• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Network Sharing Operator Telekomunikasi di Indonesia

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Seiring dengan perkembangan infrastruktur jaringan 4G di tanah air, pemerintah, dalam hal ini Kementrian Telekomunikasi & Informasi (Kemkominfo), mulai menelurkan kebijakan berbagi jaringan / active network sharing. Langkah ini mulai santer dibicarakan beberapa waktu belakangan.

Dalam jangka panjang, impelementasi berbagi infrastruktur diharapkan bisa membuat industri telekomunikasi semakin terjangkau & berkelanjutan. Hal tersebut terkait dengan rencana penyediaan jaringan pita lebar & menjadikan industri telekomunikasi semakin efisien. Selama ini sejumlah operator sudah melakukan passive sharing yg meliputi penggunaan tower, BTS (base tranceiver station), & pasokan daya.

Melanjutkan metode yg sudah terbukti & teruji tersebut, Kemkominfo mengajak seluruh pelaku industri telekomunikasi, yaitu para operator & penyedia infrastruktur, untuk bekerja sama & berbagi pelayanan. Network sharing sendiri realisasinya bisa bermacam-macam, termasuk berbagi frekuensi.



Untuk mendukung kebijakan network sharing, Kemkominfo akan mengubah aturan lisensi yg ada. Misalnya lisensi pengadaan BTS secara kuantitas diubah menjadi pengadaan BTS berdasarkan tingkat coverage & kualitas pelayanan.

Perlu diketahui bahwa kebijakan network sharing telah diimplementasikan ke banyak negara maju di dunia. Beberapa negara di dunia yg sudah mengimplementasikan network sharing adalah Swedia, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Brazil, Spanyol, & Jepang.

Dalam implementasinya nanti, pemerintah tidak akan memaksa operator, tetapi hanya menganjurkan. Hal ini mengingat adanya pertimbangan bisnis antar operator yg harus diperhitungkan.
XL & Indosat sudah resmi berbagi jaringan


Ada beberapa model dalam penerapan network sharing, di antaranya adalah multi operator radio access network (MORAN) & multi operator core network (MOCN). Pada model MORAN, dua operator / lebih akan berbagi BTS, namun tetap menggunakan spektrum frekuensi masing-masing. Sedangkan MOCN adalah berbagi BTS, sekaligus berbagi spektrum frekuensi. Dalam MOCN, kedua operator sepakat untuk saling berbagi spektrum yg dimilikinya.

XL & Indosat menyambut baik kebijakan active network sharing ini. Kedua operator tersebut akan menggunakan jaringan 4G-LTE bersama melalui (MORAN) di Banyumas, Surakarta, Batam, & Banjarmasin. Kerja sama ini rencananya diteruskan untuk beberapa kota lainnya.

Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo, mengatakan bahwa rencana network sharing sudah bergema sejak dua tahun silam & mulai dikembangkan di awal 2016 ini. Ia menilai bahwa kerja sama ini merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam mengurangi impor mata uang asing & meningkatkan efisiensi bagi perusahaan.

Saat ini, network sharing yg dilakukan oleh Indosat Ooredoo & XL Axiata sebatas pada radio access network. Selain memperluas wilayah tempat kerja sama, Indosat Ooredoo & XL Axiata berencana untuk melakukan kerja sama dalam bentuk lain. Ke depannya, keduanya berharap kerja sama yg mereka lakukan dapat diperluas menjadi core network sharing.
Telkomsel menolak
Telkomsel secara tersirat justru menyatakan keberatan dengan rencana yg tengah disiapkan pemerintah tersebut. VP Technology & System Telkomsel, Ivan Cahya Permana, menyebut kebijakan tersebut seharusnya diterapkan jika pembangunan stasiun pemancar (BTS) sudah terpenuhi di seluruh Indonesia.

Saat ini jumlah BTS belum cukup menjangkau seluruh Indonesia. Masih banyak daerah yg belum tercakup, kata Ivan.

Selain itu, kebijakan berbagi jaringan tidak menguntungkan operator terutama terkait percepatan jaringan pita lebar Indonesia. Menurutnya, mereka harus siap karena keuntungan akan berkurang.

Semakin banyak network yg di-share, pengaruhnya akan sangat besar. Semua layanan di satu area bisa hilang, ketersediaan berkurang, & keamanan jaringan operator tentu terganggu, imbuhnya.

Meskipun digadang-gadang mampu memberikan pemerataan akses, pihak Telkomsel tidak menjamin saat implementasi akan adanya keseteraan & keseimbangan dalam pembangunan jaringan. Terlebih Ivan menyebut active network sharing hanya mampu menghemat devisa 0,13 hingga 0,27 persen dari total impor Indonesia.
Siapkan perlindungan hukum
Setiap kebijakan pasti dibumbui dengan pro kontra di belakangnya. Hal ini dikaitkan kembali dengan kasus IM2 yg menggunakan spektrum frekuensi radio untuk penggunaan bersama Indosat, namun justru dikenakan kewajiban biaya hak penggunaan frekuensi secara penuh ke masing-masing pengguna.

Demi menghindari terulangnya kasus serupa & sebagai upaya memayungi implementasi network sharing, Rudiantara memastikan akan merevisi PP No.53 tahun 2000. Menurutnya surat pengajuan revisi telah dikirim Desember lalu ke Sekretariat Negara.

Nantinya ada beberapa pasal yg akan direvisi, terutama yg berkaitan dengan masalah teknis. Seperti misalnya yg berkaitan dengan industri penyedia jasa internet, maka pemerintah tidak memaksakan. Akan tetapi hanya menganjurkan agar biaya yg dikeluarkan operator menjadi lebih efisien.

Indonesia terbilang mengalami akselerasi sepanjang 2015 lalu. Implementasi jaringan 4G sudah dimulai dari daerah di timur negeri pada Juli lalu. Kini, di 2016, regulasi kembali digulirkan untuk efisiensi.

Baca juga: Qualcomm: Tahun 2016 akan Dibanjiri Smartphone 4G Murah
Tentunya akan menarik untuk mengetahui kelanjutan kebijakan efisiensi ini. Namun, apakah langkah efisiensi ini akan efektif diberlakukan / malah sekadar menguntungkan pihak tertentu?

(Diedit oleh Fadly Yanuar Irianasyah)

Dikutip dari sini
 
Top