Pelatih Arema Cronus Milomir Seslija mengecam kepemimpinan wasit Maulana Nugraha ketika tim besutannya bermain imbang tanpa gol melawan Madura United FC di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (6/5) malam WIB.
Milomir menilai wasit telah bersikap berat sebelah, dan memberikan keuntungan kepada tim tuan rumah. Milomir sejak awal sudah mewaspadai kemungkinan wasit mengeluarkan keputusan tidak adil.
"Madura adalah tim yang sangat bagus, mereka mempraktekkan sepakbola menyerang yang mampu menyulitkan kami kami, tetapi wasit sepertinya tidak mampu mengendalikan permainan dengan baik,” cetus Milo, sapaan Milomir.
"Beberapa kali pemain kami dihajar, tapi wasit selalu mengabaikannya. Tapi saat bola fifty-fifty, selalu saja peluit ditiup. Wasit lindungi pemain Madura, tapi membiarkan pemain Arema mati di lapangan.”
"Saya tadi protes keputusan wasit, saya tidak mendapatkan jawaban yang bagus. Saya selalu ingin melindungi pemain, karena sepertinya para pemain masih trauma dari pertandingan melawan Persiba [Balikpapan].”
Penggawa Arema harus menggunakan kendaraan taktis (Rantis) jenis Barracuda dari Surabaya menuju Bangkalan. Bagi Milo, ini pengalaman pertamanya melakoni perjalanan menuju stadion dengan menaiki Rantis.
"Saya pikir pemain kami sulit mengembangkan permainan, bisa jadi ada ketakutan saat kami berangkat ke Stadion. Tetapi kam lakukan ini agar kami safety dari hotel di Surabaya ke Bangkalan,” tuturnya.
Kecaman terhadap wasit juga disampaikan Raphael Maitimo. Gelandang Arema ini menyebutkan banyak keputusan wasit yang tidak jujur setelah sebelumnya di laga melawan Persiba.
"Kami ingin sepakbola Indonesia meningkat lebih baik, tapi wasit tidak jujur hari ini [tadi malam]. Ada banyak pelanggaran yang yang dilakukan lawan, tapi dibiarkan. Inilah yang menyebabkan sepakbola Indonesia tidak bagus di internasional, karena di sana selalu dipimpin wasit bagus,” ucap Maitimo. (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Milomir Seslija: Wasit Biarkan Pemain Arema Cronus Mati Di Lapangan
Milomir menilai wasit telah bersikap berat sebelah, dan memberikan keuntungan kepada tim tuan rumah. Milomir sejak awal sudah mewaspadai kemungkinan wasit mengeluarkan keputusan tidak adil.
"Madura adalah tim yang sangat bagus, mereka mempraktekkan sepakbola menyerang yang mampu menyulitkan kami kami, tetapi wasit sepertinya tidak mampu mengendalikan permainan dengan baik,” cetus Milo, sapaan Milomir.
"Beberapa kali pemain kami dihajar, tapi wasit selalu mengabaikannya. Tapi saat bola fifty-fifty, selalu saja peluit ditiup. Wasit lindungi pemain Madura, tapi membiarkan pemain Arema mati di lapangan.”
SIMAK JUGA
Madura United & Arema Berbagi Angka
Pemain Arema Naik Rantis Ke Madura
Arema Rahasiakan Penginapan Di Surabaya
Madura United & Arema Berbagi Angka
Pemain Arema Naik Rantis Ke Madura
Arema Rahasiakan Penginapan Di Surabaya
"Saya tadi protes keputusan wasit, saya tidak mendapatkan jawaban yang bagus. Saya selalu ingin melindungi pemain, karena sepertinya para pemain masih trauma dari pertandingan melawan Persiba [Balikpapan].”
Penggawa Arema harus menggunakan kendaraan taktis (Rantis) jenis Barracuda dari Surabaya menuju Bangkalan. Bagi Milo, ini pengalaman pertamanya melakoni perjalanan menuju stadion dengan menaiki Rantis.
"Saya pikir pemain kami sulit mengembangkan permainan, bisa jadi ada ketakutan saat kami berangkat ke Stadion. Tetapi kam lakukan ini agar kami safety dari hotel di Surabaya ke Bangkalan,” tuturnya.
Kecaman terhadap wasit juga disampaikan Raphael Maitimo. Gelandang Arema ini menyebutkan banyak keputusan wasit yang tidak jujur setelah sebelumnya di laga melawan Persiba.
"Kami ingin sepakbola Indonesia meningkat lebih baik, tapi wasit tidak jujur hari ini [tadi malam]. Ada banyak pelanggaran yang yang dilakukan lawan, tapi dibiarkan. Inilah yang menyebabkan sepakbola Indonesia tidak bagus di internasional, karena di sana selalu dipimpin wasit bagus,” ucap Maitimo. (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Milomir Seslija: Wasit Biarkan Pemain Arema Cronus Mati Di Lapangan