Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, mengaku kaget dengan keputusan PSSI yang menghentikan seluruh kompetisi dengan alasan force majeure. Padahal, dirinya ingin kompetisi tetap berjalan.
"Kalau soal force majeure, memangnya di sini Nepal? Ini yang harus dijelaskan kepada masyarakat, force majeure itu adalah sesuatu yang tidak mungkin ditangani oleh manusia," ucap Imam, kepada wartawan di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (4/5) malam.
Bahkan, Imam mengakui masih tetap pada keputusannya untuk mengajak PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi di Indonesia Super League (ISL) maupun Divisi Utama. Ketika ditanyakan mengenai perangkat pertandingan dan badan peradilan seperti Komisi Disiplin (Komdis) dan Komisi Banding (Komding) untuk kompetisi, Imam pun memberikan penjelasannya.
Mengingat, seluruhnya berada di bawah naungan PSSI, yang telah dibekukan oleh Menpora melalui surat resmi bernomor 01307 tahun 2015 pertanggal 17 April 2015.
"Saya pernah mendengar dari PT Liga untuk perangkat pertandingan sudah dimiliki PT Liga. Artinya, mereka berjalan tidak ada masalah," ujarnya.
"Kalau untuk Komdis dan Komding, di situ kami menyiapkannya ketika kompetisi berjalan. Itu yang saya sampaikan ketika bertemu klub-klub. Pasti kami libatkan juga stakeholder yang lain di sepakbola," beber Imam.
Di samping itu, Imam menegaskan kompetisi ISL yang akan bergulir nanti bakal diikuti 18 klub. Menyusul, pihak Kemenpora sudah mensupervisi terkait rekonsiliasi untuk klub Arema Cronus dan Persebaya Surabaya yang sebelumnya dipermasalahkan soal legalitasnya.
"Untuk sponsor, kan sudah ada sponsornya. Kami belum berpikiran untuk mengganti PT Liga. Saya yakin sampai sekarang PT Liga tidak akan menolak. Karena ini menyangkut masa depan pemain, pelatih, dan seluruh pelaku sepakbola," jelasnya.
"Kalau PT Liga siap, 9 Mei segera mungkin digelar kompetisi. Kalau tidak siap? Kami akan panggil lagi PT Liga. Saya minta ke mereka segera mungkin kompetisi bisa berjalan, jangan ditunda," pungkasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Menpora Siap Bentuk Komdis Dan Komding Untuk Kompetisi
"Kalau soal force majeure, memangnya di sini Nepal? Ini yang harus dijelaskan kepada masyarakat, force majeure itu adalah sesuatu yang tidak mungkin ditangani oleh manusia," ucap Imam, kepada wartawan di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (4/5) malam.
Bahkan, Imam mengakui masih tetap pada keputusannya untuk mengajak PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi di Indonesia Super League (ISL) maupun Divisi Utama. Ketika ditanyakan mengenai perangkat pertandingan dan badan peradilan seperti Komisi Disiplin (Komdis) dan Komisi Banding (Komding) untuk kompetisi, Imam pun memberikan penjelasannya.
Mengingat, seluruhnya berada di bawah naungan PSSI, yang telah dibekukan oleh Menpora melalui surat resmi bernomor 01307 tahun 2015 pertanggal 17 April 2015.
"Saya pernah mendengar dari PT Liga untuk perangkat pertandingan sudah dimiliki PT Liga. Artinya, mereka berjalan tidak ada masalah," ujarnya.
"Kalau untuk Komdis dan Komding, di situ kami menyiapkannya ketika kompetisi berjalan. Itu yang saya sampaikan ketika bertemu klub-klub. Pasti kami libatkan juga stakeholder yang lain di sepakbola," beber Imam.
Di samping itu, Imam menegaskan kompetisi ISL yang akan bergulir nanti bakal diikuti 18 klub. Menyusul, pihak Kemenpora sudah mensupervisi terkait rekonsiliasi untuk klub Arema Cronus dan Persebaya Surabaya yang sebelumnya dipermasalahkan soal legalitasnya.
"Untuk sponsor, kan sudah ada sponsornya. Kami belum berpikiran untuk mengganti PT Liga. Saya yakin sampai sekarang PT Liga tidak akan menolak. Karena ini menyangkut masa depan pemain, pelatih, dan seluruh pelaku sepakbola," jelasnya.
"Kalau PT Liga siap, 9 Mei segera mungkin digelar kompetisi. Kalau tidak siap? Kami akan panggil lagi PT Liga. Saya minta ke mereka segera mungkin kompetisi bisa berjalan, jangan ditunda," pungkasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Menpora Siap Bentuk Komdis Dan Komding Untuk Kompetisi