Administrasi Donald Trump mengeluarkan deklarasi bahwa Garda Revolusi Iran adalah kelompok teroris yang “secara aktif berpartisipasi dalam mendanai dan mempromosikan terorisme sebagai alat kenegaraan.” Musuh-musuh Iran, terutama Israel dan Arab Saudi, yang telah lama khawatir akan kekuatan Garda Revolusi Iran, menyambut baik pengumuman Trump. Tetapi mereka yang mengandalkan bantuan Iran, termasuk Irak, khawatir tentang bagaimana sanksi baru itu akan memperburuk tindakan penyeimbang antara Amerika dan Iran.
Oleh: Alissa J. Rubin (The New York Times)
Deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Korps Garda Revolusi Islam Iran adalah organisasi teroris asing merupakan pertama kalinya pemerintah Amerika menunjuk militer negara lain sebagai ancaman. Dengan mengambil langkah itu, Trump secara luas menargetkan pilar negara Iran yang memberikan pengaruh besar terhadap politik, ekonomi, serta kebijakan militer internal dan eksternal Iran.
Trump mengatakan bahwa Garda Revolusi Iran “secara aktif berpartisipasi dalam mendanai dan mempromosikan terorisme sebagai alat kenegaraan.”
Pemerintah Iran telah menggunakan Garda Revolusi Iran dalam tingkat internasional untuk menciptakan, melatih, mempersenjatai, dan terkadang merencanakan strategi untuk pasukan paramiliter dan aktor non-negara di negara lain. Musuh-musuh Iran menuduh unit elit Garda Revolusi Iran telah merencanakan dan terkadang melakukan pembunuhan di negara-negara asing.
Karena banyak bisnis terkait dengan Garda Revolusi Iran, yang diperkirakan memiliki hubungan dengan perusahaan dengan bisnis lebih dari US$20 miliar per tahun menurut perkiraan berbagai kelompok penelitian Inggris dan Amerika, sanksi yang diberlakukan dapat menjangkau banyak bisnis di luar Iran.
Musuh-musuh Iran, terutama Israel dan Arab Saudi, yang telah lama khawatir akan kekuatan Garda Revolusi Iran, menyambut baik pengumuman Trump. Tetapi mereka yang mengandalkan bantuan Iran, termasuk Irak, khawatir tentang bagaimana sanksi baru itu akan memperburuk tindakan penyeimbang antara Amerika dan Iran.
SIAPAKAH GARDA REVOLUSI ISLAM IRAN?
Didirikan pada hari-hari awal revolusi Iran tahun 1979 yang mengantarkan Ayatollah Ruhollah Khomeini ke tampuk kekuasaan, Korps Garda Revolusi Islam Iran dimulai sebagai pasukan militer yang ditugaskan untuk melindungi pemerintah baru dan Khomeini, yang sebagai pemimpin tertinggi Iran menjadi tokoh teologi dan politik paling kuat di Iran. Korps Garda Revolusi melapor langsung kepada Khomeini, kemudian kepada penggantinya, Ayatollah Ali Khamenei, sehingga kekuatan pasukan tersebut tidak dapat dengan mudah diawasi oleh lembaga-lembaga Iran lainnya.
Sejak didirikan, Korps Garda Revolusi telah berkembang pesat dan sekarang merupakan salah satu dari tiga cabang utama angkatan bersenjata Iran, bersama dengan tentara dan polisi.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Alissa J. Rubin (The New York Times)
Deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Korps Garda Revolusi Islam Iran adalah organisasi teroris asing merupakan pertama kalinya pemerintah Amerika menunjuk militer negara lain sebagai ancaman. Dengan mengambil langkah itu, Trump secara luas menargetkan pilar negara Iran yang memberikan pengaruh besar terhadap politik, ekonomi, serta kebijakan militer internal dan eksternal Iran.
Trump mengatakan bahwa Garda Revolusi Iran “secara aktif berpartisipasi dalam mendanai dan mempromosikan terorisme sebagai alat kenegaraan.”
Pemerintah Iran telah menggunakan Garda Revolusi Iran dalam tingkat internasional untuk menciptakan, melatih, mempersenjatai, dan terkadang merencanakan strategi untuk pasukan paramiliter dan aktor non-negara di negara lain. Musuh-musuh Iran menuduh unit elit Garda Revolusi Iran telah merencanakan dan terkadang melakukan pembunuhan di negara-negara asing.
Karena banyak bisnis terkait dengan Garda Revolusi Iran, yang diperkirakan memiliki hubungan dengan perusahaan dengan bisnis lebih dari US$20 miliar per tahun menurut perkiraan berbagai kelompok penelitian Inggris dan Amerika, sanksi yang diberlakukan dapat menjangkau banyak bisnis di luar Iran.
Musuh-musuh Iran, terutama Israel dan Arab Saudi, yang telah lama khawatir akan kekuatan Garda Revolusi Iran, menyambut baik pengumuman Trump. Tetapi mereka yang mengandalkan bantuan Iran, termasuk Irak, khawatir tentang bagaimana sanksi baru itu akan memperburuk tindakan penyeimbang antara Amerika dan Iran.
SIAPAKAH GARDA REVOLUSI ISLAM IRAN?
Didirikan pada hari-hari awal revolusi Iran tahun 1979 yang mengantarkan Ayatollah Ruhollah Khomeini ke tampuk kekuasaan, Korps Garda Revolusi Islam Iran dimulai sebagai pasukan militer yang ditugaskan untuk melindungi pemerintah baru dan Khomeini, yang sebagai pemimpin tertinggi Iran menjadi tokoh teologi dan politik paling kuat di Iran. Korps Garda Revolusi melapor langsung kepada Khomeini, kemudian kepada penggantinya, Ayatollah Ali Khamenei, sehingga kekuatan pasukan tersebut tidak dapat dengan mudah diawasi oleh lembaga-lembaga Iran lainnya.
Sejak didirikan, Korps Garda Revolusi telah berkembang pesat dan sekarang merupakan salah satu dari tiga cabang utama angkatan bersenjata Iran, bersama dengan tentara dan polisi.
Baca Artikel Selengkapnya di sini