Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Lukas Raska: Organisasi Harus Memiliki Keamanan Berlapis
Lukas Raska, Chief Operating Officer, ESET APAC, dalam diskusi dengan CISO Magazine mengatakan bahwa organisasi harus memiliki keamanan berlapis. Ia mengatakan hal ini agar organisasi tidak mengalami kejadian yg sama seperti Malaysia Airlines. Raska mengatakan bahwa untuk mencegah sistem keamanan informasi disusupi oleh orang yg tidak bertanggung jawab, organisasi perlu menginvestasikan banyak aspek keamanan. Organisasi perlu berinvestasi mulai dari antivirus, next gen firewall hingga anti malware, tegas Raska. Ia melanjutkan, Sistem keamanan terbaik yg dimiliki oleh organisasi dapat mendeteksi segala bentuk ancaman mulai dari malware hingga pada sistem pencegahan, tutur Raska.
Pada saat yg sama Raska menyatakan bahwa organisasi pun harus memiliki langkah-langkah back up data seandainya sebuah insiden penyusupan mengancam keamanan informasi mereka. Organisasi pun harus memahami bahwa aspek manusia masih menjadi aspek terendah dalam sebuah sistem keamanan informasi, kata Raska. Langkah yg bisa dilakukan oleh organisasi dalam pemaparan Raska adalah pelatihan & pengembangan kesadaran keamanan informasi terkait maraknya kejahatan siber di dunia maya. Idealnya, organisasi pun harus memiliki tim keamanan yg mampu memonitor segala bentuk aktivitas di jaringan Internet mereka, imbuh Raska.
Adapun teknik untuk mencegah DNS Spoofing seperti yg terjadi untuk meretas situs Malaysia Airlines, Raska mengusulkan tiap-tiap organisasi untuk mengimplementasikan Domain Name System Security Extensions (DNSSEC) sebuah bentuk cryptographic digital signature untuk tujuan otentifikasi. Adapun organisasi yg menggunakan DNS eksternal, mereka harus memastikan bahwa penyedia DNS mempunyai sistem keamanan yg tinggi, tegas Raska. Saat disinggung apakah ada peningkatan dalam kejahatan siber, Raska mengatakan ada sebuah peningkatan kejahatan siber di Asia Pasifik sebesar 48 persen & jumlah kerugian finansial sebesar 22 persen pada tahun 2014 berdasarkan data dari Pricewaterhouse Cooper (PwC).
Peningkatan kejahatan siber di Asia Pasifik menurut Raska tidak terlepas dari berkembangnya pusat finansial Asia-Pasifik di Hong Kong & Singapura. Perkembangan finansial menjadikan Asia-Pasifik target dari penjahat siber, kata Raska. Begitupun saat disinggung negara apa yg paling mature keamanan sibernya, Raska mengatakan, Malaysia masih menjadi leader dalam pengembangan kebijakan siber di Asia Tenggara.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenLukas Raska: Organisasi Harus Memiliki Keamanan Berlapis diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Lukas Raska, Chief Operating Officer, ESET APAC, dalam diskusi dengan CISO Magazine mengatakan bahwa organisasi harus memiliki keamanan berlapis. Ia mengatakan hal ini agar organisasi tidak mengalami kejadian yg sama seperti Malaysia Airlines. Raska mengatakan bahwa untuk mencegah sistem keamanan informasi disusupi oleh orang yg tidak bertanggung jawab, organisasi perlu menginvestasikan banyak aspek keamanan. Organisasi perlu berinvestasi mulai dari antivirus, next gen firewall hingga anti malware, tegas Raska. Ia melanjutkan, Sistem keamanan terbaik yg dimiliki oleh organisasi dapat mendeteksi segala bentuk ancaman mulai dari malware hingga pada sistem pencegahan, tutur Raska.
Pada saat yg sama Raska menyatakan bahwa organisasi pun harus memiliki langkah-langkah back up data seandainya sebuah insiden penyusupan mengancam keamanan informasi mereka. Organisasi pun harus memahami bahwa aspek manusia masih menjadi aspek terendah dalam sebuah sistem keamanan informasi, kata Raska. Langkah yg bisa dilakukan oleh organisasi dalam pemaparan Raska adalah pelatihan & pengembangan kesadaran keamanan informasi terkait maraknya kejahatan siber di dunia maya. Idealnya, organisasi pun harus memiliki tim keamanan yg mampu memonitor segala bentuk aktivitas di jaringan Internet mereka, imbuh Raska.
Adapun teknik untuk mencegah DNS Spoofing seperti yg terjadi untuk meretas situs Malaysia Airlines, Raska mengusulkan tiap-tiap organisasi untuk mengimplementasikan Domain Name System Security Extensions (DNSSEC) sebuah bentuk cryptographic digital signature untuk tujuan otentifikasi. Adapun organisasi yg menggunakan DNS eksternal, mereka harus memastikan bahwa penyedia DNS mempunyai sistem keamanan yg tinggi, tegas Raska. Saat disinggung apakah ada peningkatan dalam kejahatan siber, Raska mengatakan ada sebuah peningkatan kejahatan siber di Asia Pasifik sebesar 48 persen & jumlah kerugian finansial sebesar 22 persen pada tahun 2014 berdasarkan data dari Pricewaterhouse Cooper (PwC).
Peningkatan kejahatan siber di Asia Pasifik menurut Raska tidak terlepas dari berkembangnya pusat finansial Asia-Pasifik di Hong Kong & Singapura. Perkembangan finansial menjadikan Asia-Pasifik target dari penjahat siber, kata Raska. Begitupun saat disinggung negara apa yg paling mature keamanan sibernya, Raska mengatakan, Malaysia masih menjadi leader dalam pengembangan kebijakan siber di Asia Tenggara.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenLukas Raska: Organisasi Harus Memiliki Keamanan Berlapis diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber