Aplikasi pengirim pesan pada Smartphone, Line, memberi himbauan kepada ratusan juta penggunanya di Asia untuk merubah password akunnya. Seperti yang dilaporkan oleh AFP hari ini, hal ini dilakukan karena Line sedangan menjalani investigasi atas kasus dugaan peretasan ratusan akun oleh kepolisian Jepang.
Juru bicara Line, mengatakan setidaknya ada 303 kasus pembobolan yang ditemukan yaitu pada akhir Mei dan 14 Juni, termasuk tiga kasus yang berhubungan dengan penipuan jual-beli.
Kita telah bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam penyelidikan kasus ini, dan kita meminta pengguna untuk mengganti passwordnya, juru bicara Line menjelaskan.
Juru bicara tersebut juga menyatakan bahwa akun tersebut dibajak kemungkinan setelah dibagikan dengan menggunakan layanan online lainnya yang bocor di tempat lain. Kebocoran ini sendiri berdasarkan hasil penemuan Line, berada di Jepang. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Jepang.
Didirikan pada 2011, Line telah memiliki lebih dari 400 juta pengguna di seluruh dunia terutama di Jepang dan kawasan Asia. Berdasarkan survei yang dirilis Statista.com pada Februari 2014 lalu, di Indonesia saja Line telah memiliki 20 juta pengguna dan merupakan pengguna terbesar di dunia ketiga setelah Thailand dan Jepang.
Line memiliki banyak pengguna karena aplikasi ini dapat digunakan berbagai perangkat smartphone maupun PC seperti Android, iOS, Mac OS, dan Windows. Aplikasi ini memberikan layanan telepon gratis, pesan instan dan pengiriman gambar, video yangdapat dikombinasikan oleh item dari Facebook, Skype dan aplikasi Whatsapp. Untuk pengguna di Indonesia tentu peretasan Line ini sangat mengejutkan.
Juru bicara Line, mengatakan setidaknya ada 303 kasus pembobolan yang ditemukan yaitu pada akhir Mei dan 14 Juni, termasuk tiga kasus yang berhubungan dengan penipuan jual-beli.
Kita telah bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam penyelidikan kasus ini, dan kita meminta pengguna untuk mengganti passwordnya, juru bicara Line menjelaskan.
Juru bicara tersebut juga menyatakan bahwa akun tersebut dibajak kemungkinan setelah dibagikan dengan menggunakan layanan online lainnya yang bocor di tempat lain. Kebocoran ini sendiri berdasarkan hasil penemuan Line, berada di Jepang. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Jepang.
Didirikan pada 2011, Line telah memiliki lebih dari 400 juta pengguna di seluruh dunia terutama di Jepang dan kawasan Asia. Berdasarkan survei yang dirilis Statista.com pada Februari 2014 lalu, di Indonesia saja Line telah memiliki 20 juta pengguna dan merupakan pengguna terbesar di dunia ketiga setelah Thailand dan Jepang.
Line memiliki banyak pengguna karena aplikasi ini dapat digunakan berbagai perangkat smartphone maupun PC seperti Android, iOS, Mac OS, dan Windows. Aplikasi ini memberikan layanan telepon gratis, pesan instan dan pengiriman gambar, video yangdapat dikombinasikan oleh item dari Facebook, Skype dan aplikasi Whatsapp. Untuk pengguna di Indonesia tentu peretasan Line ini sangat mengejutkan.