fase grup, karena Spanyol lainnya, Barcelona, mengalahkan La Vecchia Omcidi di final untuk jadi juara.
Untuk musim ini ada dua tim yang sudah mengalahkan Juve, yakni Sevilla dan Bayern. Sevilla sudah terlempar ke Liga Europa, sementara The Bavarian kini sampai di babak semi-final.
Tren tersebut masih belum bisa disebut siklus, karena selayaknya siklus baru diakui setelah melalui setidaknya setengah dekade kejadian.
Mari kita nantikan, apakah faktor Juve bisa benar-benar 'menjamin' Bayern menyingkirkan Atletico hingga akhirnya kecup Si Kuping Lebar?
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Juventus 'Jamin' Bayern Munich Juara Liga Champions?
Dalam partai ini Bayern diharuskan menang minimal dengan keunggulan dua gol, lantaran kalah 1-0 pada leg pertama di Vicente Calderon pekan lalu.
Satu misi yang terbilang sulit, lantaran tim asuhan Diego Simeone amat ahli dalam bertahan menjaga keunggulan. Impian Pep Guardiola untuk mempersembahkan treble winners buat Bayern di musim pamungkasnya pun, terancam pupus.
Namun satu fakta non-teknis mengungkap bahwa Bayern punya 'jaminan' untuk bisa keluar sebagai kampiun Liga Champions musim ini, yang artinya pasti menyingkirkan Atletico.
Uniknya faktor non-teknis itu adalah lawan yang mereka singkirkan secara dramatis di babak 16 besar lalu, yakni Juventus. Ya, juara Italia itu ternyata punya magis tersendiri yang tak dimiliki tim lain, sejak comeback ke Liga Champions di musim 2012/13 lalu.
Faktanya adalah Juve merupakan tim yang wajib dikalahkan oleh juara Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Mengalahkan I Bianconeri, maka tim tersebut punya potensi besar untuk jadi kampiun turnamen paling prestise antarklub Eropa tersebut.
SIMAK JUGA
Simeone Janji Menang Di Fussball Arena
Ribery: Saya Harus Main Kontra Atletico!
Forlan Yakin Atletico Tendang Bayern
Simeone Janji Menang Di Fussball Arena
Ribery: Saya Harus Main Kontra Atletico!
Forlan Yakin Atletico Tendang Bayern
Tak percaya? Mari kita telusuri tren yang sudah terbentuk dalam tiga musim terakhir ini.
Pertama di musim 2012/13, momen comeback Juve harus terhenti di babak perempat-final oleh Bayern. FC Hollywood juga jadi satu-satunya tim yang mengalahkan Si Nyonya Tua di Liga Champions musim itu, lewat dua leg dengan hasil identik 2-0 (agregat 4-0). Hasilnya? Die Roten sukses keluar sebagai kampiun.
Berlanjut ke musim 2013/14, langkah Juve secara mengenaskan harus terhenti di babak fase grup. Ada dua tim yang bisa mengalahkan mereka waktu itu, yakni Galatasaray dan Real Madrid. Gala memang akhirnya terhenti di babak perempat-final, tapi Madrid sukses meraih La Decima Liga Champions.
Terakhir pada musim lalu, di mana Juve keluar sebagai runner-up turnamen. Dua tim asal Spanyol mengalahkan mereka dalam perjalanan menuju final. Pertama Atletico Madrid yang 'sialnya' hanya menang di babak fase grup, karena Spanyol lainnya, Barcelona, mengalahkan La Vecchia Omcidi di final untuk jadi juara.
Untuk musim ini ada dua tim yang sudah mengalahkan Juve, yakni Sevilla dan Bayern. Sevilla sudah terlempar ke Liga Europa, sementara The Bavarian kini sampai di babak semi-final.
Tren tersebut masih belum bisa disebut siklus, karena selayaknya siklus baru diakui setelah melalui setidaknya setengah dekade kejadian.
Mari kita nantikan, apakah faktor Juve bisa benar-benar 'menjamin' Bayern menyingkirkan Atletico hingga akhirnya kecup Si Kuping Lebar?
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Juventus 'Jamin' Bayern Munich Juara Liga Champions?