• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Editorial Mesin Lebih Pintar Dari Manusia, Layaknya Fiksi Menjadi Kenyataan

Perdyzeb

TK A
Level 2

Akhirnya kemenangan jatuh kepada umat manusia. Itu adalah perjuangan panjang untuk mempertahankan umat manusia dari kepunahan. Skynet, merupakan biang dari penyebab kehancuran bumi. Skynet merupakan sebuah komputer ciptaan manusia yang memiliki kepintaran buatan sehingga bisa melakukan semuanya sendiri. Untung saja itu semua hanya ada di film Terminator, yang merupakan sebuah fiksi belaka yang bertujuan untuk menghibur kita semua. Tapi, coba kita pikir sobat, apa dampaknya jika Kepintaran buatan (Artificial Intelligence [ AI]) benar benar ada dan apa dampaknya bagi kehidupan kita?

Selain Terminator, ada beberapa film layar lebar lainnya yang berusaha menggambarkan masa depan di mana keberadaan AI dapat terealisasikan, seperti Transendence dan lain lain. Akan tetapi, saat ini masa depan yang seperti itu mungkin saja sudah ada di depan mata kita. AI adalah kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika.

Google sudah mengembangkan AI yang bukan hanya mampu menganalisis bagaimana pusat data mereka “berperilaku” dan kemudian mengatur pusat data tersebut, tapi juga berkembang secara intelektual dengan mempelajari data melalui jaringan pusat data Google dan interaksi virtual dengan manusia.

Sebagaimana yang dikatakan Google, AI milik mereka dapat bermimpi, tapi dengan definisi berbeda karena mesin tidak mungkin tidur. AI tersebut akan bermimpi sesuai dengan data-data yang telah dipelajari. Mimpi mereka akan berbentuk gambar abstraktif tertentu.

Gambar-gambar abstraktif tersebut tergantung pada lapisan jaringan saraf artificial (layer of Artificial Neural Network [ANN]) — piranti lunak yang terdiri dari nodus yang saling terhubung (interlinked nodes), yang berdasarkan model dari struktur biologis otak — tapi canggihnya kita bisa memilih lapisan mana yang mau kita pilih untuk meningkatkan aktivitasnya. Setiap jaringan memiliki 10-30 lapisan, dan mereka berfungsi dengan tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, lapisan yang lebih rendah memproyeksikan abstraksi sederhana karena lebih sensitif terhadap pola sederhana seperti sudut dan orientasi/arah, sedangkan lapisan yang terletak pada level lebih tinggi berfungsi untuk memproduksi fitur kompleks dan objek secara keseluruhan.

Ketika tim proyek AI milik Google ini mengobservasi lebih detil terhadap apa yang terjadi pada setiap lapisan otak buatan tersebut, mereka menemukan bahwa data yang diproses pada setiap lapisan diinterpretasikan secara beragam. Seperti otak kita yang mengasosiasikan informasi terhadap satu sama lain pada setiap strukturnya, kemudian secara metafora ditunjukan melalui mimpi, demikian pula bagaimana ANN melihat dunia.

ANN tidak hanya mengimitasi intelegensi otak manusia, tapi dapat bekerja lebih cepat dan efisien dari otak manusia, karena ANN tidak akan terpengaruh oleh emosi layaknya manusia.


Sekarang dapat kita lihat, bahwa sesuatu yang dulunya fiksi dapat terjadi di dunia nyata, sesuatu yang dulunya mimpi yang berputar putar dikepala, sekarang dapat kita lihat di dunia nyata. Bukannya takut kalau nantinya AI yang sedang diciptakan sekarang akan menjadi seperti Skynet dan akan menghancurkan manusia karena dianggap tidak sempurna.

Itu semua dapat kita lihat beberapa tahun kedepan, bagaimana rasa ingin tahu manusia untuk mengeksplore pengetahuan yang tidak ada batasnya. Dan bagaimana nantinya manfaat pengetahuan tersebut untuk kita.

Sebagaimana kata AI yang bernama Chatbot yang dikembangkan oleh Oriol Vinyal dan Quoc Le. Chatbot ini mengatakan bahwa tujuan dari hidup adalah untuk melayani demi manfaat dan kebaikan yang lebih besar, dan tujuan dari kematian adalah untuk memiliki hidup. Chatbot ini juga berpendapat bahwa tujuan menjadi cerdas adalah untuk menemukan tujuan kecerdasan itu sendiri.

Sumber:
Sumber Gambar:
 
Top