• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Kerajaan yang Terkubur Letusan Tambora

ON3

Mahasiswa
Journalist

Letusan gunung berapi Tambora tahun 1815 menewaskan 117.000 orang di Asia Tenggara, termasuk yg diyakini terkubur tiga meter di bawah batu & abu di pemukiman yg baru ditemukan.

Seperti yg dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru, Letusan Gunung Tambora 1815 mengeluarkan material vulkanik hingga 100 kilometer kubik batuan cair & bubuk & memuntahkan 400 juta ton gas sulfur setinggi 43 kilometer ke atmosfer. Sebagai perbandingan, letusan Gunung St Helens tahun 1980 di Washington State mengeluarkan 0,5 kilometer kubik lava, letusan Krakor tahun 1883 Krakor di Indonesia mengeluarkan 15 kilometer kubik batuan cair; Vesuvius mengeluarkan 6 kilometer kubik lava.





“Tambora jauh lebih besar dari semua itu” kata Sigurdsson. “Ini benar-benar yg letusan terbesar di Bumi dalam sejarah yg tercatat.”

Sebelum meletus, tinggi gunung tambora mencapai sekitar 13.800 kaki (4.200 meter). Saat ini tingginya sekitar 9.200 kaki (2.800 meter) & memiliki kaldera yg dalamnya 4.100 kaki (1.250 meter).

Gas-gas belerang dimuntahkan ke atmosfer oleh Tambora membentuk tetesan aerosol yg memantulkan sinar matahari sebelum mencapai tanah. Hal ini menyebabkan satu tahun pendinginan global pada tahun 1816 yg sekarang dikenal sebagai tahun tanpa musim panas. Suhu dingin memicu kegagalan panen yg meluas, kekurangan pangan, & wabah penyakit, mungkin menimbulkan korban tambahan 200.000 orang di seluruh dunia, kata Sigurdsson. “Ada masalah yg luar biasa di Eropa tengah & di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat,” katanya.

Pada tahun 1980, orang mulai memperhatikan ketika para pekerja dari sebuah perusahaan penebangan komersial mulai melakukan pengerukan & menemukan fragmen tembikar & tulang belulang di daerah dekat desa kecil Pancasila di pulau Sumbawa, Indonesia. Penduduk lokal lain mulai menemukan koin, barang kuningan & kayu hangus di wilayah yg sama, semua terkubur di bawah lapisan tebal endapan vulkanik. Temuan yg tidak jauh dari kaki gunung berapi Tambora, gunung berapi itu, pada bulan April 1815, menghasilkan letusan terbesar dalam sejarah. Bahkan, karena begitu kuatnya, letusan tersebut, efeknya di atmosfer mempengaruhi pola cuaca di seluruh Eropa & Amerika Utara yg jauh. Dan dalam satu malam saja, menghancurkan sedikitnya satu kerajaan di dekat kakinya.





Bertindak pada penemuan tahun 2004, vulkanologi Haraldur Sigurdsson dari Universitas Rhode Island mulai menyelidiki area hutan dengan menggunakan Ground Penetrating Radar. Dia mengidentifikasi rumah lengkap terkubur di bawah 2-3 meter aliran piroklastik & endapan. Meskipun seluruhnya hangus, namun bentuknya tetap terlihat & terawetkan, sehingga memungkinkan untuk membedakan balok & lantai bambu. Artefak yg ditemukan di dalam struktur termasuk porselen Cina, peralatan besi & mangkuk tembaga. Dua korban juga ditemukan, satu kerangka lengkap ditemukan dekat perapian di area dapur & yg kedua, yg sangat rusak parah, teridentifikasi hanya dengan tulang kaki & tulang belakang, ditemukan di beranda.


Satu korban yg ditemukan selama penggalian tahun 2009. Lengan kirinya melindungi kepalanya mungkin dalam usaha (yg gagal) untuk melindungi dirinya dari kematian. Balok balok rumah terbakar juga terlihat



Penemuan Sigurdsson memicu serangkaian penggalian resmi mulai tahun 2006 & berlanjut sampai hari ini di bawah arahan Dr M. Geria dari Institut Arkeologi Bali. Apa yg mereka temukan adalah, seperti sisa-sisa Pompeii, struktur rumah yg hangus tapi tetap sangat terawat baik , tubuh manusia, & banyak perlengkapan hidup di saat-saat terakhir mereka yg “dibekukan” oleh waktu. Pada tahun 2008, ditemukan rumah yg mengandung kerangka pria yg duduk tegak, dihiasi dengan kotak tembakau tembaga terikat pada pinggang & tombak upacara di sisinya. Dia memakai cincin bertatahkan batu mulia, gelang di pergelangan tangannya, & bandul kalung kuningan besar di lehernya. Selama musim penggalian 2009, rumah dalam bentuk arang lainnya ditemukan, kali ini dengan tubuh berbaring di luar di bawah reruntuhan vulkanik, dengan lengan kirinya melindungi kepala, mungkin dalam usaha (yg gagal) untuk melindungi dirinya dari guguran abu vulkanik. Pada tahun 2011, sisa-sisa rumah juga telah diidentifikasi.





“Berdasarkan artefak yg ditemukan, terutama benda perunggu & perhiasan yg banyak adalah bukti yg menunjukkan situs ini pernah dihuni oleh orang kaya or elit yg telah tumbuh makmur melalui perdagangan” kata Emma Johnston, seorang anggota tim investigasi & kandidat Ph.D dari Bristol University (Inggris). “Bukti sejarah mendukung teori ini, orang-orang tambora secara historis dikenal di Hindia Timur untuk madu, kuda, pewarna merah & kayu cen&a mereka. Desain & dekorasi dari artefak menunjukkan bahwa budaya Tamboran dikaitkan dengan Vietnam & Kamboja.”

Para peneliti utama berharap untuk tidak hanya belajar lebih banyak tentang satu kerajaan yg terkubur ini, yg mereka perkirakan memiliki penduduk sekitar 10.000 orang, tetapi juga tentang kronologi peristiwa & aktifitas yg menggambarkan rincian tentang bagaimana mereka menemui ajalnya.

Johnston mengatakan:. “Kita tahu dari penggalian & stratigrafi endapan bahwa rumah-rumah kebanyakan dihuni ketika hujan pumice (batu batu dari gunung), menyebabkan runtuhnya rumah, menjebak & menewaskan orang-orang yg berada di dalamnya. Bukti yg telah ditemukan hingga kini menunjukkan ini adalah nasib semua korban yg telah diidentifikasi sejauh ini. ”

Tim peneliti akan kembali ke situs ini lagi. “Penggalian sejauh ini hanya menggaruk permukaan”, kata Johnston. “Banyaknya temuan menunjukkan bahwa ada banyak lagi yg masih menunggu untuk ditemukan di situs ini.”

Sebuah artikel rinci tentang letusan & penggalian serta studi kerajaan yga hilang di Tambora telah diterbitkan dalam majalah Arkeologi Populer.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Kerajaan yang Terkubur Letusan Tambora diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber
 
Top