• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

MatahariMall dan Ambisi Tinggi Lippo Group

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Menjadi orang terkenal tak selamanya menyenangkan. Kamu akan dikejar-kejar oleh paparazzi & rahasiamu akan terpampang sebagai tajuk utama di media. Kamu juga harus menanggung beban, karena orang tua & kerabatmu sudah yakin kalau kamu pasti akan meraih kesuksesan, masyarakat pun berpikir demikian. Jika ada bisnis yg ekuivalen dengan situasi seperti ini, mungkin jawabannya adalah MatahariMall.

Raksasa e-commerce ini merupakan proyek yg dikembangkan oleh salah satu keluarga terkaya di Indonesia, keluarga Riady. Mereka merupakan pemilik Lippo Group, konglomerat yg menjalankan bisnis pengembangan real estate & aset berskala besar lainnya seperti rumah sakit Siloam & toserba Matahari.

Muncul tanpa gegap gempita bukanlah pilihan bagi MatahariMall. Alih-alih, MatahariMall muncul ke publik diiringi oleh pernyataan berani dari Lippo, bahwa mereka telah mengucurkan pendanaan sebesar $500 juta (sekitar Rp6,94 triliun) untuk membangun perusahaan e-commerce nomor satu di negeri ini.

Keluarga Riady tak akan berhenti sebelum berhasil mendirikan Alibaba-nya Indonesia. Pengumuman pertama dirilis pada bulan Februari 2015, sementara situs mereka baru bisa diakses pada bulan September di tahun yg sama.

Setiap tahap dalam pengembangan MatahariMall diperhatikan hingga detail terkecil oleh komunitas teknologi lokal. Meski begitu, banyak aspek operasional yg masih menjadi misteri.

Contohnya, pengumuman pendanaan $500 juta yg kini dipertanyakan (kita bahas ini sebentar lagi). Jumlah tersebut menempatkan MatahariMall sebagai perusahaan e-commerce dengan pendanaan terbesar di Indonesia. Juga minimnya informasi mengenai susunan tim serta performa keuangan mereka saat ini.
Baca juga: 10 Kabar Paling Menarik dari Ranah Startup Indonesia Tahun 2015
Membangun tim
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab oleh Goh Yiping yg menjabat sebagai chief product officer di MatahariMall. Iamerupakan anggota pertama dari formasi all-star berisi orang yg berpengalaman di bidang e-commerce. Kini ia menduduki posisi eksekutif di MatahariMall.
Goh Yiping, Chief Product Officer MatahariMall

Iamendapat posisi tersebut lewat sebuah akuisisi. Pada tahun 2010, Goh & saudaranya, Wayne, membangun sebuah situs deal aggregator bernama AllDealsAsia. Di saat yg bersamaan, situs-situs serupa juga bermunculan di Indonesia & Malaysia.

Namun, tak seperti situs lainnya, AllDealsAsia tak serta merta diakuisisi oleh pesaing internasional seperti Groupon / LivingSocial. Mereka tetap berdiri sendiri. Menurut penuturan Goh, AllDealsAsia mencatatkan nilai transaksi berjumlah lebih dari S$100 juta (sekitar Rp967 miliar) pada tahun 2014.

Pada tahun yg sama, lanjutnya, sebuah penawaran diajukan oleh Lippo Group. Keluarga Riady tak hanya tertarik untuk membeli bisnis AllDealsAsia. Keluarga konglomerat tersebut, yg baru saja mengenal Goh, menginginkan ia menduduki posisi komisaris.

Goh kemudian menjadi salah satu pendiri MatahariMall.

Goh, yg merupakan warga Singapura dengan latar belakang kehidupan yg sederhana, adalah sosok entrepreneur yg gigih. Ia telah mencoba untuk mendirikan perusahaan pada umur 22 tahun.

Pada saat itu Lippo berniat membangun perusahaan e-commerce. Mereka mencoba menyatukan sekelompok wirausahawan yg berkecimpung di ranah e-commerce. Saya salah seorang yg masuk dalam radar mereka. AllDealsAsia kemudian diakuisisi. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, saya pindah ke Indonesia, kenangnya.

Kabar diakuisisinya AllDealsAsia tidak diumumkan ke publik. Goh memilih tutup mulut mengenai rincian kesepatan tersebut. Dalam situs AllDealsAsia terpampang bahwa situs tersebut sedang dalam tahap restrukturisasi.

Seiring berjalannya waktu, beberapa wirausahawan terkenal bergabung bersama Goh. Ada CEOHadi Wenas, yg sebelumnya menjabat posisi yg sama di Zalora & aCommerce, & CTO Komang Arthayasa. Komang dulu mengisi posisi technical lead di Tokobagus (yang kemudian diakuisisi OLX).

Tokoh menjanjikan lainnya adalah Adrian Suherman, yg bertindak sebagai komisioner. Ia adalah pendiri Dealkeren, deal site asal Indonesia yg kini telah diakusisi oleh LivingSocial. Adrian juga merupakan rekan Hadi Wenas di aCommerce.

Selain itu, nama lainnya adalah Rudy Ramawy yg menjabat vice chairman MatahariMall. Sebelumnya Rudy memegang posisi country director Google Indonesia, & juga merupakan salah satu managing partner di Venturra Capital.
Jalan masih panjang
Nama-nama di atas merupakan nama yg terkenal & tentunya menjanjikan. Namun baru empat bulan telah berlalu, sehingga sudah barang tentu kalau jalan MatahariMall masih panjang & berliku.

Sebagai CPO, tugas Goh adalah bekerja sama dengan manajer lainnya dalam mengembangkan strategi, roadmap produk, serta mengeksekusi rencana tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sebagai penanggung jawab produk, kamu harus bisa menerima masukan sekaligus bersikap kritis. Kamu harus bisa memperkirakan dengan baik apa yg dibutuhkan pasar saat ini, namun kamu juga harus mau menerima tantangan. Kamu harus berbicara & melakukan survei terhadap banyak stakeholder, memantau data yg ada, review, memperbaiki kesalahan, kemudian ulangi proses ini dari awal, ucap Goh.
Pintu masuk ke markas MatahariMall

Di posisinya saat ini, Goh memiliki pengetahuan luar dalam mengenai MatahariMall. Namun selama perbincangan kami, yg juga dilakukan dengan diwakili oleh kehadiran dua PR, ialebih banyak mendelegasikan tim PR-ny untuk menjawab pertanyaan yg berhubungan dengan performa MatahariMall.

Mereka kemudian menjabarkan sedikit gambaran mengenai performa perusahaan saat ini.

MatahariMall mengklaim telah mewadahi puluhan ribu transaksi perharinya, namun menolak mengungkapkan angka persis & nilai transaksinya.

Perusahaan inijuga mengatakan bahwa mereka memiliki total 150 ribu Stock Keeping Unit, / jenis produk yg berbeda, per Desember 2015. Sedangkan angka penjualnya mencapai ribuan.

Sebagai perbandingan, Tokopedia, yg telah berdiri sekitar enam tahun, mengklaim telah memiliki 300.000 penjual. Lazada tak mengungkap jumlah traksi untuk pasar individual, namun jika mencakup wilayah Asia Tenggara, mereka mengklaim telah memiliki total 1,6 juta SKU & 15.000 penjual.

Anehnya, angka yg dirilis saat ini tidak jauh berbeda dengan angka yg MatahariMall ungkap, tepat di saat peluncurannya. Dalam sebuah artikel yg dimuat pada bulan September 2015 mereka mengklaim metelah memiliki 180.000 jenis produk & 1.200 penjual.

Saat ini, MatahariMall telah memiliki 600 staf. Angka tersebut termasuk pegawai kantor & gudang.
Pengaruh Lippo Group
Goh menjelaskan bahwa MatahariMall bisa dibilang sebagai marketplace, artinya para peritel menggunakan situs tersebut untuk menjajakan dagangan mereka. Namun MatahariMall tidak memiliki / menyimpan produk mereka.

Menurut Goh, sekitar 90 persen keseluruhan bisnis perusahaan berasal dari marketplace. Banyak dari penjual di marketplace mereka yg mengirimkan produk mereka sendiri ke pelanggan.

Meski pun MatahariMall sudah menawarkan bantuan bagi para penjual jika mengalami kesulitan dalam penyimpanan & pemenuhan barang, seperti yg dilakukan Amazon di beberapa pasar di Asia.
Salah satu sudut ruang kerja di markas MatahariMall

MatahariMall juga memiliki gudang sendiri yg terletak di Jakarta Timur. Sebanyak 10 persen barang ritel yg mereka miliki disimpan & didistribusikan di sana.

Sistem pengelolaan marketplace ini membuat MatahariMall mirip dengan pesaing terdekatnya, Lazada Indonesia. Juga Taobao-nya Alibaba & marketplace Tmall yg ada di Cina. Goh meyakini bahwa kelebihan MatahariMall terletak pada luasnya strategi online-to-offline (O2O) mereka.

Pertama, MatahariMall diuntungkan dengan kehadiran perusahaan Lippo Group lainnya, yaitu francis toserba Matahari. Seperti yg telah kita tahu, Matahari dapat kita temui di kota-kota besar yg ada di Indonesia, & MatahariMall bekerja sama dengan toserbanya jika ada pelanggan online yg membeli / mengembalikan barang.

MatahariMall kini telah membuat e-locker sehingga konsumen dapat melakukan aktifitas Cash on Delivery (COD) di tempat mesin tersebut berada. Mereka mengatakan bahwa mereka telah memasang e-locker di 40 lokasi, di antaranya stasiun kereta api, mal, & universitas.

Mereka mengklaim ratusan pesanan telah diproses melalui e-locker perharinya. Mereka juga kini resmi bekerja sama dengan Pos Indonesia, & akan menggunakan Kantor Pos sebagai tempat COD.

Lippo Group juga merupakan pemilik Hypermart. MatahariMall telah menawarkan layanan pengemasan kebutuhan pangan di situs mereka. Sangat mungkin kalau nantinya perusahaan ini akan merambah layanan pesan antar bahan-bahan pangan, sayangnya Goh belum mau mengonfirmasi hal ini.

MatahariMall yakin jaringan distribusi & keberadaan toko fisik mereka, ditambah lagi nama Lippo Group, menjadi aset utama yg akan membuat mereka tumbuh lebih cepat & memberi keuntungan dibanding pesaing mereka yg lain.

Konsep online-to-online masih menjadi hal baru di Indonesia. Para konsumen di tanah air masih belum begitu terbiasa dengan konsep belanja online. Melakukan transaksi dengan dunia online lewat mitra yg terpercaya mungkin dapat menjadi awal yg mudah untuk memulai.

Lagipula, mengirimkan barang langsung ke rumah kamu bukan tanpa risiko, bisa saja alamat yg kamu cantumkan keliru / sulit dicari oleh kurir.
Bertindak dahulu, berkata kemudian
Potensi kelebihan MatahariMall sudah jelas. Ketika startup lain mesti berjuang & merangkak dari bawah, MatahariMall sejak dari awal sudah memiliki akses ekslusif dengan kucuran uang yg melimpah & kehadiran jaringan toko ritel fisik mereka yg tersebar di seluruh penjuru negeri.

Kendati demikian, konten yg ada dalam situs mereka hanya mengalami sedikit pertumbuhan dalam empat tahun sejak kemunculannya. Dalam dunia e-commerce yg serba cepat ini, empat bulan adalah waktu yg lama. Tampaknya ini mengindikasikan bahwa perusahaan ini beserta para pemimpinnya masih mencari model bisnis yg tepat bagi MatahariMall.

Dengan pendanaan yg diklaim berjumlah $500 juta, MatahariMall masih punya banyak waktu untuk bereksperimen. Namun apakah jumlah tersebut langsung tersedia seluruhnya buat MatahariMall masih terus dipertanyakan.

Artikel terbaru yg dimuat di The Jakarta Post memberi pencerahan mengenai situasi keuangan perusahaan saat ini.

Matahari Department Store (MDS), telah menambah kepemilikan di marketplace onlineMatahariMall.com untuk memperluas jangkauan bisnis mereka lewat e-commerce, tulis laporan tersebut. Kemudian berlanjut:

MDS mengatakan bahwa mereka telah menyerap 4,4 juta lembar saham di PT Global Ecommerce Indonesia (GEI), yg jika dirupiahkan bernilai Rp53 miliar, dalam sebuah transaksi yg meningkatkan kepemilikan saham mereka di GEI dari 1,99 persen menjadi 5 persen.

Berdasarkan informasi yg menyebutkan bahwa MDS membayar Rp53 miliar untuk sekitar 3 persen saham di GEI, kita dapat menyimpulkan bahwa valuasi maksimal MatahariMall kira-kira ada di angka $140 juta (sekitar Rp1,94 triliun).

Itu nilai yg sedikit bagi perusahaan dengan ambisi yg tinggi. Sebelum MatahariMall resmi diluncurkan, Lippo Group mengatakan kalau mereka membidik pendapatan $25 miliar (sekitar Rp347,5 triliun) setelah berjalan lima tahun bersama startup e-commerce tersebut.

Jika artikel di Jakarta Post benar, valuasi perusahaan senilai $140 juta adalah jumlah yg tak sebanding dengan klaim Lippo bahwa merekatelah menanam investasi senilai $500 juta untuk MatahariMall. Nilai valuasi perusahaan yg lebih tinggi dari investasi yg dimiliki adalah hal yg tak mungkin.

Ketika ditanya mengenai angka pertumbuhan & keadaan investasi MatahariMall, Goh mengatakan bahwa ia tidak memiliki kapasitas untuk mengomentari hal tersebut.

Ia menyarankan kepada Tech in Asia untuk menghubungi John Riady, selaku direktur Lippo Group, untuk klarifikasi akan hal ini. Kami akan memperbarui artikel ini jika kami telah menerima respon.

Bagi Goh & timnya saat ini, nama Lippo Group bisa jadi membawa berkah sekaligusmusibah. Apa pendapatnya mengenai pengumuman investasi $500 juta & tujuan ambisius yg dicanangkan oleh Lippo Group untuk MatahariMall? Goh kemudian tertawa & berkata, Kami bertindak terlebih dahulu & berucap kemudian.

(Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia Ahmad & diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

Dikutip dari sini
 
Top