Peneliti muda itu, Walter Munk, mendatangi salah satu komandan Sekutu & menyampaikan hasil penghitungannya. Tapi siapa yg menganggap penting pendapat seorang peneliti “kemarin sore”. Peringatan Walter Munk hanya ditanggapi sambil lalu. “Mereka pasti sudah memperhitungkannya,” kata sang komandan kepada Munk, kini 91 tahun, seperti dikutip New York Times.
Yakin perhitungannya tak meleset, Munk minta bantuan bosnya di Scripps Institution of Oceanography. Mereka berdua menghitung lebih teliti kapan waktu paling tepat bagi kapal-kapal Sekutu merapat di pantai utara Afrika. Berkat penghitungan Munk, ribuan personel pasukan Sekutu bisa mendarat saat gelombang relatif anteng.
Sejak hari itu, seperti yg dikutip dari detik.com, penghitungan Munk untuk meramal tinggi gelombang laut jadi bagian penting dari operasi pendaratan pasukan, termasuk dalam operasi pendaratan besar-besaran di Normandia, Prancis. Berpuluh tahun mempelajari lautan, di kalangan peneliti oseanografi, Walter Munk sering disebut sebagai “Albert Einstein di Laut”.
Sepanjang 1950-an, Munk meneliti perubahan di atmosfer, kerak bumi, & gelombang laut serta pengaruhnya terhadap rotasi bumi. Dia curiga ada yg aneh dalam pola rotasi bumi. Dia menduga, perubahan tinggi muka laut akan mempengaruhi kecepatan rotasi bumi. Tapi Munk tak pernah berhasil membuktikannya.
Kini hipotesis Walter Munk baru terbukti. Menurut Mathieu Dumberry, profesor fisika dari Universitas Alberta, Kanada, Walter Munk membuat sejumlah kekeliruan dalam model matematikanya. Perkiraan Munk soal perubahan tinggi muka air laut terlalu besar. Model matematika Munk untuk menghitung perubahan muka laut sejak zaman es juga kurang pas.
Tapi kekeliruan paling besar Walter Munk adalah tidak memperhitungkan pengaruh gerak inti & kerak bumi terhadap kecepatan rotasi bumi. Inti bumi bergerak ke arah timur, sementara kerak bumi bergerak ke arah berlawanan. “Selama 3.000 tahun, gerak inti bumi sedikit bertambah cepat, sementara gerak kerak bumi sedikit melambat,” kata Mathieu kepada PopularMechanics.
Model matematika Walter Munk memang keliru, tapi hipotesisnya terbukti akurat. Mathieu bersama Jerry Mitrovica, profesor geofisika dari Universitas Harvard, telah membuktikannya. Jika permukaan laut makin tinggi, rotasi bumi bakal melambat & hari makin panjang.
Mencairnya es di daerah sekitar kutub akan mengalirkan massa air dalam jumlah sangat besar di sepanjang ekuator. Tambahan berat di wilayah ekuator inilah, menurut Jerry, yg membuat rotasi bumi sedikit melambat. “Efeknya seperti peselancar yg mengembangkan kedua tangannya,” kata Jerry kepada Washington Post. Ditambah pengaruh gravitasi bulan plus melambatnya gerakan kerak bumi, jadilah hari makin panjang.
Baca juga mengenai bagaimana jika bumi berhenti seketika disini
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Mengapa Rotasi Bumi Melambat? diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Mengapa Rotasi Bumi Melambat?.