Nasabah bank di Amerika Serikat menjadi target vishing. Seperti yang dilansir dari situs www.net-security.org pada Jumat, (02/05/2014), para nasabah bank di Amerika Serikat, akhir-akhir ini mendapatkan serangan dari Voice Over IP Phising (vishing) yang dilakukan oleh penjahat siber dari Eropa Timur. Temuan mengenai penyerangan ini ditemukan oleh pendiri dan CEO Phishlabs, John Lacour.
Pesan Vishing sendiri adalah praktek kejahatan menggunakan telepon untuk mendapatkan akses informasi pribadi dan keuangan swasta dari masyarakat untuk mendapatkan keuntungan finansial. Beberapa penipu memanfaatkan fasilitas fitur Voice over IP (VoIP). Fitur-fitur seperti caller ID spoofing (untuk menampilkan sejumlah yang mereka pilih pada saluran telepon penerima), dan sistem otomatis (IVR). Vishing biasa digunakan untuk mencuri nomor kartu kredit dan informasi lain yang dapat digunakan untuk pencurian identitas seseorang.
” Meskipun tidak lazim seperti phishing online dan serangan crimeware , serangan vishing sering dijalankan oleh pelaku profesional. Pelaku menggunakan vishing untuk memanen data kartu kredit, yang kemudian mereka dapat menjual data tersebut atau menguangkannya ” jelas John Lacour di blognya awal pekan lalu.
” Data tersebut kemudian digunakan untuk transaksi jarak jauh (misalnya belanja online atau transaksi melalui telepon) atau dikodekan ke kartu baru untuk membeli barang atau menarik uang tunai dari ATM” John menambahkan.
Penyerangan vishing biasanya dimulai dengan SMS, para pelaku mengirim pesan kepada korban dan menginformasikan bahwa akun kartu debitnya telah diaktivasikan. Untuk tujuan mengaktifkannya lagi, para korban diminta untuk memberikan nomor kartu dan nomor PIN.
Para pelaku kejahatan biasanya menggunakan SMS melalui email untuk mengirim pesan phising untuk sejumlah pengguna. Mereka menginstall perangkat lunak Interactive Voice Respond pada server secara acak yang mereka atur untuk meretas, dan mengarahkan panggilan dari server VoIP kepada mereka. Perangkat lunak ini merespon telepon yang masuk dan merekam informasi yang masuk yang kemudian diambil oleh pelaku kejahatan.
Pelaku kejahatan melalui vishing diperkirakan meraup keuntungan dari kegiatan kejahatannya sekitar 75.000 $ USD per hari melalui penarikan lewat mesin ATM.
Pesan Vishing sendiri adalah praktek kejahatan menggunakan telepon untuk mendapatkan akses informasi pribadi dan keuangan swasta dari masyarakat untuk mendapatkan keuntungan finansial. Beberapa penipu memanfaatkan fasilitas fitur Voice over IP (VoIP). Fitur-fitur seperti caller ID spoofing (untuk menampilkan sejumlah yang mereka pilih pada saluran telepon penerima), dan sistem otomatis (IVR). Vishing biasa digunakan untuk mencuri nomor kartu kredit dan informasi lain yang dapat digunakan untuk pencurian identitas seseorang.
” Meskipun tidak lazim seperti phishing online dan serangan crimeware , serangan vishing sering dijalankan oleh pelaku profesional. Pelaku menggunakan vishing untuk memanen data kartu kredit, yang kemudian mereka dapat menjual data tersebut atau menguangkannya ” jelas John Lacour di blognya awal pekan lalu.
” Data tersebut kemudian digunakan untuk transaksi jarak jauh (misalnya belanja online atau transaksi melalui telepon) atau dikodekan ke kartu baru untuk membeli barang atau menarik uang tunai dari ATM” John menambahkan.
Penyerangan vishing biasanya dimulai dengan SMS, para pelaku mengirim pesan kepada korban dan menginformasikan bahwa akun kartu debitnya telah diaktivasikan. Untuk tujuan mengaktifkannya lagi, para korban diminta untuk memberikan nomor kartu dan nomor PIN.
Para pelaku kejahatan biasanya menggunakan SMS melalui email untuk mengirim pesan phising untuk sejumlah pengguna. Mereka menginstall perangkat lunak Interactive Voice Respond pada server secara acak yang mereka atur untuk meretas, dan mengarahkan panggilan dari server VoIP kepada mereka. Perangkat lunak ini merespon telepon yang masuk dan merekam informasi yang masuk yang kemudian diambil oleh pelaku kejahatan.
Pelaku kejahatan melalui vishing diperkirakan meraup keuntungan dari kegiatan kejahatannya sekitar 75.000 $ USD per hari melalui penarikan lewat mesin ATM.