Duel akbar bertajuk El Clasico akan kembali berlangsung akhir pekan ini, ketika Barcelona mendapat kesempatan untuk menjamu seteru abadi mereka, Real Madrid dalam partai lanjutan La Liga Spanyol musim ini.
Rivalitas sengit jelas akan menaungi jalannya pertandingan tersebut, di mana pasukan Blaugrana bertekad untuk membalas kekalahan 3-1 yang mereka alami saat bertandang ke markas Los Blancos, Santiago Bernabeu pada Oktober lalu.
Selain itu, posisi kedua kesebelasan yang berlomba ketat dalam perburuan gelar juara liga musim ini turut menambah faktor menarik yang dipastikan akan muncul dalam duel klasik pekan ini. Barcelona saat ini tengah memimpin klasemen, namun rawan dikudeta Madrid yang menguntit ketat di posisi kedua dengan berjarak hanya satu angka.
Jelang bertemunya dua kutub sepakbola Spanyol tersebut, Goal Indonesia merangkum sejumlah fakta seputar sejarah El Clasico yang mungkin belum pernah Anda ketahui:
Rivalitas yang timbul di antara Real Madrid dan Barcelona tak diragukan lagi merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah olahraga karena ketatnya catatan rekor yang dimiliki oleh kedua kesebelasan dalam mengarungi sejumlah kompetisi yang pernah mereka lakoni.
El Real punya keunggulan dalam rekor jumlah kemenangan di pentas La Liga Spanyol, dengan total 71 berbanding 66 milik Blaugrana. Apabila melebar ke semua kompetisi, termasuk Copa del Rey, di mana Barcelona unggul 14-12, Madrid tetap memimpin secara keseluruhan 92-88. Sebuah perbedaan catatan yang tidaklah terlampau jauh membuat kedua kubu saling bersaing untuk menyabet status terbaik di ranah Spanyol.
Kalimat tersebut bukanlah sekadar kiasan melainkan fakta sesungguhnya yang ada. Dalam rentang tahun 1937 hingga 1939, tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di Spanyol, periode tersebut membuat Real Madrid maupun Barcelona harus menunda kelanjutan rivalitas mereka akibat timbulnya perang saudara di negeri matador.
Perang yang terjadi turut memperkeruh rivalitas antara kedua klub tersebut. Pada tahun 1936, jenderal Francisco Franco sempat memerintahkan pasukannya untuk membunuh presiden Barcelona kala itu, Josep Sunyol i Garriga. Situasi itu semakin membuat keadaan makin panas dan berkembang menjadi rivalitas politik antara Madrid dan Barcelona (dua kota terpopuler di Spanyol). 29 Januari 1940 menjadi pertemuan pertama mereka selepas insiden tersebut, laga pun berlangsung dalam tensi yang tinggi.
Bukan rahasia lagi apabila rivalitas yang terjadi antara Real Madrid dan Barcelona telah dimulai selama hitungan dekade jauh sebelum saat ini. Gelaran Copa del Rey tahun 1916 menjadi momen di mana kedua seteru saling berhadapan untuk kali pertama, saat itu Barcelona mampu mengamankan kemenangan dengan skor 2-1 di markas sendiri.
Sementara awal mula rivalitas 'panas' diklaim terjadi pada pertemuan keempat mereka di turnamen dan kurun waktu yang sama, ketika Madrid mencatatkan kemenangan dengan gol tunggal yang dibumbui kontroversi luput dari pengamatan hakim garis kendati offside. Sementara di pentas La Liga, duel pertama berlangsung pada 17 Februari 1929 di Camp de Les Corts, Madrid membukukan tiga poin perdana dengan Rafael Morera menjadi pencetak gol pertama El Clasico di liga domestik Spanyol tersebut.
EL Clasico selalu menyuguhkan penampilan gemilang dari sejumlah bintang besar pada eranya masing-masing, namun Lionel Messi paling menonjol. Bukan hanya tercatat sebagai top skor dalam sejarah La Liga dengan koleksi 275 golnya, melainkan juga pencetak gol paling ulung dalam rivalitas El Clasico.
Messi telah membukukan 21 gol saat berhadapan dengan Real Madrid, di mana sebanyak 14 ditorehkannya dalam gelaran La Liga. Pencapaian itu mampu mengungguli rekor legenda El Real, Alfredo Di Stefano (top skor kelima La Liga dengan 227 gol) yang memiliki rekening berjumlah 18 gol dalam El Clasico. Sedangkan Cristiano Ronaldo baru mencatatkan 14 gol ke gawang Barcelona.
Pernahkan Anda memperhatikan dengan seksama logo Real Madrid? Jika iya, maka Anda akan mendapati sebuah mahkota yang terpasang gagah tepat di atas logo kebesaran klub. Real, dalam bahasa Spanyol berarti Royal, mahkota secara simbolis yang diberikan pemimpin Spanyol, Raja Alfonso XIII kepada klub kebanggaan kota Madrid tersebut.
Keputusan itu memantik tanggapan miring dari sejumlah kalangan, yang menilai tindakan sang raja memunculkan indikasi bahwa Real Madrid sebagai klub asal ibukota Spanyol selalu mendapat perlakuan istimewa, itu merupakan salah satu kecemburuan sosial dan menjadi hal yang menguatkan rivalitas dengan Barcelona. Namun ada fakta menarik di balik lambang mahkota tersebut, saat berlangsungnya perang saudara, lambang serta nama Real sempat dihilangkan dari komponen klub, menjadikan nama klub tertulis Madrid CF saja, sebelum akhirnya pada 1941, dua bagian tersebut kembali menjadi identitas kebesaran Los Blancos.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Lima Hal Yang Mungkin Belum Anda Ketahui Tentang El Clasico
Rivalitas sengit jelas akan menaungi jalannya pertandingan tersebut, di mana pasukan Blaugrana bertekad untuk membalas kekalahan 3-1 yang mereka alami saat bertandang ke markas Los Blancos, Santiago Bernabeu pada Oktober lalu.
