• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Kisah 2 Singa Pemangsa Manusia

ON3

Mahasiswa
Journalist

Pernah menonton film The Ghost and the Darkness? Ya film tersebut diangkat dari kisah nyata sebuah peristiwa tragis yg terjadi pada akhir abad ke 19 di Kenya. Dan inilah kisahnya, seperti yg dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru:

Wilayah Tsavo terletak di selatan Kenya dekat perbatasan dengan Tanzania di basin sungai Tsavo dekat dengan tempat pertemuan sungai Tsavo dengan Sungai Athi. Wilayah Tsavo telah dihuni selama ribuan tahun oleh kumpulan para pemburu, & kemudian oleh orang Kamba bergerak melalui daerah penggiringan ternak mereka or mencari madu. Wilayah ini mencapai ketenaran pada tahun 1898 selama pembangunan jalur kereta api Mombasa-Nairobi, ketika dua ekor singa meneror para pekerja kereta api yg membangun jembatan. Selama periode 10 bulan sepasang singa itu menewaskan sedikitnya 35 orang.

Peristiwa itu diakhiri oleh Letnan Kolonel John Henry Patterson, yg bertanggung jawab atas pembangunan jembatan, setelah melakukan pengintaian & pemasangan umpan. Boneka tubuh dua singa tersebut sekarang dapat dilihat di Field Museum of Natural History di Chicago.




Display Replika Kedua Singa Tsavo di Museum Chicago



Pada bulan Maret 1898 Inggris mulai membangun jembatan kereta api di atas Sungai Tsavo dipimpin oleh Letnan Kolonel John Henry Patterson. Disebut Uganda Railroad, & membentang dari Mombasa (saat ini pantai Kenya) ke Danau Victoria, & kemudian ke Uganda. Selama sembilan bulan pengerjaan konstruksi, dua singa Tsavo (yg tak memiliki bulu tengkuk) jantan, mengintai perkemahan, menyeret pekerja India dari tenda mereka di malam hari & memangsanya. Para pekerja yg lain kemudian mencoba untuk menakut-nakuti singa dengan membuat api unggun & boma (perlindungan), or pagar duri di sekitar kamp mereka untuk melindungi mereka dari singa pemakan manusia tersebut, tetapi tidak berhasil. Singa tersebut dapat melompati or merangkak melalui pagar duri. Setelah satu persatu pekerja menjadi korban, ratusan pekerja lainnya melarikan diri dari Tsavo, menyebabkan pembangunan jembatan terhenti. Patterson memasang perangkap & mencoba beberapa kali untuk menyergap singa di malam hari dari sebuah pohon.

Setelah usaha yg gagal berulang-ulang, Patterson mendapat terobosan pertama pada tanggal 9 Desember 1898, ketika ia berhasil menembak singa pertama. Tembakan teersebut mengenai singa di kaki belakangnya, tetapi ia masih bisa melarikan diri. Kemudian, ia kembali di malam hari & mulai menguntit Patterson saat ia mencoba untuk memburunya. Sebuah tembakan yg mengenai jantung akhirnya membunuh singa itu.




Singa Tsavo Pertama yg Dibunuh Patterson



Singa kedua tewas dua puluh hari kemudian. Patterson harus menembak setidaknya sembilan kali sebelum singa kedua itu mati. Patterson mengatakan bahwa singa itu tetap berusaha memanjat pohon tempat Patterson berada dalam usahanya mencapai Patterson, meskipun telah terkena tembakan berkali-kali.




Singa Tsavo Kedua yg dibunuh Patterson



Kedua ekor Singa tersebut berukuran besar. Yang pertama panjangnya sembilan kaki, delapan inci dari hidung ke ujung ekor & tingginya tiga kaki sembilan inci saat berdiri. Butuh delapan orang untuk membawa bangkai singa tersebut kembali ke perkemahan. Setelah 25 tahun menghiasi karpet lantai rumah Patterson, kulit singa tersebut akhirnya dijual ke Chicago Field Museum pada tahun 1924 dengan harga US $ 5.000. Saat ini kulit beserta tengkorak asli kedua singa tersebut berada di display permanen Museum di Chicago.




Liang Singa Tsavo Pemakan Manusia



Jumlah pasti orang yg dibunuh oleh singa tidak jelas. Jumlah yg disebutkan Patterson, yaitu 135 korban diyakini dibesar-besarkan. Jumlah sebenarnya mungkin sekitar 35, dengan menganalisis sampel rambut & tulang singa .

Kisah Singa pemakan manusia ini kemudian banyak dibuat filmnya. Setidaknya ada tiga film Hollywood, termasuk film tahun 1996 yg berjudul The Ghost and the Darkness di mana Val Kilmer memerankan Patterson.




Tengkorak dua singa tsavo yg menimbulkan insiden tahun 1898 di Kenya



Mengapa Singa-Singa ini Memangsa Manusia?
Hewan Singa pada umumnya tidak memburu & memangsa manusia. Perilaku memangsa manusia dari singa-singa Tsavo ini kemungkinan dipicu oleh:

- Wabah penyakit rinderpest (wabah sapi) pada tahun 1898 yg mengurangi secara signifikan mangsa para singa, & memaksa mereka untuk mencari sumber pangan alternatif.
- Singa Tsavo mungkin telah terbiasa menemukan mayat manusia di persimpangan sungai Tsavo yg secara rutin dilalui rombongan budak yg diangkut menuju Zanzibar.
- “Ritual Invitation”, yaitu kremasi yg dilakukan pekerja kereta api Hindu, aromanya mengun&g para singa.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Kisah 2 Singa Pemangsa Manusia diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber
 
Top