Ia tidak mencetak salah satu dari dua gol Chelsea ke gawang Arsenal. Namun Diego Costa mendapat sambutan bak pahlawan ketika ditarik keluar delapan menit menjelang bubaran. Striker Chelsea itu tahu, ia baru saja menjadi penentu kemenangan sang juara bertahan atas sang rival, namun dengan cara tidak indah.
Di Stamford Bridge, Sabtu (29/9) malam WIB, Costa berhasil memancing Gabriel Paulista untuk melakukan tindakan bodoh menjelang turun minum yang mereduksi jumlah pemain Arsenal menjadi sepuluh. Sejak saat itu, alur pertandingan sepenuhnya berubah.
Sepanjang kariernya, Costa adalah tipe pemain yang begitu dibenci oleh suporter lawan, namun secara bersamaan ia dipuja oleh suporter timnya. Derby London kemarin menunjukkan secara gamblang hal tersebut.
Semenit sebelum kartu merah Gabriel dicabut, Costa luput dari pengamatan wasit ketika ia mengayunkan tangannya secara sporadis ke wajah Laurent Koscielny. Andai wasit Mike Dean melihat insiden tersebut, Costa mungkin yang akan diusir. Namun, justru Gabriel yang masuk terowongan pemain lebih cepat setelah bek Brasil itu menendang kaki Costa secara tak perlu, beberapa saat setelah kedua pemain terlibat adu mulut hebat.
Selepas laga, Arsene Wenger geram dengan kelakuan licik Costa tersebut. "Costa bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Apa yang dilakukannya kepada Koscielny tak bisa diterima. Saya heran mengapa dia bisa lolos. Dia akan melakukan hal yang sama pada pekan depan dan pekan-pekan selanjutnya. Dan dia bakal kembali tidak dihukum,” tuturnya.
Namun, manajer The Gunners itu juga mengakui bahwa para pemainnya bereaksi ceroboh terhadap aksi nakal Costa tersebut. Wenger menambahkan, "Costa selalu memprovokasi lawan dan dia berhasil memanfaatkan kenaifan tim saya hari ini.”
Costa adalah pemain yang menggambarkan citra langsung sang manajer, Jose Mourinho. Ia agresif, suka berkonfrontasi, dan tindak-tanduknya di lapangan kerap melampaui batas-batas kewajaran. Namun di satu sisi, ia juga menjadi sosok pemain yang Anda inginkan.
Dari perspektif Arsenal, sikap naif Gabriel merupakan cermin dari minimnya sosok pemimpin di Arsenal. Wenger kembali gagal menemukan solusi dari krisis kepemimpinan ini. Sekitar 15 tahun lalu, Arsenal mungkin masih bisa bertahan menghadapi tim kuat meski dengan sepuluh pemain. Namun saat ini, kondisinya berbeda.
Arsenal bahkan harus mengakhiri laga dengan sembilan pemain setelah sang kapten, Santi Cazorla, mendapat kartu kuning kedua di menit 79. Dalam tayangan ulang, Cazorla memang layak diganjar kartu usai melanggar Cesc Fabrgeas.
Seandainya Cazorla tidak diusir, Arsenal diprediksi bakal tetap kesulitan untuk meladeni perminan dominan Chelsea yang sudah memimpin 1-0 sejak menit 53 berkat tandukan Kurt Zouma menyambut tendangan bebas cantik Fabregas. Tak lama setelah gol Zouma, Alexis Sanchez nyaris menyamakan skor ketika ia berhasil memanfaatkan kesalahan di lini belakang Chelsea, namun sepakan jarak dekatnya masih melenceng.
Cerita mungkin akan sedikit berbeda jika Alexis berhasil mencetak gol, namun armada Mourinho tetap tidak bisa dihentikan. Di masa injury time, Eden Hazard kemudian mencetak gol pamungkas yang berbau keberuntungan setelah sepakannya berbelok arah ke gawang Petr Cech akibat membentur Calum Chambers.
Mourinho dan Wenger sempat berjabat tangan sebelum kick-off, namun tidak ada aksi serupa selepas peluit panjang dibunyikan. Sembari Wenger berjalan jengkel masuk ke terowongan pemain, Mourinho merayakan kemenangan bersama staf dan pemainnya dengan penuh sukacita.
Setelah takluk secara beruntun dari Crystal Palace dan Everton, Chelsea memang sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang mempertahankan gelar. Kabar gembira lain kemudian menyusul beberapa jam setelah sang pemuncak klasemen Manchester City dipecundangi West Ham United 2-1 di Etihad. Jarak Chelsea dan City pun terpangkas menjadi delapan poin.
Terlepas dari trik kotor Costa dan dua kartu merah di kub lawan, Chelsea boleh dibilang layak memetik tiga poin di partai ini. Sejak menit pertama, The Blues mampu menunjukkan konsentrasi penuh, bermain dengan agresivitas tinggi, dan serta memiliki tujuan jelas.
Wenger sempat mengalahkan Mourinho untuk pertama kali dari 14 kesempatan dalam Community Shield pada Agustus lalu, namun kemenangan ini sekali lagi memastikan bahwa The Special Ones telah mengembalikan dominasinya atas Le Professeur.