Selain itu, posisi kedua kesebelasan yang berlomba ketat dalam perburuan gelar juara liga musim ini turut menambah faktor menarik yang dipastikan akan muncul dalam duel klasik pekan ini. Barcelona saat ini tengah memimpin klasemen, namun rawan dikudeta Madrid yang menguntit ketat di posisi kedua dengan berjarak hanya satu angka.
Jelang bertemunya dua kutub sepakbola Spanyol tersebut, Goal Indonesia merangkum sejumlah fakta seputar sejarah El Clasico yang mungkin belum pernah Anda ketahui:
SENGIT, RIVALITAS KETAT
Rivalitas yang timbul di antara Real Madrid dan Barcelona tak diragukan lagi merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah olahraga karena ketatnya catatan rekor yang dimiliki oleh kedua kesebelasan dalam mengarungi sejumlah kompetisi yang pernah mereka lakoni.
El Real punya keunggulan dalam rekor jumlah kemenangan di pentas La Liga Spanyol, dengan total 71 berbanding 66 milik Blaugrana. Apabila melebar ke semua kompetisi, termasuk Copa del Rey, di mana Barcelona unggul 14-12, Madrid tetap memimpin secara keseluruhan 92-88. Sebuah perbedaan catatan yang tidaklah terlampau jauh membuat kedua kubu saling bersaing untuk menyabet status terbaik di ranah Spanyol.
HANYA PERANG YANG BISA MENUNDA EL CLASICO
Kalimat tersebut bukanlah sekadar kiasan melainkan fakta sesungguhnya yang ada. Dalam rentang tahun 1937 hingga 1939, tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di Spanyol, periode tersebut membuat Real Madrid maupun Barcelona harus menunda kelanjutan rivalitas mereka akibat timbulnya perang saudara di negeri matador.
Perang yang terjadi turut memperkeruh rivalitas antara kedua klub tersebut. Pada tahun 1936, jenderal Francisco Franco sempat memerintahkan pasukannya untuk membunuh presiden Barcelona kala itu, Josep Sunyol i Garriga. Situasi itu semakin membuat keadaan makin panas dan berkembang menjadi rivalitas politik antara Madrid dan Barcelona (dua kota terpopuler di Spanyol). 29 Januari 1940 menjadi pertemuan pertama mereka selepas insiden tersebut, laga pun berlangsung dalam tensi yang tinggi.
PERSETERUAN MENDARAH DAGING
Bukan rahasia lagi apabila rivalitas yang terjadi antara Real Madrid dan Barcelona telah dimulai selama hitungan dekade jauh sebelum saat ini. Gelaran Copa del Rey tahun 1916 menjadi momen di mana kedua seteru saling berhadapan untuk kali pertama, saat itu Barcelona mampu mengamankan kemenangan dengan skor 2-1 di markas sendiri.
Sementara awal mula rivalitas 'panas' diklaim terjadi pada pertemuan keempat mereka di turnamen dan kurun waktu yang sama, ketika Madrid mencatatkan kemenangan dengan gol tunggal yang dibumbui kontroversi luput dari pengamatan hakim garis kendati offside. Sementara di pentas La Liga, duel pertama berlangsung pada 17 Februari 1929 di Camp de Les Corts, Madrid membukukan tiga poin perdana dengan Rafael Morera menjadi pencetak gol pertama El Clasico di liga domestik Spanyol tersebut.
SEMUA TENTANG MESSI
EL Clasico selalu menyuguhkan penampilan gemilang dari sejumlah bintang besar pada eranya masing-masing, namun Lionel Messi paling menonjol. Bukan hanya tercatat sebagai top skor dalam sejarah La Liga dengan koleksi 275 golnya, melainkan juga pencetak gol paling ulung dalam rivalitas El Clasico.
Messi telah membukukan 21 gol saat berhadapan dengan Real Madrid, di mana sebanyak 14 ditorehkannya dalam gelaran La Liga. Pencapaian itu mampu mengungguli rekor legenda El Real, Alfredo Di Stefano (top skor kelima La Liga dengan 227 gol) yang memiliki rekening berjumlah 18 gol dalam El Clasico. Sedangkan Cristiano Ronaldo baru mencatatkan 14 gol ke gawang Barcelona.
REAL YANG ROYAL
Pernahkan Anda memperhatikan dengan seksama logo Real Madrid? Jika iya, maka Anda akan mendapati sebuah mahkota yang terpasang gagah tepat di atas logo kebesaran klub. Real, dalam bahasa Spanyol berarti Royal, mahkota secara simbolis yang diberikan pemimpin Spanyol, Raja Alfonso XIII kepada klub kebanggaan kota Madrid tersebut.
Keputusan itu memantik tanggapan miring dari sejumlah kalangan, yang menilai tindakan sang raja memunculkan indikasi bahwa Real Madrid sebagai klub asal ibukota Spanyol selalu mendapat perlakuan istimewa, itu merupakan salah satu kecemburuan sosial dan menjadi hal yang menguatkan rivalitas dengan Barcelona. Namun ada fakta menarik di balik lambang mahkota tersebut, saat berlangsungnya perang saudara, lambang serta nama Real sempat dihilangkan dari komponen klub, menjadikan nama klub tertulis Madrid CF saja, sebelum akhirnya pada 1941, dua bagian tersebut kembali menjadi identitas kebesaran Los Blancos.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Lima Hal Yang Mungkin Belum Anda Ketahui Tentang El Clasico