Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Kisruh Panjang Fairfax dan Telstra
Kisruh panjang yg dialami jurnalis Fairfax, Ben Grubb & perusahaan telekomunikasi Australia, Telstra, terus berujung tajam. Masalah privasi adalah sumber perselisihan di antara keduanya. Grubb meminta Telstra untuk menyerahkan data-data pribadinya termasuk URL & informasi tentang IP tertentu. Di satu sisi, Telstra enggan menyerahkannya karena permintaan Grubb tidak realistis.
Berdasarkan pernyataan pihak Telstra, Grubb meminta sejumlah informasi yg ia anggap sebagai bagian dari identifikasi personal. Alasan utama Telstra enggan memberikan data tersebut karena permintaan Grubb menygkut informasi yg bukan miliknya. Telstra beralasan bahwa dasar hukum yg dimilikinya sangat kuat.
Mengacu pada Privacy Act yg ada di Australia, korporasi & pemerintah boleh menyimpan data-data personal para penggunanya. Mereka pun diperkenankan untuk menyerahkan data personal pada para pengguna. Perselisihan tersebut memaksa Komisioner Privasi Australia, Timothy Pilgrim angkat bicara.
Sebaiknya Telstra memberikan metadata URL & informasi IP pada Grubb selama tiga puluh hari secara bebas, papar Pilgrim. Ia mengatakan bahwa hal itu sudah tertera di dalam Privacy Act yg ada di Australia. Walaupun demikian, Pilgrim sendiri menyatakan bahwa Telstra pun berwenang untuk tidak menyerahkan data panggilan.
Salah satu tuntutan Grubb adalah ia meminta Telstra untuk menyerahkan data panggilan yg ada pada telepon pintarnya. Pilgrim beranggapan bahwa data panggilan dibebaskan dari sisi privasi, sehingga Telstra diizinkan untuk menolak segala bentuk akses terhadap informasi panggilan. Pilgrim sendiri menolak beberapa poin yg diberikan oleh Telstra terkait akses data personal.
Telstra sendiri masih berpegang teguh pada pendiriannya bahwa permintaan Grubb banyak yg tidak bermuatan data personal, sehingga mereka berhak menolak hal itu. Telstra menangani jutaan metadata tentang data personal dari pemerintah. Akses pengguna untuk meminta data personal harus diizinkan sesuai dengan permintaan, papar Pilgrim.
Telstra memiliki kemampuan memilah mana data yg bersifat personal & mana yg tidak, kata Pilgrim. Melalui kemampuan itu, dapat dipastikan bahwa data personal memang dimiliki oleh para penggunanya, lanjutnya. Lebih lanjut, Pilgrim mengatakan bahwa informasi pengguna dilindungi di dalam Privacy Act.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenKisruh Panjang Fairfax dan Telstra diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Kisruh panjang yg dialami jurnalis Fairfax, Ben Grubb & perusahaan telekomunikasi Australia, Telstra, terus berujung tajam. Masalah privasi adalah sumber perselisihan di antara keduanya. Grubb meminta Telstra untuk menyerahkan data-data pribadinya termasuk URL & informasi tentang IP tertentu. Di satu sisi, Telstra enggan menyerahkannya karena permintaan Grubb tidak realistis.
Berdasarkan pernyataan pihak Telstra, Grubb meminta sejumlah informasi yg ia anggap sebagai bagian dari identifikasi personal. Alasan utama Telstra enggan memberikan data tersebut karena permintaan Grubb menygkut informasi yg bukan miliknya. Telstra beralasan bahwa dasar hukum yg dimilikinya sangat kuat.
Mengacu pada Privacy Act yg ada di Australia, korporasi & pemerintah boleh menyimpan data-data personal para penggunanya. Mereka pun diperkenankan untuk menyerahkan data personal pada para pengguna. Perselisihan tersebut memaksa Komisioner Privasi Australia, Timothy Pilgrim angkat bicara.
Sebaiknya Telstra memberikan metadata URL & informasi IP pada Grubb selama tiga puluh hari secara bebas, papar Pilgrim. Ia mengatakan bahwa hal itu sudah tertera di dalam Privacy Act yg ada di Australia. Walaupun demikian, Pilgrim sendiri menyatakan bahwa Telstra pun berwenang untuk tidak menyerahkan data panggilan.
Salah satu tuntutan Grubb adalah ia meminta Telstra untuk menyerahkan data panggilan yg ada pada telepon pintarnya. Pilgrim beranggapan bahwa data panggilan dibebaskan dari sisi privasi, sehingga Telstra diizinkan untuk menolak segala bentuk akses terhadap informasi panggilan. Pilgrim sendiri menolak beberapa poin yg diberikan oleh Telstra terkait akses data personal.
Telstra sendiri masih berpegang teguh pada pendiriannya bahwa permintaan Grubb banyak yg tidak bermuatan data personal, sehingga mereka berhak menolak hal itu. Telstra menangani jutaan metadata tentang data personal dari pemerintah. Akses pengguna untuk meminta data personal harus diizinkan sesuai dengan permintaan, papar Pilgrim.
Telstra memiliki kemampuan memilah mana data yg bersifat personal & mana yg tidak, kata Pilgrim. Melalui kemampuan itu, dapat dipastikan bahwa data personal memang dimiliki oleh para penggunanya, lanjutnya. Lebih lanjut, Pilgrim mengatakan bahwa informasi pengguna dilindungi di dalam Privacy Act.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenKisruh Panjang Fairfax dan Telstra diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber