Manajer Perseru Serui Yan Piter Ayorbaba mengungkapkan, tiga klub di Papua mewacanakan mengggulirkan kompetisi sendiri bila Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama Liga Indonesia tidak mendapatkan kejelasan.
Sejumlah pertandingan ISL 2015 dan Divisi Utama sepanjang akhir pekan kemarin batal digelar akibat tidak mendapatkan izin keramaian dari kepolisian, menyusul pembekuan PSSI oleh menteri negara pemuda dan olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Ayorbaba menilai Menpora telah salah mengambil kebijakan dengan membekukan PSSI, serta menghalangi ISL 2015 bergulir. Menurut Ayorbaba, seharusnya Menpora lebih fokus pada pembenahan internal PSSI.
"Jangan hentikan kompetisi di tengah jalan begini. Biarlah kompetisi berjalan, dan lakukan pembenahan. Kami menilai Menpora sudah keliru menempatkan kebijakan baru,” cetus Ayorbaba kepada Goal Indonesia.
"Kami tiga tim Papua, masing-masing Perseru, Persiram [Raja Ampat], dan Persipura [Jayapura] telah sepakat, jika kompetisi makin tidak jelas, kita akan bertemu dengan Gubernur Papua agar ada kebijakan untuk kita menggelar kompetisi sendiri. Bahkan kita berencana lebih baik ikut liga Australia, atau liga lainnya di luar negeri.”
Ayorbaba juga menilai keinginan Kemenpora mengundang 16 klub ISL di Jakarta hari ini sangat menggelikan. Pasalnya, undangan diberikan kepada anggota induk organisasi yang telah dibekukan.
"Kita hadiri undangan Menpora untuk apa? Menpora saja sudah tidak akui PSSI. Klub berada di bawah naungan PSSI, bukan Menpora. Sudah keliru membuat kebijakan, mau undang klub lagi,” kata Ayorbaba.
Hal senada diungkapkan Syarifudin Ardasah. Asisten manajer Barito Putera ini menyatakan, rencana Menpora untuk mengundang 16 klub ISL tersebut masih dipikirkan manajemen.
"Saya pikir Barito Putera tidak akan memenuhi undangan Menpora, karena dia sendiri tidak mengakui PSSI, apalagi kita sebagai klub. Saya berharap klub-klub lain juga harus sepakat untuk menolak, dan tidak menghadiri undangan Menpora,” pungkasnya. (gk-66)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Klub Papua Wacanakan Putar Kompetisi Sendiri
Sejumlah pertandingan ISL 2015 dan Divisi Utama sepanjang akhir pekan kemarin batal digelar akibat tidak mendapatkan izin keramaian dari kepolisian, menyusul pembekuan PSSI oleh menteri negara pemuda dan olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Ayorbaba menilai Menpora telah salah mengambil kebijakan dengan membekukan PSSI, serta menghalangi ISL 2015 bergulir. Menurut Ayorbaba, seharusnya Menpora lebih fokus pada pembenahan internal PSSI.
"Jangan hentikan kompetisi di tengah jalan begini. Biarlah kompetisi berjalan, dan lakukan pembenahan. Kami menilai Menpora sudah keliru menempatkan kebijakan baru,” cetus Ayorbaba kepada Goal Indonesia.
"Kami tiga tim Papua, masing-masing Perseru, Persiram [Raja Ampat], dan Persipura [Jayapura] telah sepakat, jika kompetisi makin tidak jelas, kita akan bertemu dengan Gubernur Papua agar ada kebijakan untuk kita menggelar kompetisi sendiri. Bahkan kita berencana lebih baik ikut liga Australia, atau liga lainnya di luar negeri.”
Ayorbaba juga menilai keinginan Kemenpora mengundang 16 klub ISL di Jakarta hari ini sangat menggelikan. Pasalnya, undangan diberikan kepada anggota induk organisasi yang telah dibekukan.
"Kita hadiri undangan Menpora untuk apa? Menpora saja sudah tidak akui PSSI. Klub berada di bawah naungan PSSI, bukan Menpora. Sudah keliru membuat kebijakan, mau undang klub lagi,” kata Ayorbaba.
Hal senada diungkapkan Syarifudin Ardasah. Asisten manajer Barito Putera ini menyatakan, rencana Menpora untuk mengundang 16 klub ISL tersebut masih dipikirkan manajemen.
"Saya pikir Barito Putera tidak akan memenuhi undangan Menpora, karena dia sendiri tidak mengakui PSSI, apalagi kita sebagai klub. Saya berharap klub-klub lain juga harus sepakat untuk menolak, dan tidak menghadiri undangan Menpora,” pungkasnya. (gk-66)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Klub Papua Wacanakan Putar Kompetisi Sendiri