CEO Mahaka Sports & Entertainment Hasani Abdulgani mengakui tidak mudah mencegah penonton menyalakan flare dan bom asap di pertandingan turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Sepanjang delapan besar, dua laga terpaksa dihentikan sementara akibat flare dan bom asap. Setelah Aremania di laga Arema Cronus dan Persipura Jayapura, giliran The Jakmania yang menyalakan dua benda terlarang masuk stadion tersebut ketika Persija Jakarta menghadapi Semen Padang.
Hasani mengaku tidak mudah mencegah penonton untuk menyalakan flare dan bom asap. Hasani mencoba memahami kondisi persepakbolaan tanah air yang kental akan fanatisme dalam mendukung tim kesayangannya.
"Flare dan lain-lain tidak bisa kita hindari. Mungkin itu semua bagian dari suporter. Sepintar-pintarnya kita, mereka selalu jauh lebih pintar. Selama bisa kita atasi, tidak ada masalah. Kalau tidak, akan ada pihak-pihak yang akan dirugikan, contohnya tuan rumah pertandingan,” ungkapnya kepada Goal Indonesia.
Mengenai jumlah penonton yang hadir di stadion, Hasani mengakui mengalami penurunan dibandingkan Piala Presiden 2015. Menurut Hasani, hal itu disebabkan format home tournament. Apalagi laga delapan besar juga digelar di tempat netral, yakni Solo dan Sleman. Sistem kandang-tandang baru diterapkan saat semi-final.
"Sebenarnya, keputusan kita menggunakan sistem home tournament adalah waktu dan biaya. Kalau jumlah suporter [di stadion] memang terlihat lebih menurun, tapi ini lebih dikarenakan tidak ada tim tuan rumah. Untuk membuktikan turnamen ini punya peminatnya, kita lihat home-away nanti di semi-final,” jelasnya. (gk-62)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Mahaka Sports Akui Sulit Cegah Flare & Bom Asap
Sepanjang delapan besar, dua laga terpaksa dihentikan sementara akibat flare dan bom asap. Setelah Aremania di laga Arema Cronus dan Persipura Jayapura, giliran The Jakmania yang menyalakan dua benda terlarang masuk stadion tersebut ketika Persija Jakarta menghadapi Semen Padang.
Hasani mengaku tidak mudah mencegah penonton untuk menyalakan flare dan bom asap. Hasani mencoba memahami kondisi persepakbolaan tanah air yang kental akan fanatisme dalam mendukung tim kesayangannya.
SIMAK JUGA
Mahaka Berharap Tak Ada Dendam Antarfans
Hasani: Kalau Memang Ada Bukti Suap, Adukan Ke Kami
Mahaka Kecewa Lampu Stadion Manahan Padam
Mahaka Berharap Tak Ada Dendam Antarfans
Hasani: Kalau Memang Ada Bukti Suap, Adukan Ke Kami
Mahaka Kecewa Lampu Stadion Manahan Padam
"Flare dan lain-lain tidak bisa kita hindari. Mungkin itu semua bagian dari suporter. Sepintar-pintarnya kita, mereka selalu jauh lebih pintar. Selama bisa kita atasi, tidak ada masalah. Kalau tidak, akan ada pihak-pihak yang akan dirugikan, contohnya tuan rumah pertandingan,” ungkapnya kepada Goal Indonesia.
Mengenai jumlah penonton yang hadir di stadion, Hasani mengakui mengalami penurunan dibandingkan Piala Presiden 2015. Menurut Hasani, hal itu disebabkan format home tournament. Apalagi laga delapan besar juga digelar di tempat netral, yakni Solo dan Sleman. Sistem kandang-tandang baru diterapkan saat semi-final.
"Sebenarnya, keputusan kita menggunakan sistem home tournament adalah waktu dan biaya. Kalau jumlah suporter [di stadion] memang terlihat lebih menurun, tapi ini lebih dikarenakan tidak ada tim tuan rumah. Untuk membuktikan turnamen ini punya peminatnya, kita lihat home-away nanti di semi-final,” jelasnya. (gk-62)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Mahaka Sports Akui Sulit Cegah Flare & Bom Asap