Grande Partita yang mempertemukan AS Roma kontra AC Milan berkesudahan 1-1, dalam lanjutan Serie A Italia giornata 19, Minggu (10/1) dini hari WIB.
Hasil yang tampaknya positif bagi Milan mengingat laga yang dimainkan di markas Roma, Olimpico Roma. Namun menilik statistik, sejatinya I Rossonerri bisa pulang dengan raihan tiga poin.
Ya, tim asuhan Sinisa Mihajlovic lebih menguasai jalannya permainan ketimbang pasukan Rudi Garcia. Mereka bahkan punya peluang lebih banyak, tercatat dari keunggulan 17 tembakan berbanding 12. Sayang lagi-lagi faktor psikis dan kesialan menimpa Milan untuk kesekian kalinya musim ini.
Dan salah satu faktor kebrilianan performa Milan di Olimpico tersemat pada nama gelandang yang tak diduga-duga sinarnya, yakni Juraj Kucka.
Rekannya, Giacomo Bonaventura memang bisa disebut sebagai pemain paling rajin di lapangan, selain itu Gianluigi Donnarumma juga kembali menghadirkan keajaiban untuk membendung beberapa kans emas Roma. Namun, Kucka mampu jadi pembeda di pertandingan besar ini.
Dalam formasi tiga gelandang ala Mihajlovic, Kucka yang punya panggilan "Kuco" sejatinya punya beban lebih besar di lini pertahanan. Sementara dua pengapitnya, Andrea Bertolacci dan Bonaventura, bertugas untuk mendistribusikan bola dan diimbau lebih liar bergerak di lini pertahanan lawan.
Namun naluri menyerang Kuco yang sudah dibentuknya kala membela Genoa dahulu tidak bisa dibendung. Ia bahkan jadi pemain dengan jumlah tembakan tertinggi di timnya, pada laga ini. Faktor itu jadi kejutan yang tak diprediksi pertahanan Roma.
Berulang kali pemain internasional Slowakia itu bebas dari kawalan di kotak penalti Tim Serigala, hingga sukses menghasilkan beberapa peluang emas. Puncaknya terjadi di menit ke-50, ketika Kuco mampu menanduk umpan silang akurat Keisuke Honda, untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Sepuluh menit berselang, gelandang 28 tahun itu bahkan nyaris saja membalikkan skor bagi Il Diavolo Rosso. Sayang dirinya kurang tenang, meski hanya tinggal menyontek bola di depan gawang Roma yang tak terkawal.
Asyik menyerang, bukan berarti Kuco melupakan lini pertahanan yang jadi tanggung jawab utamanya, karena dirinya merupakan pemain yang paling rajin melakukan intersep di pertandingan ini sebanyak enam kali. Ya, dia adalah filter terluar Milan dalam membendung serangan lawan.
Performa brilian Kuco yang mampu menghadirkan kesimbangan di dalam tim, bukan tak mungkin bakal membuatnya konsisiten tampil di starting XI Milan hingga musim ini berakhir. Sesuatu yang akan membuat publik terkejut, karena dirinya dipandang sebelah mata ketika datang ke San Siro di bursa musim panas lalu.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, MAN OF THE MATCH AS Roma 1-1 AC Milan: Juraj Kucka
Hasil yang tampaknya positif bagi Milan mengingat laga yang dimainkan di markas Roma, Olimpico Roma. Namun menilik statistik, sejatinya I Rossonerri bisa pulang dengan raihan tiga poin.
Ya, tim asuhan Sinisa Mihajlovic lebih menguasai jalannya permainan ketimbang pasukan Rudi Garcia. Mereka bahkan punya peluang lebih banyak, tercatat dari keunggulan 17 tembakan berbanding 12. Sayang lagi-lagi faktor psikis dan kesialan menimpa Milan untuk kesekian kalinya musim ini.
Dan salah satu faktor kebrilianan performa Milan di Olimpico tersemat pada nama gelandang yang tak diduga-duga sinarnya, yakni Juraj Kucka.
Rekannya, Giacomo Bonaventura memang bisa disebut sebagai pemain paling rajin di lapangan, selain itu Gianluigi Donnarumma juga kembali menghadirkan keajaiban untuk membendung beberapa kans emas Roma. Namun, Kucka mampu jadi pembeda di pertandingan besar ini.
SIMAK JUGA
SHI: Gelaran Derby Della Madonnina Perdana
Roma v Milan: Laga Eliminasi
Roma dan Milan Sama Kuat
SHI: Gelaran Derby Della Madonnina Perdana
Roma v Milan: Laga Eliminasi
Roma dan Milan Sama Kuat
Dalam formasi tiga gelandang ala Mihajlovic, Kucka yang punya panggilan "Kuco" sejatinya punya beban lebih besar di lini pertahanan. Sementara dua pengapitnya, Andrea Bertolacci dan Bonaventura, bertugas untuk mendistribusikan bola dan diimbau lebih liar bergerak di lini pertahanan lawan.
Namun naluri menyerang Kuco yang sudah dibentuknya kala membela Genoa dahulu tidak bisa dibendung. Ia bahkan jadi pemain dengan jumlah tembakan tertinggi di timnya, pada laga ini. Faktor itu jadi kejutan yang tak diprediksi pertahanan Roma.
Berulang kali pemain internasional Slowakia itu bebas dari kawalan di kotak penalti Tim Serigala, hingga sukses menghasilkan beberapa peluang emas. Puncaknya terjadi di menit ke-50, ketika Kuco mampu menanduk umpan silang akurat Keisuke Honda, untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Sepuluh menit berselang, gelandang 28 tahun itu bahkan nyaris saja membalikkan skor bagi Il Diavolo Rosso. Sayang dirinya kurang tenang, meski hanya tinggal menyontek bola di depan gawang Roma yang tak terkawal.
Asyik menyerang, bukan berarti Kuco melupakan lini pertahanan yang jadi tanggung jawab utamanya, karena dirinya merupakan pemain yang paling rajin melakukan intersep di pertandingan ini sebanyak enam kali. Ya, dia adalah filter terluar Milan dalam membendung serangan lawan.
Performa brilian Kuco yang mampu menghadirkan kesimbangan di dalam tim, bukan tak mungkin bakal membuatnya konsisiten tampil di starting XI Milan hingga musim ini berakhir. Sesuatu yang akan membuat publik terkejut, karena dirinya dipandang sebelah mata ketika datang ke San Siro di bursa musim panas lalu.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, MAN OF THE MATCH AS Roma 1-1 AC Milan: Juraj Kucka