• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Italia Kisah Treble Para Jagoan Eropa: Dari Celtic 1967 Hingga Bayern Munich 2013

Bola

SBOBET
Journalist
Treble alias tiga gelar utama dalam semusim menjadi pencapaian sempurna yang bisa diraih oleh sebuah klub sepakbola. Gelar liga dan piala domestik ditambah trofi Liga Champions menjadi syarat mutlak sebuah tim boleh menyandang status treble winner.

Tidak sembarang tim bisa mencapai prestasi tertinggi itu. Bahkan Real Madrid, tim tersukses di Eropa dengan sepuluh gelar, tidak memiliki subjudul "treble” dalam buku sejarah mereka. Butuh sosok pelatih yang spesial, pemain fenomenal, skuat yang tahan banting di sepanjang musim, dan sedikit keberuntungan untuk bisa menggapai capaian ultimate ini.

Sepanjang sejarah gelaran Piala Eropa/Liga Champions yang dimulai sejak musim 1955/56, hanya ada tujuh tim yang berhasil mencapai status paling bergengsi ini. Dan final Liga Champions musim 2014/15 pada Sabtu (6/6) atau Minggu (7/6) dini hari WIB mendatang dipastikan akan menjadi ajang perebutan treble edisi kedelapan mengingat Barcelona maupun Juventus sudah mengamankan liga dan piala domestik masing-masing.

Barcelona, yang berhasil mengawinkan La Liga Spanyol dan Copa del Rey, berkesempatan untuk menjadi tim pertama yang meraih treble dua kali setelah sempat melakukannya pada 2009 . Sedangkan Juventus, sang jawara Serie A Italia dan Coppa Italia musim ini, saatnya bagi mereka untuk mengikuti jejak Internazionale, tim Italia pertama yang merengkuh treble pada 2010.

Namun, sebelum duo jawara Spanyol dan Italia beradu jotos untuk memperebutkan status treble bersejarah di Olympiastadion Berlin akhir pekan ini, ada baiknya untuk menyimak tujuh legenda dari para jagoan Eropa ini.


Celtic 1966/67​

Real Madrid boleh jadi merajai dekade pertama pembukaan Liga Champions yang ketika itu masih bernama Piala Eropa dengan menjadi kampiun lima musim beruntun (1956 hingga 1960). Namun, dalam periode dominan tersebut, raksasa Spanyol itu ternyata belum pernah merasakan nikmatnya mencecap treble. Justru jawara Skotlandia Celtic yang muncul sebagai tim Eropa pertama yang merasakannya.

Terjadi di musim 1966/67, Celtic yang dibesut Jock Stein mampu memenangi seluruh kompetisi yang mereka ikuti: Liga Skotlandia, Piala Skotlandia, Piala Liga Skotlandia, Piala Glasgow, dan Piala Eropa. Dalam final Piala Eropa di Lisabon, Celtic mampu menekuk Internazionale 2-1 untuk menjadi tim pertama di luar Spanyol, Portugal, dan Italia yang memenangkan kompetisi ini. "Singa-Singa Lisabon”, demikian julukan kepada Jimmy Johnstone, Bobby Lennox, dan Bobby Murdoch yang kini dikenang sebagai pemain terhebat dalam sejarah Celtic.


Ajax Amsterdam 1971/72​

Treble kedua diraih oleh Ajax Amsterdam dengan Internazionale kembali menjadi korbannya. Ajax yang berstatus sebagai juara bertahan Eropa di musim sebelumnya, mampu menekuk Inter 2-0 di De Kuip, Rotterdam. Tiga gelar dalam semusim ini diraih setelah Ajax ditinggal sang pelatih legendaris Rinus Michels ke Barcelona dan digantikan oleh pelatih asal Rumania, Stefan Kovacs

Pahlawan Ajax? Siapa lagi kalau bukan Johan Cruyff yang berhasil mencetak dua gol di final Piala Eropa. Di musim itu, Cruyff juga mencetak 25 gol di Eredivisie Belanda dan juga menyumbang gol ketika mengalahkan FC Den Haag di final KNVB Beker.


PSV Eindhoven 1987/88​

Lagi-lagi, klub Belanda berhasil mencatatkan treble. Kali ini, PSV Eindhoven yang mampu melakukannya di bawah tangan magis Guus Hiddink yang ketika itu masih berusia awal 40-an. Sebelum berlaga di final Piala Eropa yang digelar di Stuttgart, PSV sudah mengamankan titel Eredivise dengan empat laga tersisa dan juga menekuk Roda JC 3-2 di KNVB Beker.

Menariknya, PSV mampu mencapai final Piala Eropa dengan aturan gol tandang dengan berturut-turut menyingkirkan Bordeaux dan Real Madrid di perempat-final dan semi-final. Di partai puncak, PSV kembali mendapat hasil seri 0-0 melawan Benfica di sepanjang 90 menit plus perpanjangan waktu sehingga harus dilanjutkan adu penalti. PSV menang 6-5 setelah Hans Van Breukelen berhasil menepis sepakan penendang keenam Benfica, Antonio Veloso.


Manchester United 1998/99​

Manchester United tercatat sebagai tim pertama yang meraih treble sejak kompetisi berubah format menjadi Liga Champions. Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, United sebelumnya cenderung sulit berbicara banyak di level Eropa kendati tampil dominan di level domestik. Barulah di musim 1998/99, mereka berhasil lolos ke final Eropa untuk pertama kali sejak 1968 setelah melakoni kebangkitan luar biasa di semi-final kontra Juventus.

Sesuatu yang lebih dramatis ternyata terjadi di partai puncak yang digelar di Camp Nou. Tanpa diperkuat Roy Keane dan Paul Scholes, sang juara Liga Primer Inggris dan Piala FA ini tertinggal satu gol dari Bayern Munich sejak menit keenam hingga menjelang laga usai. Tibalah laga di masa injury time ketika Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer mampu mencetak dua gol balasan dari sepak pojok David Beckham untuk menciptakan final paling tak terlupakan dalam sepanjang sejarah Liga Champions.


Barcelona 2008/09​

Tepat satu dekade setelah United meraih kesuksesan di Camp Nou, giliran sang empunya kandang, Barcelona, yang mencatatkan treble. United, yang musim sebelumnya berhasil menjadi juara Liga Champions usai menekuk Chelsea, menjadi lawan Carles Puyol dkk. yang sedang menjalani musim perdananya bersama pelatih Pep Guardiola.

Secara gemilang, Barcelona berhasil menang meyakinkan 2-0 di Olimpico, Roma berkat aksi cemerlang Samuel Eto’o dan sundulan manis Lionel Messi di masing-masing babak. Kemenangan ini menjadi gelar ketiga Barcelona di Liga Champions dan membuat Blaugrana sebagai tim Spanyol pertama yang mencatatkan treble.


Internazionale 2009/10​

Tak perlu menunggu lama untuk menyaksikan treble selanjutnya. Tepat semusim setelah Barcelona meraih kejayaan langka ini, kini giliran Internazionale yang melakukannya. Eto’o kembali menjadi bagian dari tim peraih treble ini setelah pindah dari Barca ke Inter pada musim panas 2009.

Namun, aktor sesungguhnya dari kedigdayaan Inter ini adalah pasangan Eto’o di lini depan, Diego Milito. Penyerang Argentina ini mencetak gol tunggal di final Coppa Italia melawan AS Roma, kembali mencetak gol ketika menekuk Siena di laga terakhir Serie A Italia untuk mengamankan Scudetto, dan berpuncak pada dua golnya ke gawang Bayern Munich di final Liga Champions sebagaimana pasukan Jose Mourinho menang 2-0.


Bayern Munich 2012/13​

Sebagaimana halnya dengan Internazionale yang pernah takluk dua kali dari tim peraih treble di final Liga Champions (1967 dan 1972), Bayern Munich juga merasakan kegetiran itu ketika kalah dari Manchester United (1999) dan Inter (2010). Namun, seperti Inter, Bayern pada akhirnya juga meraih treble, tepatnya dua tahun lalu.

Bayern, yang musim sebelumnya begitu sakit hati setelah takluk di final dari Chelsea di Allianz Arena, kembali lolos ke final untuk menghadapi sesama tim Jerman, Borussia Dortmund, di Wembley. Untungnya, armada Jupp Heynckes tidak mengulangi kesalahan dan berhasil menang 2-1 berkat gol penentu Arjen Robben menjelang bubaran. Treble sebenarnya baru dipastikan sepekan setelahnya ketika Bayern mengalahkan Stuttgart di final DFB-Pokal.


Klub-Klub Lain​



IFK Goteborg (1981/82), Galatasaray (1999/00), Liverpool (2000/01), Porto (2002/03, 2010/11), dan CSKA Moskow (2004/05) juga sempat meraih tiga gelar dalam semusim. Namun trofi Eropa yang mereka menangkan adalah Piala UEFA/Liga Europa bukan Liga Champions. Khusus Liverpool, mereka tidak menjuarai kompetisi liga di musim itu dengan memenangi dua piala domestik, Piala FA dan Piala Liga.

Liverpool sebenarnya juga pernah melakoni treble di musim 1983/84 dengan menjuarai Liga Champions, Divisi Utama Liga Inggris, dan Piala Liga. Mengingat trofi ketiga yang diraih adalah Piala Liga, bukan Piala FA, maka The Reds tidak masuk dalam daftar elite tujuh tim peraih treble di atas.

liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Kisah Treble Para Jagoan Eropa: Dari Celtic 1967 Hingga Bayern Munich 2013
 
Top