Mantan bek Italia Marco Materazzi mengaku tertarik merintis karier sebagai pelatih di Jerman. Menurutnya, Bundesliga Jerman merupakan salah satu kompetisi terbaik di dunia.
Materazzi kini melatih klub India, Chennaiyin. Pria berumur 41 tahun tersebut tak segan memuji perkembangan pesepakbolaan Jerman.
"Tentu saja saya ingin (melatih di Jerman). Bundesliga bersama La Liga dan Liga Primer Inggris merupakan tiga liga terbaik di Eropa," tutur Materazzi, seperti dilansir Bild.
"Pesepakbolaan Jerman telah merencanakan dan melakukan hal yang bagus sejak Piala Dunia 2006, salah satu contohnya adalah perekrutan (Josep) Guardiola oleh Bayern Munchen dan menjadi juara (Piala Dunia 2014) di Brasil."
"Beberapa tahun silam, agen saya memberitahu tawaran dari Kaiserslautern. Meski demikian, saya tidak ingin meninggalkan Italia. Para pemain yang melakukan itu tak dipertimbangkan masuk tim nasional dan saya tak menginginkan hal itu."
"Selain itu, saya juga punya tanggung jawab terhadap keluarga. Ayah saya seorang pelatih, sebagai anak, saya terus berpindah kotak. Itu tidak ideal bagi sebuah keluarga walaupun saya tidak bisa membantah ketertarikan bermain di Bundesliga."
"Setelah (Italia memenangi final Piala Dunia 2006) di Berlin, saya punya banyak kesempatan untuk bergabung dengan banyak klub dan mendapat penghasilan lebih. Namun, saya tetap di FC Internazionale dan memenangi banyak trofi. Puncaknya adalah kemenangan di final Liga Champions atas Bayern Munchen."
"Yang saya inginkan di atas segalanya adalah menang, bersenang-senang atau menghasilkan uang bukan prioritas saya di sepak bola," pungkasnya.
Nama Materazzi meroket saat dibeli Inter dari Perugia pada 2001. Kemudian, pemain berkaki kidal tersebut membela I Nerazzurri selama sekitar satu dekade sebelum memutuskan menjadi pelatih sekaligus bermain di Chennaiyin.
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Marco Materazzi Ingin Latih Klub Bundesliga Jerman
Materazzi kini melatih klub India, Chennaiyin. Pria berumur 41 tahun tersebut tak segan memuji perkembangan pesepakbolaan Jerman.
"Tentu saja saya ingin (melatih di Jerman). Bundesliga bersama La Liga dan Liga Primer Inggris merupakan tiga liga terbaik di Eropa," tutur Materazzi, seperti dilansir Bild.
"Pesepakbolaan Jerman telah merencanakan dan melakukan hal yang bagus sejak Piala Dunia 2006, salah satu contohnya adalah perekrutan (Josep) Guardiola oleh Bayern Munchen dan menjadi juara (Piala Dunia 2014) di Brasil."
"Beberapa tahun silam, agen saya memberitahu tawaran dari Kaiserslautern. Meski demikian, saya tidak ingin meninggalkan Italia. Para pemain yang melakukan itu tak dipertimbangkan masuk tim nasional dan saya tak menginginkan hal itu."
"Selain itu, saya juga punya tanggung jawab terhadap keluarga. Ayah saya seorang pelatih, sebagai anak, saya terus berpindah kotak. Itu tidak ideal bagi sebuah keluarga walaupun saya tidak bisa membantah ketertarikan bermain di Bundesliga."
"Setelah (Italia memenangi final Piala Dunia 2006) di Berlin, saya punya banyak kesempatan untuk bergabung dengan banyak klub dan mendapat penghasilan lebih. Namun, saya tetap di FC Internazionale dan memenangi banyak trofi. Puncaknya adalah kemenangan di final Liga Champions atas Bayern Munchen."
"Yang saya inginkan di atas segalanya adalah menang, bersenang-senang atau menghasilkan uang bukan prioritas saya di sepak bola," pungkasnya.
Nama Materazzi meroket saat dibeli Inter dari Perugia pada 2001. Kemudian, pemain berkaki kidal tersebut membela I Nerazzurri selama sekitar satu dekade sebelum memutuskan menjadi pelatih sekaligus bermain di Chennaiyin.
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Marco Materazzi Ingin Latih Klub Bundesliga Jerman