Sudah sepantasnya Mourinho mengucapkan terima kasih kepada Costa atas kemenangan penting ini.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Liciknya Diego Costa Eksploitasi Kenaifan Arsenal
Di Stamford Bridge, Sabtu (29/9) malam WIB, Costa berhasil memancing Gabriel Paulista untuk melakukan tindakan bodoh menjelang turun minum yang mereduksi jumlah pemain Arsenal menjadi sepuluh. Sejak saat itu, alur pertandingan sepenuhnya berubah.
Sepanjang kariernya, Costa adalah tipe pemain yang begitu dibenci oleh suporter lawan, namun secara bersamaan ia dipuja oleh suporter timnya. Derby London kemarin menunjukkan secara gamblang hal tersebut.
Semenit sebelum kartu merah Gabriel dicabut, Costa luput dari pengamatan wasit ketika ia mengayunkan tangannya secara sporadis ke wajah Laurent Koscielny. Andai wasit Mike Dean melihat insiden tersebut, Costa mungkin yang akan diusir. Namun, justru Gabriel yang masuk terowongan pemain lebih cepat setelah bek Brasil itu menendang kaki Costa secara tak perlu, beberapa saat setelah kedua pemain terlibat adu mulut hebat.
Selepas laga, Arsene Wenger geram dengan kelakuan licik Costa tersebut. "Costa bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Apa yang dilakukannya kepada Koscielny tak bisa diterima. Saya heran mengapa dia bisa lolos. Dia akan melakukan hal yang sama pada pekan depan dan pekan-pekan selanjutnya. Dan dia bakal kembali tidak dihukum,” tuturnya.
Namun, manajer The Gunners itu juga mengakui bahwa para pemainnya bereaksi ceroboh terhadap aksi nakal Costa tersebut. Wenger menambahkan, "Costa selalu memprovokasi lawan dan dia berhasil memanfaatkan kenaifan tim saya hari ini.”
Costa adalah pemain yang menggambarkan citra langsung sang manajer, Jose Mourinho. Ia agresif, suka berkonfrontasi, dan tindak-tanduknya di lapangan kerap melampaui batas-batas kewajaran. Namun di satu sisi, ia juga menjadi sosok pemain yang Anda inginkan.
Dari perspektif Arsenal, sikap naif Gabriel merupakan cermin dari minimnya sosok pemimpin di Arsenal. Wenger kembali gagal menemukan solusi dari krisis kepemimpinan ini. Sekitar 15 tahun lalu, Arsenal mungkin masih bisa bertahan menghadapi tim kuat meski dengan sepuluh pemain. Namun saat ini, kondisinya berbeda.
Arsenal bahkan harus mengakhiri laga dengan sembilan pemain setelah sang kapten, Santi Cazorla, mendapat kartu kuning kedua di menit 79. Dalam tayangan ulang, Cazorla memang layak diganjar kartu usai melanggar Cesc Fabrgeas.
Seandainya Cazorla tidak diusir, Arsenal diprediksi bakal tetap kesulitan untuk meladeni perminan dominan Chelsea yang sudah memimpin 1-0 sejak menit 53 berkat tandukan Kurt Zouma menyambut tendangan bebas cantik Fabregas. Tak lama setelah gol Zouma, Alexis Sanchez nyaris menyamakan skor ketika ia berhasil memanfaatkan kesalahan di lini belakang Chelsea, namun sepakan jarak dekatnya masih melenceng.
Cerita mungkin akan sedikit berbeda jika Alexis berhasil mencetak gol, namun armada Mourinho tetap tidak bisa dihentikan. Di masa injury time, Eden Hazard kemudian mencetak gol pamungkas yang berbau keberuntungan setelah sepakannya berbelok arah ke gawang Petr Cech akibat membentur Calum Chambers.
Mourinho dan Wenger sempat berjabat tangan sebelum kick-off, namun tidak ada aksi serupa selepas peluit panjang dibunyikan. Sembari Wenger berjalan jengkel masuk ke terowongan pemain, Mourinho merayakan kemenangan bersama staf dan pemainnya dengan penuh sukacita.
Setelah takluk secara beruntun dari Crystal Palace dan Everton, Chelsea memang sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang mempertahankan gelar. Kabar gembira lain kemudian menyusul beberapa jam setelah sang pemuncak klasemen Manchester City dipecundangi West Ham United 2-1 di Etihad. Jarak Chelsea dan City pun terpangkas menjadi delapan poin.
Terlepas dari trik kotor Costa dan dua kartu merah di kub lawan, Chelsea boleh dibilang layak memetik tiga poin di partai ini. Sejak menit pertama, The Blues mampu menunjukkan konsentrasi penuh, bermain dengan agresivitas tinggi, dan serta memiliki tujuan jelas.
Wenger sempat mengalahkan Mourinho untuk pertama kali dari 14 kesempatan dalam Community Shield pada Agustus lalu, namun kemenangan ini sekali lagi memastikan bahwa The Special Ones telah mengembalikan dominasinya atas Le Professeur.
Sudah sepantasnya Mourinho mengucapkan terima kasih kepada Costa atas kemenangan penting ini.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Liciknya Diego Costa Eksploitasi Kenaifan Arsenal