Microsoft, meminta pemerintah Amerika Serikat untuk mereformasi aturan mengenai program mata-mata Amerika Serikat. Perusahaan raksasa ini tidak hanya meminta transparansi, tapi juga meminta tentang aturan yang secara mendasar yang melarang agen pemerintah untuk mengakses server penyimpanan informasi yang terdapat pada perusahaan Amerika Serikat.
Dilansir dari Softpedia, hal tersebut diungkapkan Microsoft pada surat yang dipublikasikan oleh General Counsel & Executive Vice President Legal & Corporate Affairs Microsoft, Brad Smith, melalui blog Technet pada Rabu lalu, (04/06). Pada surat tersebut Microsoft mengingatkan bahwa pemerintah AS seharusnya hanya diperbolehkan untuk mengakses informasi pengguna yang tersimpan dalam server domestik.
Microsoft mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat menghargai hukum Amandemen Keempat Konstitusi Amerika Serikat yang mengatur hak privat warganya. Dibawah Amandemen Keempat Konstitusi AS, pengguna memiliki hak untuk menjaga komunikasi melalui email secara privat. Kita butuh pemerintah kita untuk menegakan hukum perlindungan privat dan mematuhi aturan privasi yang ditetapkan oleh hukum. ungkap blog tersebut.
Satu hal yang paling penting pada surat ini adalah mengenai upaya peretasan yang dilakukan agen intelijen pemerintah Amerika Serikat terhadap pusat data yang dimiliki perusahaan teknologi besar dan perusahaan yang berada di luar Amerika Serikat. Sebuah laporan yang diungkap Washington Post mengungkapkan bahwa pusat data Google dan Yahoo pernah diserang oleh seorang ahli yang kemungkinan berasal dari NSA.
Kita percaya usaha kami untuk memperluas sistem eknkripsi pada layanan kami membuat sulit berbagai negara dalam meretas data yang disimpan. Namun lebih dari tujuh bulan setelah Washington Post pertama kali melaporkan bahwa NSA telah meretas sistem di luar Amerika Serikat untuk mengakses data yang terdapat pada Yahoo Dan Google, Eksekutif Cabang masih diam terkait dengan praktek-praktek ini, sebut tulisan dalam blog tersebut.
Dilansir dari Softpedia, hal tersebut diungkapkan Microsoft pada surat yang dipublikasikan oleh General Counsel & Executive Vice President Legal & Corporate Affairs Microsoft, Brad Smith, melalui blog Technet pada Rabu lalu, (04/06). Pada surat tersebut Microsoft mengingatkan bahwa pemerintah AS seharusnya hanya diperbolehkan untuk mengakses informasi pengguna yang tersimpan dalam server domestik.
Microsoft mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat menghargai hukum Amandemen Keempat Konstitusi Amerika Serikat yang mengatur hak privat warganya. Dibawah Amandemen Keempat Konstitusi AS, pengguna memiliki hak untuk menjaga komunikasi melalui email secara privat. Kita butuh pemerintah kita untuk menegakan hukum perlindungan privat dan mematuhi aturan privasi yang ditetapkan oleh hukum. ungkap blog tersebut.
Satu hal yang paling penting pada surat ini adalah mengenai upaya peretasan yang dilakukan agen intelijen pemerintah Amerika Serikat terhadap pusat data yang dimiliki perusahaan teknologi besar dan perusahaan yang berada di luar Amerika Serikat. Sebuah laporan yang diungkap Washington Post mengungkapkan bahwa pusat data Google dan Yahoo pernah diserang oleh seorang ahli yang kemungkinan berasal dari NSA.
Kita percaya usaha kami untuk memperluas sistem eknkripsi pada layanan kami membuat sulit berbagai negara dalam meretas data yang disimpan. Namun lebih dari tujuh bulan setelah Washington Post pertama kali melaporkan bahwa NSA telah meretas sistem di luar Amerika Serikat untuk mengakses data yang terdapat pada Yahoo Dan Google, Eksekutif Cabang masih diam terkait dengan praktek-praktek ini, sebut tulisan dalam blog tersebut.