Layanan streaming musik saat ini kian diminati masyarakat, mengingat perkembangan internet di Indonesia yg juga semakin baik. Joox & Deezer menjadi dua pemain di ranah ini yg cukup berhasil mencuri perhatian lokal.
Dengan menawarkan streaming musik secara gratis namun tetap legal, aplikasi mobile keduanya menjadi yg paling banyak diunduh di Google Play. Dengan layanan yg nyaris serupa, siapakah yg lebih unggul?
Database lagu
Kelengkapan lagu yg tersedia tentu menjadi prioritas ketika kita hendak mengakses sebuah situs musik. Dikutip dari situs resminya, Deezer mengklaim memiliki lebih dari 35 juta lagu berlisensi, berbeda dengan Joox yg tidak menyebutkan secara pasti jumlah lagu mereka.
Berdasarkan pengalaman saya dalam menggunakan layanan ini, cakupan lagu di Deezer ternyata jauh lebih luas dibandingkan Joox. Ketik saja Endah and Rhesa / Banda Neira yg notabene merupakan musisi sidestream Indonesia di kolom pencarian. Hasilnya? Kamu akan menemukan album mereka secara lengkap di Deezer tetapi tidak ada di Joox. Hal yg sama juga terjadi ketika mencari lagu beberapa musisi sidestream asal luar negeri.
Namun, hal unik yg kami temukan adalah justru lagu-lagu milik NOAH, Geisha, & Nidji yg merupakan band populer Indonesia tidak tersedia di Deezer tetapi ada di daftar Joox. Selain itu, Joox juga menyediakan lagu dangdut & lagu lawas lokal.
Fitur Freemium
Tidak ada yg benar-benar gratis di dunia ini. Prinsip itu juga berlaku pada kedua platform ini. Meskipun gratis, Joox membatasi hanya lagu-lagu tertentu yg dapat diputar oleh free user.
Lagu milik Justin Bieber & Ariana Grande, contohnya, membutuhkan langganan akun premium (VIP). Deezer membuka akses ke semua lagu kepada free user. Namun, hal yg cukup menyebalkan adalah Ad Lib / iklan yg muncul setiap dua / tiga lagu selesai diputar. Agar bisa bebas iklan, kamu perlu berlangganan akun premium.
Aplikasi Mobile
Di Google Play, aplikasi Deezer mengantongi 500 juta unduhan. Jumlah ini berbanding jauh dengan Joox yg baru diunduh 5 juta kali. Hal ini cukup bisa dimaklumi mengingat Deezer sudah senior. Namun dari segi rating, Joox meraih 4,5 sedangkan sang senior terpaut tipis 4,1.
Joox tampaknya memberi perhatian utama kepada aplikasi mobile mereka sehingga fiturnya pun sangat kaya. Tidak hanya streaming audio, Joox bahkan menghadirkan kolom streaming video klip. Aplikasi asal Tiongkok ini juga memungkinkan kamu untuk sing-along dengan adanya panel lirik yg berjalan ketika lagu diputar.
Bagaimana dengan aplikasi Deezer? Selain nihilnya fitur-fitur yg sebelumnya disebutkan, hal yg sangat disayangkan adalah free user dipaksa mendengarkan lagu-lagu yg diputar secara acak oleh Deezer, bukan lagu yg kita inginkan.
Versi Web
Berbanding terbalik dengan versi aplikasi mobile, situs web player Deezer justru menawarkan fitur yg lebih banyak. Terdapat kolom Top Playlist & Moods yg terdiri segudang pilihan playlist hasil kurasi para editor Deezer maupun user yg bisa kamu putar sesuai genre yg kamu suka / mood kamu saat ini.
Kamu pun bisa membuat playlist sendiri. Sementara situs web player Joox tampil utuh sebagai sebuah web player, Kamu hanya bisa memutar lagu saja. Playlist yg mereka tawarkan pun masih kalah spesifik dibanding Deezer.
Joox & Deezer memang lebih unggul satu dengan yg lain di aspek yg berbeda-beda. Tapi jika dilihat secara keseluruhan, siapakah yg menurut kamu paling top di ranah streaming musik di Indonesia? Sampaikan pendapat kamu di kolom komentar.
Baca juga: Digibeat, Startup Streaming Musik Lokal yg Fokus ke Ranah Sidestream
Kamu bisa mencoba layanan Joox & Deezer melalui tautan berikut:
App Info Download
App Info Download
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
Dikutip dari sini