• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Italia Lima Sosok Katalis Juventus Menuju Treble

Bola

SBOBET
Journalist
Juventus merengkuh Scudetto? Itu biasa. Merekalah ahlinya dengan sudah menorehkan 31 gelar Serie A Italia (sesuai catatan FIGC), terbanyak di antara para pesaing lainnya.

Juventus meraih treble winners? Itu baru tidak biasa. Sebagai klub tersukses di Negeri Pizza, mereka ternyata belum pernah merasakan nikmatnya mengecap tiga gelar utama dalam semusim. Namun, impian menggiurkan itu perlahan menyeruak ke cakrawala bagaikan mentari yang siap terbit di ufuk timur.

Dominasi tak terbantahkan sejak era Antonio Conte terus berlanjut hingga kini. Bahkan, bersama pelatih anyar yang ndilalah melebihi ekspektasi, Massimilano Allegri, Juventus selangkah lebih maju. Dari yang tadinya hanya menjadi raja di dalam negeri, Juventus kini bersiap menjadi raja di tanah Eropa.

Musim 2014/15 sejauh ini dilewatkan Bianconeri dengan gemilang. Titel Serie A baru saja mereka amankan di saat musim masih menyisakan empat partai, final Coppa Italia sudah menanti dengan Lazio menjadi penantangnya, dan mereka juga siap menyongsong semi-final Liga Champions melawan sang juara bertahan Real Madrid di mana leg pertama akan dihelat pada Rabu (6/5) dini hari WIB di Turin.

Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola. Juventus tentu saja punya kans menyapu bersih dua gelar tersisa untuk menjadi tim Italia kedua setelah Internazionale yang sukses merengkuh tiga gelar dalam semusim pada 2010 lalu. Lima nama berikut adalah sosok kunci yang menjadi katalisator bagi Sang Kekasih Italia sehingga mereka berpotensi mencapai treble bersejarah di musim ini.


Massimiliano Allegri​

Awalnya dihujat, kini semua Juventini tak sungkan untuk mendaratkan pelukan kepada Massimiliano Allegri. Perubahan 180 derajat yang terjadi dalam waktu singkat itu tidak mungkin terjadi jika tidak dilakukan oleh sosok spesial. Kenyataannya, status Allegri selama ini memang tidak layak disebut spesial jika dibandingkan dengan pendahulunya, Antonio Conte, yang punya julukan The Italian Special One.

Walau demikian, perlahan Allegri mampu merobohkan tembok keraguan sehingga kemampuan sesungguhnya dari pelatih berusia 47 tahun itu kini terlihat jelas. Bahkan, kinerjanya yang exceed expectation di musim debutnya bersama Juventus tersebut membuatnya bisa dibilang lebih baik dari Conte. Bukan begitu?

Kekuatan utama Allegri terletak pada fleksibilitasnya dalam memainkan taktik. Sistem tiga bek atau empat bek tidak masalah. Juve besutan Allegri adalah versi update dari Juve era Conte. Mereka tak sungkan bermain aman, tampil pragmatis demi mempertahankan keunggulan, dan tidak mengagungkan passion bermain. Allegri membuat otak Juventus mampu berpikir lebih logis sehingga tidak sekedar tampil penuh semangat saat bertanding.

Keseimbangan otak dan hati Juventus terjaga dengan sempurna di tangan eks pelatih AC Milan ini. Hasilnya, mereka kini jauh lebih baik saat mentas di Eropa. Bukan tak mungkin, Real Madrid bakal kesulitan menemukan cara untuk menghentikan Allegri dan Juventus 2.0 besutannya.


Paul Pogba​

Kalau boleh menyebut pesepakbola paling berbakat di Juventus atau bahkan di Italia, hampir semua orang sepakat bahwa Paul Pogba adalah pemain yang dimaksud. Juventus bak mendapat durian runtuh ketika menggaet Pogba secara cuma-cuma dari Manchester United pada 2012 lalu. Kini, di usianya yang masih muda, Il Polpo Paul sudah menunjukkan diri sebagai calon peraih Ballon d’Or.

Musim ini, gelandang asal Prancis ini kembali menunjukkan kegeniusannya dengan menjadi sosok sentral di lini tengah Juventus. Visi bermain cemerlang, aksi individual ciamik, dan gol-gol spektakuler tak pernah bisa dilepaskan darinya. Sayang, cedera hamstring menghalanginya untuk bermain di periode krusial April-Mei ini. Jika tiada aral melintang, Pogba bisa fit pada pertengahan Mei ini dan bermain dalam leg kedua semi-final Liga Champions kontra Madrid dan final Coppa Italia.

Pulihnya Pogba tetaplah kabar yang layak dirayakan meski sejauh ini Juve mampu mengatasi absensinya. Ke depannya, jika Pogba berhasil membawa Juventus meraih treble, maka durian runtuh edisi kedua akan datang. Ya, harga Pogba akan melambung lebih tinggi lagi. Sebagai gantinya, segepok uang raksasa dari penjualannya bisa akan dipakai untuk membeli tiga hingga empat pemain yang dibutuhkan Juve untuk terus melanggengkan dominasi mereka.


Carlos Tevez​

Tatkala publik terhipnotis dengan pesona Pogba, Carlos Tevez hadir dengan penegasannya sebagai sosok paling krusial di Juventus. El Apache adalah jawaban sempurna dari penyakit akut Juventus yang dalam beberapa musim lalu tak punya striker berkelas.

Musim ini, Tevez sudah memasukkan 28 gol di semua ajang, hanya terpaut satu gol dari rekor milik David Trezeguet di musim 2005/06 sebagai pemain Juve dengan jumlah gol terbanyak dalam semusim. Itulah mengapa, Juventus terus diminta agar jangan sampai melepas Si No.10 untuk pulang kampung ke Boca Juniors, setidaknya hingga kontraknya tuntas pada musim panas 2016.

Usia boleh mencapai kepala tiga, namun jika menyimak gol-gol krusialnya di musim ini -- terutama saat mengempaskan Borussia Dortmund di babak 16 besar Liga Champions dan menghajar Fiorentina di semi-final Coppa Italia beberapa waktu lalu -- Tevez ibarat sosok tandingan Cristiano Ronaldo di kubu Real Madrid, lawan Juventus di semi-final UCL.

Tak hanya gol keren yang ia lesakkan, Tevez juga dominan dalam proses permainan Juventus secara keseluruhan. Ia tak sungkan turun membantu pertahanan, menjadi penghubung serangan, dan jago memberi assist. Tipikal striker masa kini.


Andrea Agnelli​

Di samping pelatih dan pemain, sosok di luar lapangan seperti Andrea Agnelli sangat layak diapresiasi. Pasalnya, Agnelli mampu mengubah peruntungan klub yang tadinya pesakitan karena terjerat kasus Calciopoli dan terdegradasi ke Serie B, menjadi klub superior di tanah Italia dan Eropa hanya dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun.

Sejak Agnelli mengambil alih jabatan presiden klub pada 2010, Si Nyonya Tua bertambah kuat dan kuat baik di dalam dan luar lapangan. Diresmikannya stadion anyar nan modern, Juventus Stadium, pada 2011 menjadi pemicu revoulsi ini. Pendapatan tiket matchday meningkat lebih dari 300 persen dari stadion lama, hak siar televisi dan pemasukan dari sektor komersial turut melambung seiring membaiknya prestasi Juve.

Total, €279,4 juta berhasil mereka bukukan pada musim 2013/14 lalu yang membuat Juventus menjadi satu-satunya klub Italia yang berhasil masuk dalam daftar sepuluh besar Deloitte Football Money League. Juventus pun menjadi anomali positif di tengah jebloknya sepakbola Italia dan menjadi teladan bagi tim-tim lain. Raihan treble musim ini bakal mempermanis kisah dongeng yang sudah dimulai oleh dinasti Agnelli.


Beppe Marotta​

Andaikata ada gelar untuk tim yang mampu melakukan pembelian terbaik dengan bujet minim, maka Juventus layak mendapatkannya. Dan sosok paling berjasa dalam proses transfer pemain tersebut adalah sang manajer umum, Giuseppe "Beppe” Marotta.

Transfer termahal, Alvaro Morata, diboyong dari Real Madrid dengan harga €20 juta. Meski awalnya tidak berjalan mulus, perlahan Morata mampu menggeser kompatriotnya, Fernando Llorente, sebagai pendamping Carlos Tevez di lini depan. Pembelian Patrice Evra dari Manchester United yang dinilai salah langkah ternyata tidak terbukti. Sementara Kingsley Coman terus mengasah bakatnya sejak diboyong gratis dari PSG.

Yang paling sukses adalah peminjaman Roberto Pereyra dari Udinese. Pereyra menjadi sosok yang melebihi ekspektasi di lini tengah Juventus ketika Andrea Pirlo, Arturo Vidal, Paul Pogba, dan Claudio Marchisio berhalangan tampil. Bersama Marotta, Juventus mendapat jaminan mutu untuk menentukan kebijakan transfer pemain yang murah lagi efektif.

liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Lima Sosok Katalis Juventus Menuju Treble
 
Top