Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Malware di POS Semakin Berkembang
Dell, salah satu perusahaan teknologi terkenal di dunia, merilis sebuah studi yg menyatakan bahwa malware pada point of sales (POS) semakin berkembang. Studi tersebut terangkum dalam Dell Security Annual Threat Report. Dari tujuh ancaman siber yg menjadi musuh terbesar organisasi, Dell menempatkan malware pada POS yg lazim digunakan di industri retail sebagai risiko yg patut diwaspadai.
Matthew Johnston, Managing Director Dell South Asia, mengatakan bahwa malware pada POS ditempatkan di nomor satu dari tujuh ancaman siber tidak serta merta tanpa alasan. Industri retail pada tahun 2014 yg lalu diguncangkan dengan maraknya pembobolan kartu kredit akibat a&ya malware pada sistem POS mereka, tandas Matthew saat ditemui awak CISO Magazine di bilangan Senayan, Jakarta.
Target, Home Depot & Sally Beauty adalah salah satu contoh bagaimana rentannya sistem POS terhadap serangan malware, kata Matthew. Ia pun melanjutkan bahwa serangan malware pada sistem POS bukanlah tanpa sebab. Jika anda mengetahui lebih dalam tentang sistem POS di industri retail, mereka masih menggunakan OS Windows XP & bahkan ada yg masih menggunakan Windows 98, paparnya.
Bagaimanapun juga, OS XP or 98 sudah out of date. Banyak kerentanan di situ, tegas Matthew. Ini yg membuka celah bagi penjahat siber untuk menanam malware pada sistem POS mereka, lanjutnya. Menurut riset yg dilakukan oleh Dell, dibandingkan tahun 2013, serangan malware industri retail meningkat sekitar 333 persen. Mayoritas serangan terjadi di AS & pada tahun 2014 sendiri malware tersebut selalu berkembang.
Bagaimana cara malware menyerang sistem POS? Komputer yg digunakan untuk pembayaran di kasir terhubung ke Internet, jelas Matthew. Karena terhubung ke Internet, banyak pegawai yg memanfaatkannya untuk membuka media sosial pada saat senggang. Mereka tidak tahu bahwa media sosial dapat menjadi celah penyebaran malware, katanya.
Menurut penelitian, semua data kartu kredit yg ada disimpan di sistem POS bukan server terpisah. Inilah salah satu penyebab lainnya mengapa serangan malware begitu intens di industrri retail pada tahun 2014 yg lalu, tambah Matthew.
Ia menambahkan bahwa sekitar 56 persen industri yg disurvey mengatakan bahwa tidak semua pegawai mereka paham terhadap security awareness yg dibudayakan di perusahaan. Ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri, ujar Matthew.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMalware di POS Semakin Berkembang diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Dell, salah satu perusahaan teknologi terkenal di dunia, merilis sebuah studi yg menyatakan bahwa malware pada point of sales (POS) semakin berkembang. Studi tersebut terangkum dalam Dell Security Annual Threat Report. Dari tujuh ancaman siber yg menjadi musuh terbesar organisasi, Dell menempatkan malware pada POS yg lazim digunakan di industri retail sebagai risiko yg patut diwaspadai.
Matthew Johnston, Managing Director Dell South Asia, mengatakan bahwa malware pada POS ditempatkan di nomor satu dari tujuh ancaman siber tidak serta merta tanpa alasan. Industri retail pada tahun 2014 yg lalu diguncangkan dengan maraknya pembobolan kartu kredit akibat a&ya malware pada sistem POS mereka, tandas Matthew saat ditemui awak CISO Magazine di bilangan Senayan, Jakarta.
Target, Home Depot & Sally Beauty adalah salah satu contoh bagaimana rentannya sistem POS terhadap serangan malware, kata Matthew. Ia pun melanjutkan bahwa serangan malware pada sistem POS bukanlah tanpa sebab. Jika anda mengetahui lebih dalam tentang sistem POS di industri retail, mereka masih menggunakan OS Windows XP & bahkan ada yg masih menggunakan Windows 98, paparnya.
Bagaimanapun juga, OS XP or 98 sudah out of date. Banyak kerentanan di situ, tegas Matthew. Ini yg membuka celah bagi penjahat siber untuk menanam malware pada sistem POS mereka, lanjutnya. Menurut riset yg dilakukan oleh Dell, dibandingkan tahun 2013, serangan malware industri retail meningkat sekitar 333 persen. Mayoritas serangan terjadi di AS & pada tahun 2014 sendiri malware tersebut selalu berkembang.
Bagaimana cara malware menyerang sistem POS? Komputer yg digunakan untuk pembayaran di kasir terhubung ke Internet, jelas Matthew. Karena terhubung ke Internet, banyak pegawai yg memanfaatkannya untuk membuka media sosial pada saat senggang. Mereka tidak tahu bahwa media sosial dapat menjadi celah penyebaran malware, katanya.
Menurut penelitian, semua data kartu kredit yg ada disimpan di sistem POS bukan server terpisah. Inilah salah satu penyebab lainnya mengapa serangan malware begitu intens di industrri retail pada tahun 2014 yg lalu, tambah Matthew.
Ia menambahkan bahwa sekitar 56 persen industri yg disurvey mengatakan bahwa tidak semua pegawai mereka paham terhadap security awareness yg dibudayakan di perusahaan. Ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri, ujar Matthew.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMalware di POS Semakin Berkembang diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber