Bill Shankly mencetuskan ide untuk menyulap Anfield jadi ‘benteng yang tak terkalahkan’. Ia memulainya dengan mencatatkan kemenangan beruntun, lalu Liverpool era Shankly menciptakan atmosfer masyhur di stadion tua itu. Keangkeran inilah yang berpuluh-puluh tahun kemudian menjadi faktor utama yang mengundang Jurgen Klopp datang ke Liverpool.
Situasi mulanya tidak sesuai dengan ekspektasi sang manajer. Anfield tidak lagi angker. Liverpool sangat jinak dan menunjukkan inkonsistensi kala bertanding di hadapan publiknya. Belum lagi, beberapa suporter meninggalkan lapangan sebelum pertandingan usai – hal yang membuat Klopp berang dan ‘merasa kesepian’.
Reparasi di sana-sini langsung dilakukan oleh Kloppo. Tidak hanya dalam tim, pria kelahiran Stuttgart itu sekaligus mempererat hubungan antara fans dengan klub. Para pemain menunjukkan semangat juang yang lama hilang, lalu pelan-pelan mengasah konsistensi. Fans jelas menanggapi ini dengan positif, terutama lewat dukungan yang tak kalah menggebu-gebu.
Keangkeran Anfield pun perlahan kembali. Terhitung hingga jelang laga kontra Chelsea (12/5), The Reds tak terkalahkan dalam 12 laga terkini di Anfield. Hal tersebut ditegaskan dalam kemenangan 2-0 atas Watford akhir pekan lalu.
Pertandingan tersebut memang dipandang sebelah mata karena The Hornets sedang mengalami penurunan. Namun fakta bahwa Klopp melakukan delapan pergantian pemain dan menurunkan para pemain muda patut diacungi jempol, terlebih dengan performa gemilang di lapangan.
Kevin Stewart, Jordon Ibe, dan Sheyi Ojo masuk ke starting XI malam itu. Ketiganya tampil meragukan ketika takluk 3-1 dari Swansea City pekan sebelumnya, tapi bangkit di Anfield. Dibantu oleh Joe Allen dan Lucas, Liverpool menyajikan permainan yang memanjakan mata penggemarnya.
Pressing ketat yang dinakhodai oleh Allen dan Philippe Coutinho membuat Watford kelimpungan. Tim besuta Quique Sanchez Flores itu hanya mencoba mempertahankan bola sebisanya. Ketika mereka lengah sedikit, Coutinho dengan cerdas menyelipkan magisnya.
Gelandang Brasil itu melambungkan sepakan bebas akurat ke kotak penalti. Tujuannya adalah Christian Benteke dan sang penyerang Belgia dengan tenang menyambutnya. Ia tidak langsung menyasar gawang, namun memantulkannya ke tanah. Di situlah Allen datang, menyambar bola dan membuka keunggulan The Reds.
Di babak kedua, Roberto Firmino menggandakan keunggulan. Penyerang Brasil itu berhasil memanfaatkan operan Sheyi Ojo, lalu melepaskan tembakan ke sudut gawag Heurelho Gomes. Situasi tidak berubah dan dominasi The Reds bertahan hingga bubaran.
Namun itu hanya penegasan kecil dari kerja keras panjang yang dilakoni oleh Klopp dkk. Terutama di Liga Europa, Anfield benar-benar menunjukkan kepantasannya menyandang status ‘benteng angker’. Dalam laga kontra Borussia Dortmund, The Reds mengunci kemenangan dramatis 4-3. Di semi-final, stadion tua itu kembali bergelora menjadikan Villarreal sebagai korban selanjutnya.
Hasil memang belum maksimal di Liga Primer Inggris. Empat besar yang dijadikan target oleh Liverpool – era Brendan Rodgers – di awal musim sudah dipastikan gagal. Adapun perkembangan benar-benar terlihat sejak Klopp memimpin. Liverpool hanya kalah tiga kali dalam 24 pertandingan di Anfield, impresif, tapi sang manajer belum puas dan berjanji situasi ini bakal membaik.
Ketika Liverpool menjamu Chelsea di Anfield dini hari WIB besok, segalanya bakal diuji. The Blues jelas bukan lawan mudah dan mereka sempat menorehkan luka dalam ketika Demba Ba serta Fernando Torres menghempaskan asa juara Liga Primer 2013/14. Adapun ‘benteng tak terkalahkan’ itu mulai membangun kembali keangkerannya.
Dan kemenangan bakal mengukuhkan keangkeran itu, lagi mengobarkan semangat jelang final kontra Sevilla.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Kembali Angkernya Benteng Anfield
Situasi mulanya tidak sesuai dengan ekspektasi sang manajer. Anfield tidak lagi angker. Liverpool sangat jinak dan menunjukkan inkonsistensi kala bertanding di hadapan publiknya. Belum lagi, beberapa suporter meninggalkan lapangan sebelum pertandingan usai – hal yang membuat Klopp berang dan ‘merasa kesepian’.
Reparasi di sana-sini langsung dilakukan oleh Kloppo. Tidak hanya dalam tim, pria kelahiran Stuttgart itu sekaligus mempererat hubungan antara fans dengan klub. Para pemain menunjukkan semangat juang yang lama hilang, lalu pelan-pelan mengasah konsistensi. Fans jelas menanggapi ini dengan positif, terutama lewat dukungan yang tak kalah menggebu-gebu.
Keangkeran Anfield pun perlahan kembali. Terhitung hingga jelang laga kontra Chelsea (12/5), The Reds tak terkalahkan dalam 12 laga terkini di Anfield. Hal tersebut ditegaskan dalam kemenangan 2-0 atas Watford akhir pekan lalu.
Pertandingan tersebut memang dipandang sebelah mata karena The Hornets sedang mengalami penurunan. Namun fakta bahwa Klopp melakukan delapan pergantian pemain dan menurunkan para pemain muda patut diacungi jempol, terlebih dengan performa gemilang di lapangan.
Kevin Stewart, Jordon Ibe, dan Sheyi Ojo masuk ke starting XI malam itu. Ketiganya tampil meragukan ketika takluk 3-1 dari Swansea City pekan sebelumnya, tapi bangkit di Anfield. Dibantu oleh Joe Allen dan Lucas, Liverpool menyajikan permainan yang memanjakan mata penggemarnya.
SIMAK JUGA
Hummels Sepakat Gabung Bayern
RESMI: Menpora Cabut Pembekuan PSSI
PREVIEW: Liverpool - Chelsea
Hummels Sepakat Gabung Bayern
RESMI: Menpora Cabut Pembekuan PSSI
PREVIEW: Liverpool - Chelsea
Pressing ketat yang dinakhodai oleh Allen dan Philippe Coutinho membuat Watford kelimpungan. Tim besuta Quique Sanchez Flores itu hanya mencoba mempertahankan bola sebisanya. Ketika mereka lengah sedikit, Coutinho dengan cerdas menyelipkan magisnya.
Gelandang Brasil itu melambungkan sepakan bebas akurat ke kotak penalti. Tujuannya adalah Christian Benteke dan sang penyerang Belgia dengan tenang menyambutnya. Ia tidak langsung menyasar gawang, namun memantulkannya ke tanah. Di situlah Allen datang, menyambar bola dan membuka keunggulan The Reds.
Di babak kedua, Roberto Firmino menggandakan keunggulan. Penyerang Brasil itu berhasil memanfaatkan operan Sheyi Ojo, lalu melepaskan tembakan ke sudut gawag Heurelho Gomes. Situasi tidak berubah dan dominasi The Reds bertahan hingga bubaran.
Namun itu hanya penegasan kecil dari kerja keras panjang yang dilakoni oleh Klopp dkk. Terutama di Liga Europa, Anfield benar-benar menunjukkan kepantasannya menyandang status ‘benteng angker’. Dalam laga kontra Borussia Dortmund, The Reds mengunci kemenangan dramatis 4-3. Di semi-final, stadion tua itu kembali bergelora menjadikan Villarreal sebagai korban selanjutnya.
Hasil memang belum maksimal di Liga Primer Inggris. Empat besar yang dijadikan target oleh Liverpool – era Brendan Rodgers – di awal musim sudah dipastikan gagal. Adapun perkembangan benar-benar terlihat sejak Klopp memimpin. Liverpool hanya kalah tiga kali dalam 24 pertandingan di Anfield, impresif, tapi sang manajer belum puas dan berjanji situasi ini bakal membaik.
Ketika Liverpool menjamu Chelsea di Anfield dini hari WIB besok, segalanya bakal diuji. The Blues jelas bukan lawan mudah dan mereka sempat menorehkan luka dalam ketika Demba Ba serta Fernando Torres menghempaskan asa juara Liga Primer 2013/14. Adapun ‘benteng tak terkalahkan’ itu mulai membangun kembali keangkerannya.
Dan kemenangan bakal mengukuhkan keangkeran itu, lagi mengobarkan semangat jelang final kontra Sevilla.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Kembali Angkernya Benteng Anfield