• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Kota yang Semua Penduduknya Wanita Ini Sekarang Butuh Pria

ON3

Mahasiswa
Journalist

Sebuah kota kecil, Noiva do Cordeiro, Menas Gerais, Brasil, memiliki 600 orang penghuni yg seluruhnya adalah perempuan, yg menurut banyak kalangan memiliki paras yg cantik. Para perempuan warga kota ini berusia 20-35 tahun. Mereka kini merindukan kehadiran para pria lajang, yg bersedia tinggal di kota itu dengan aturan para perempuan.

Sperti yg dikutip dari Kompas.com, sebagian para perempuan ini memang sudah menikah. Namun, para suami mereka bekerja jauh dari kampung halamannya & hanya boleh kembali pada akhir pekan.

Sementara itu, para anak laki-laki diminta meninggalkan kota itu saat berusia 18 tahun & tak ada pria lain yg diizinkan tinggal di kota yg terletak di sebuah lembah terpencil, sekitar 96 kilometer dari kota Belo Horizonte.

Kota ini berdiri pada 1890-an, saat seorang perempuan muda bernama Maria Senhorinha de Lima & keluarganya dikucilkan oleh gereja Katolik setempat karena dituduh berbuat zina.



Perlahan-lahan, semakin banyak perempuan lajang & para ibu bergabung dengan komunitas itu. Pada 1940, seorang pendeta Anisio Pereira memperistri seorang perempuan muda berusia 16 tahun & mendirikan gereja di komunitas itu.

Namun, pendeta Anisio kemudian menerapkan aturan ketat, yaitu melarang warga minum minuman keras, mendengar musik, memotong rambut, or menggunakan alat kontrasepsi.

Ketika pendeta Anisio meninggal dunia pada 1995, para perempuan ini memutuskan untuk tidak lagi membiarkan pria mendikte kehidupan mereka. Salah satu hal pertama yg mereka lakukan adalah membubarkan organisasi keagamaan yg dianggap bias jender.

Kini, para perempuan yg berkuasa di kota kecil itu. Mereka mengerjakan semua hal sendiri, mulai dari bertani, merencanakan pembangunan kota, hingga ritual keagamaan.

Namun, warga Noive de Cordeiro menghadapi satu masalah utama, yaitu meski para perempuan ini berparas cantik, mereka kesulitan mencari pasangan hidup. Nelma Fernandes (23), salah seorang warga kota, mengakui mencari pasangan merupakan hal yg hampir mustahil untuk para perempuan kota ini.

“Di sini, pria yg bisa ditemui para gadis lajang jika tidak sudah menikah or berkerabat dengan kami. Saya belum pernah mencium seorang pria,” kata Nelma.

“Kami semua bermimpi untuk jatuh cinta & menikah. Namun, kami juga suka tinggal di sini & tak mau meninggalkan kota hanya demi mencari suami,” lanjut dia.

Kekurangan pria lajang kini membuat komunitas para perempuan cantik itu mengajak para pria, yg tentu saja bersedia beradaptasi dengan dunia perempuan, untuk tinggal di kota kecil itu.

“Kami ingin tahu pria yg ingin meninggalkan kehidupan mereka & menjadi bagian dari kami. Namun, pertama kali mereka harus setuju menuruti perintah kami & hidup sesuai aturan kami,” kata Nelma.

Meski sudah lama membubarkan gereja yg dirintis pendeta Anisio, para perempuan kota ini merasa mereka tak pernah ditinggalkan Tuhan.

“Kami memiliki Tuhan di dalam hati kami. Namun, kami pikir kami tak perlu pergi ke gereja, menikah di hadapan pendeta, or membaptis anak-anak kami. Semua adalah aturan yg dibuat para pria,” kata Rosalee Fernandes (49).

Rosalee yakin dalam banyak hal perempuan jauh lebih baik dibanding para pria. Dia mengatakan, di tangan para perempuan, kota Noiva do Cordeiro jauh lebih cantik, lebih terorganisasi, & lebih tenteram dibanding jika kota itu dikelola para pria.



“Saat menghadapi masalah, kami memecahkan masalah dengan cara perempuan. Kami mencari konsensus & bukan konflik,” lanjut Rosalee.

“Kami berbagi semua hal, bahkan tanah tempat kami bekerja. Tak ada kompetisi di antara kami. Semua dilakukan demi kebersamaan,” tambah dia.

Pada saat-saat senggang, para perempuan ini mengisinya dengan bergosip or saling mencoba pakaian baru or saling menata rambut.

“Bahkan, baru-baru ini kami patungan membeli TV layar lebar sehingga kami bisa menonton opera sabun bersama,” kata Rosalee.

Kehidupan di Noiva do Cordeiro memang menyenangkan & nyaris tanpa kekurangan. Satu-satunya kekurangan yg dirasakan para perempuan itu adalah kehadiran para pria yg menyaygi mereka.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Kota yang Semua Penduduknya Wanita Ini Sekarang Butuh Pria diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber
 
Top