Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Mendorong Keamanan Bisnis Melalui Cloud
Sekitar 94 persen manajer bisnis yg disurvei oleh QuoteColo mengatakan bahwa perkembangan keamanan informasi mereka mengalami perkembangan signifikan pasca mengadopsi cloud. Ketika orang pertama kali mengadopsi cloud, hal pertama yg terlintas dalam pemikiran mereka tentunya bukan aspek keamanan. Pemikiran tersebut dapat dikatakan terbilang berani. Mengacu pada studi yg dilakukan oleh Alert Logic dengan judul The State of Cloud Security Report mengatakan bahwa apapun yg bisa diakses dari luar pastinya memiliki celah keamanan yg bisa dieksploitasi. Riset tersebut menerangkan bahwa kecanggihan cloud computing sekalipun tidak akan menjamin bahwa serangan yg masuk tidak berbahaya.
Angka-angka statistik menunjukkan bahwa mengacu pada laporan QuoteColo, sekitar 53 persen serangan dari aplikasi situs yg berakhir pada disusupinya service provider environments masih menempati angka tertinggi. Di sisi lain, sekitar 44 persen serangan masih menargetkan on-prem IT environments. Lebih lanjut, sekitar 64,1 persen serangan terjadi pada on-prem IT environments & 27,9 persen serangan terjadi di penyedia layanan. Persentase angka di atas menunjukkan bahwa sangat minim serangan siber yg diarahkan pada layanan cloud. Masih banyak orang yg beranggapan bahwa semakin kuatnya kontrol perusahaan or penyedia layanan cloud terhadap data, maka akan semakin kuat juga keamanannya.
Pernyataan tersebut tidak sepenunya benar. Ada beberapa alasan mengapa keamanan lingkungan TI sangat berkorelasi dengan implementasi cloud. Di antaranya adalah:
Offsite cloud applications membutuhkan firewall yg lebih ketat, akses terbatas & protokol keamanan berlapis. Penggunaan offsite cloud applications ini harus sejalan dengan kesepakatan pemiliki bisnis bahwa mereka setuju menyimpan data mereka offsite & aman dari jangkaun pihak lain.
Offsite cloud applications dijaga dengan sistem monitor selama 24 jam & 7 hari. Hal ini menjadikan offsite cloud relatif lebih aman ketimbang yg bersifat onsite. Penyimpanan data yg bersifat on site dinilai kurang aman karena data tersebut dapat dibawa keluar oleh pegawai yg tidak bertanggung jawab.
Implementasi cloud computing yg baik selalu melaksanakan threat assessment. Dengan menggunakan penilaian tersebut, cloud akan selalu up to date dalam mencari celah kerentanan pada aplikasi cloud. Pada akhirnya penilaian itu membantu penyedia cloud untuk selalu memperbaharui keamanan aplikasinya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMendorong Keamanan Bisnis Melalui Cloud diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Sekitar 94 persen manajer bisnis yg disurvei oleh QuoteColo mengatakan bahwa perkembangan keamanan informasi mereka mengalami perkembangan signifikan pasca mengadopsi cloud. Ketika orang pertama kali mengadopsi cloud, hal pertama yg terlintas dalam pemikiran mereka tentunya bukan aspek keamanan. Pemikiran tersebut dapat dikatakan terbilang berani. Mengacu pada studi yg dilakukan oleh Alert Logic dengan judul The State of Cloud Security Report mengatakan bahwa apapun yg bisa diakses dari luar pastinya memiliki celah keamanan yg bisa dieksploitasi. Riset tersebut menerangkan bahwa kecanggihan cloud computing sekalipun tidak akan menjamin bahwa serangan yg masuk tidak berbahaya.
Angka-angka statistik menunjukkan bahwa mengacu pada laporan QuoteColo, sekitar 53 persen serangan dari aplikasi situs yg berakhir pada disusupinya service provider environments masih menempati angka tertinggi. Di sisi lain, sekitar 44 persen serangan masih menargetkan on-prem IT environments. Lebih lanjut, sekitar 64,1 persen serangan terjadi pada on-prem IT environments & 27,9 persen serangan terjadi di penyedia layanan. Persentase angka di atas menunjukkan bahwa sangat minim serangan siber yg diarahkan pada layanan cloud. Masih banyak orang yg beranggapan bahwa semakin kuatnya kontrol perusahaan or penyedia layanan cloud terhadap data, maka akan semakin kuat juga keamanannya.
Pernyataan tersebut tidak sepenunya benar. Ada beberapa alasan mengapa keamanan lingkungan TI sangat berkorelasi dengan implementasi cloud. Di antaranya adalah:
Offsite cloud applications membutuhkan firewall yg lebih ketat, akses terbatas & protokol keamanan berlapis. Penggunaan offsite cloud applications ini harus sejalan dengan kesepakatan pemiliki bisnis bahwa mereka setuju menyimpan data mereka offsite & aman dari jangkaun pihak lain.
Offsite cloud applications dijaga dengan sistem monitor selama 24 jam & 7 hari. Hal ini menjadikan offsite cloud relatif lebih aman ketimbang yg bersifat onsite. Penyimpanan data yg bersifat on site dinilai kurang aman karena data tersebut dapat dibawa keluar oleh pegawai yg tidak bertanggung jawab.
Implementasi cloud computing yg baik selalu melaksanakan threat assessment. Dengan menggunakan penilaian tersebut, cloud akan selalu up to date dalam mencari celah kerentanan pada aplikasi cloud. Pada akhirnya penilaian itu membantu penyedia cloud untuk selalu memperbaharui keamanan aplikasinya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMendorong Keamanan Bisnis Melalui Cloud diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber