Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Mencari Partner Strategi TI
Mencari sebuah partner strategi TI memang tidaklah mudah. Terlebih bila melihat perkembangan perekonomian Indonesia selama lima tahun ini. Perkembangan perekonomian Indonesia mencatat bahwa negara ini mengalami pertumbuhan yg signifikan dengan munculnya boom comodities & transaksi ekspor-impor yg selalu tinggi dari hari ke hari.
Saygnya, selama lima tahun tersebut, perekonomian Indonesia pun memiliki beberapa masalah. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan mampu mempertahankan suplai permintaan sekaligus membenahi dirinya untuk bersaing di tengah open competition. Pada tahun 2014 yg lalu, International Data Corporation (IDC) Indonesia pernah membuat sebuah riset bahwa sekitar 68 persen perusahaan masih mencari partner strategi TI yg dapat menjadi game changer di tengah kerasnya kompetisi.
IDC pun mencatat bahwa perusahaan mencari pula partner strategi TI yg mampu memberikan efisiensi yg mampu memberikan kemudahan dalam ekspansi bisnis tanpa perlu melakukan ekspansi tenaga kerjanya. Di tahun 2015 ini IDC Indonesia meriset bahwa total pengeluaran perusahaan di bi&g TI di Indonesia hingga akhir tahun 2015 berjumlah 15,6 miliar dolar AS. Sebuah angka yg terbilang fantastis untuk ukuran perusahaan di Indonesia.
Tidak hanya itu, total angka tersebut tidak termasuk anggaran 1,2 miliar dolar AS untuk proyek layanan TI. Hasil lain yg dipaparkan oleh IDC Indonesia adalah masa depan pangsa pasar next-gen solution seperti layanan TI & solusi cloud. IDC Indonesia mengatakan bahwa pada tahun 2018 sendiri pangsa pasar next-gen akan mencapai angka nominal 15,8 miliar dolar AS.
Ada beberapa alasan sederhana mengapa pengeluaran di bi&g TI sangat naik. Salah satunya adalah meminimalisir penggunaan profesional TI yg cukup memakan biaya. Sehingga hal itu dapat mengoptimalkan perusahaan untuk fokus pada pengembangan bisnis & client acquisition. IDC Indonesia mengatakan bahwa investasi TI di Indonesia sangat berfokus pada lingkaran silo sehingga menimbulkan kesulitan konsolidasi teknologi TI bagi perusahaan yg ada di Indonesia.
IDC Indonesia pun menemukan bahwa sejumlah perusahaan di Indonesia sudah beralih mencari partner strategi TI untuk memaksimalkan bisnis mereka. Hasil riset lainnya adalah sekitar 40 persen perusahaan di Indonesia masih kesulitan mencari “single end-to-end vendor” yg mengerti proses bisnis mereka. Banyak perusahaan yg mampu memberikan layanan sejenis.
Perusahaan multinasional pun bertebaran dimana-mana. Dari sisi dalam negeri, perusahaan seperti Telkomtelstra memiliki kapabilitas untuk mengisi kekosongan itu. Bagaimanapun juga, pangsa pasar next-gen sangat berkembang & hal ini mendorong perkembangan perusahaan itu sendiri di masa depan.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMencari Partner Strategi TI diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Mencari sebuah partner strategi TI memang tidaklah mudah. Terlebih bila melihat perkembangan perekonomian Indonesia selama lima tahun ini. Perkembangan perekonomian Indonesia mencatat bahwa negara ini mengalami pertumbuhan yg signifikan dengan munculnya boom comodities & transaksi ekspor-impor yg selalu tinggi dari hari ke hari.
Saygnya, selama lima tahun tersebut, perekonomian Indonesia pun memiliki beberapa masalah. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan mampu mempertahankan suplai permintaan sekaligus membenahi dirinya untuk bersaing di tengah open competition. Pada tahun 2014 yg lalu, International Data Corporation (IDC) Indonesia pernah membuat sebuah riset bahwa sekitar 68 persen perusahaan masih mencari partner strategi TI yg dapat menjadi game changer di tengah kerasnya kompetisi.
IDC pun mencatat bahwa perusahaan mencari pula partner strategi TI yg mampu memberikan efisiensi yg mampu memberikan kemudahan dalam ekspansi bisnis tanpa perlu melakukan ekspansi tenaga kerjanya. Di tahun 2015 ini IDC Indonesia meriset bahwa total pengeluaran perusahaan di bi&g TI di Indonesia hingga akhir tahun 2015 berjumlah 15,6 miliar dolar AS. Sebuah angka yg terbilang fantastis untuk ukuran perusahaan di Indonesia.
Tidak hanya itu, total angka tersebut tidak termasuk anggaran 1,2 miliar dolar AS untuk proyek layanan TI. Hasil lain yg dipaparkan oleh IDC Indonesia adalah masa depan pangsa pasar next-gen solution seperti layanan TI & solusi cloud. IDC Indonesia mengatakan bahwa pada tahun 2018 sendiri pangsa pasar next-gen akan mencapai angka nominal 15,8 miliar dolar AS.
Ada beberapa alasan sederhana mengapa pengeluaran di bi&g TI sangat naik. Salah satunya adalah meminimalisir penggunaan profesional TI yg cukup memakan biaya. Sehingga hal itu dapat mengoptimalkan perusahaan untuk fokus pada pengembangan bisnis & client acquisition. IDC Indonesia mengatakan bahwa investasi TI di Indonesia sangat berfokus pada lingkaran silo sehingga menimbulkan kesulitan konsolidasi teknologi TI bagi perusahaan yg ada di Indonesia.
IDC Indonesia pun menemukan bahwa sejumlah perusahaan di Indonesia sudah beralih mencari partner strategi TI untuk memaksimalkan bisnis mereka. Hasil riset lainnya adalah sekitar 40 persen perusahaan di Indonesia masih kesulitan mencari “single end-to-end vendor” yg mengerti proses bisnis mereka. Banyak perusahaan yg mampu memberikan layanan sejenis.
Perusahaan multinasional pun bertebaran dimana-mana. Dari sisi dalam negeri, perusahaan seperti Telkomtelstra memiliki kapabilitas untuk mengisi kekosongan itu. Bagaimanapun juga, pangsa pasar next-gen sangat berkembang & hal ini mendorong perkembangan perusahaan itu sendiri di masa depan.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMencari Partner Strategi TI diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber