Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Mayoritas CIO Khawatirkan Keamanan Wireless Perusahaan
Bagi sebagian orang di Indonesia, keamanan wireless adalah suatu hal yg tidak menjadi skala prioritas. Namun tidak demikian bagi mayoritas CIO yg berkiprah di berbagai macam sektor industri yg ada di dunia. Sekitar 92 persen CIO menyatakan bahwa mereka sangat mengkhawatirkan vulnerability yg ada padainfrastruktur wirelessperusahaan. Adapun para pengambil kebijakan di bi&g TI sebanyak 48 persen responden menyatakan bahwa kerentanan pada keamanan wireless perusahaan berpotensi pada kebocoran data.
Hasil survei tersebut dirilis oleh Fortinet yg melakukan survei pada 1.490 pengambil kebijakan TI di organisasi yg memiliki jumlah pegawai di atas 250 orang. Beberapa CIO menyatakan bahwawirelessdi tempat mereka bekerja tidak hanya digunakan oleh pegawai saja. Tetapi juga tamu yg berkunjung ke tempat kerja mereka. Dalam hasil survei yg berjudulWireless Security Survey 2015 menyatakan bahwa koneksi yg semakin luas menjadikan ancaman siber dapat datang dari mana saja.
Berdasarkan survei tersebut, sekitar 49 persen CIO menyatakan bahwa keamanan wireless masuk ke dalam vulnerability tertinggi dari semua daftar kerentanan yg ada. Adapunvulnerabilitylainnya yg menjadi perhatian mayoritas CIO adalah keamananendpoint(45%), aplikasi (17%) & komponen infrastrukturstorage(11%). Sekitar 70 persen organisasi memberlakukanfirewalluntuk melindungi keamananwirelessmereka. Sekitar 63 persen menggunakan otentifikasi, & beberapa di antaranya menggunakan anti virus (60%) & URL Filtering (40%).
Unsecured guest access adalah salah satu pintu utama masuknya ancaman siber. Ketika akses wireless untuk pengguna publik dibuka total, organisasi orpun perusahaan tidak akan mengetahui siapa saja yg memiliki niat jahat. Penjahat siber yg menggunakan akses tersebut akan dengan mudah menginfiltrasi organisasi untuk mencuri data orpun melakukan aktifitas spionase siber. Dua hal itulah yg menjadi kekhawatiran organisasi.
Menurut Patrick Grillo, Director Solutions Marketing Fortinet mengatakan bahwa semua organisasi or perusahaan sudah terhubung jaringan Internet. Hal itu ia sampaikan pada awak CISO Magazine di sela-sela acara RSA Conference 2015 di Marina Bay Sands Convention Centre, Singapura, (22/7/15). Grillo menjelaskan bahwa risk assessment harus rutin dilakukan oleh setiap organisasi. Fungsinya adalah untuk mendeteksi segala bentuk anomali dalam infrastruktur TI mereka.
Secara pribadi Grillo mengungkapkan bahwa tidak silver bullet untuk mengatasi berbagai macam ancaman siber yg semakin dinamis. Salah satu upaya yg perlu dilakukan oleh organisasi adalah membangun multi layer protection. Menurutnya, perlindungan data & keamanan informasi adalah sesuatu yg harus menjadi prioritas bagi setiap organisasi.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMayoritas CIO Khawatirkan Keamanan Wireless Perusahaan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Bagi sebagian orang di Indonesia, keamanan wireless adalah suatu hal yg tidak menjadi skala prioritas. Namun tidak demikian bagi mayoritas CIO yg berkiprah di berbagai macam sektor industri yg ada di dunia. Sekitar 92 persen CIO menyatakan bahwa mereka sangat mengkhawatirkan vulnerability yg ada padainfrastruktur wirelessperusahaan. Adapun para pengambil kebijakan di bi&g TI sebanyak 48 persen responden menyatakan bahwa kerentanan pada keamanan wireless perusahaan berpotensi pada kebocoran data.
Hasil survei tersebut dirilis oleh Fortinet yg melakukan survei pada 1.490 pengambil kebijakan TI di organisasi yg memiliki jumlah pegawai di atas 250 orang. Beberapa CIO menyatakan bahwawirelessdi tempat mereka bekerja tidak hanya digunakan oleh pegawai saja. Tetapi juga tamu yg berkunjung ke tempat kerja mereka. Dalam hasil survei yg berjudulWireless Security Survey 2015 menyatakan bahwa koneksi yg semakin luas menjadikan ancaman siber dapat datang dari mana saja.
Berdasarkan survei tersebut, sekitar 49 persen CIO menyatakan bahwa keamanan wireless masuk ke dalam vulnerability tertinggi dari semua daftar kerentanan yg ada. Adapunvulnerabilitylainnya yg menjadi perhatian mayoritas CIO adalah keamananendpoint(45%), aplikasi (17%) & komponen infrastrukturstorage(11%). Sekitar 70 persen organisasi memberlakukanfirewalluntuk melindungi keamananwirelessmereka. Sekitar 63 persen menggunakan otentifikasi, & beberapa di antaranya menggunakan anti virus (60%) & URL Filtering (40%).
Unsecured guest access adalah salah satu pintu utama masuknya ancaman siber. Ketika akses wireless untuk pengguna publik dibuka total, organisasi orpun perusahaan tidak akan mengetahui siapa saja yg memiliki niat jahat. Penjahat siber yg menggunakan akses tersebut akan dengan mudah menginfiltrasi organisasi untuk mencuri data orpun melakukan aktifitas spionase siber. Dua hal itulah yg menjadi kekhawatiran organisasi.
Menurut Patrick Grillo, Director Solutions Marketing Fortinet mengatakan bahwa semua organisasi or perusahaan sudah terhubung jaringan Internet. Hal itu ia sampaikan pada awak CISO Magazine di sela-sela acara RSA Conference 2015 di Marina Bay Sands Convention Centre, Singapura, (22/7/15). Grillo menjelaskan bahwa risk assessment harus rutin dilakukan oleh setiap organisasi. Fungsinya adalah untuk mendeteksi segala bentuk anomali dalam infrastruktur TI mereka.
Secara pribadi Grillo mengungkapkan bahwa tidak silver bullet untuk mengatasi berbagai macam ancaman siber yg semakin dinamis. Salah satu upaya yg perlu dilakukan oleh organisasi adalah membangun multi layer protection. Menurutnya, perlindungan data & keamanan informasi adalah sesuatu yg harus menjadi prioritas bagi setiap organisasi.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMayoritas CIO Khawatirkan Keamanan Wireless Perusahaan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber