Nilai tukar Bitcoin turun drastis setelah satu dari situs pertukaran uang terbesar menyatakan bahwa ada cacat dalam software dasar mata uang virtual tersebut.
MtGox menyatakan bahwa pada hari Jumat aktivitas transfer dari dalam Bitcoin dihentikan setelah sebuah aktivitas yang tidak biasa terdeteksi.
Situs yang memfasilitasi pertukaran Bitcoin ke Dolar AS tersebut mengatakan bahwa sebuah investigasi telah mengungkap bahwa seseorang bisa memanipulasi proses transaksi untuk menggandakan jumlah Bitcoin yang dikirimkan.
Nilai tukar Bitcoin turun dari $700 (Rp 8.522.500) ke $540.
Perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut menyatakan bahwa pihaknya sedang bekerja bersama tim pengembangan inti dari Bitcoin untuk memperbaiki masalah tersebut, yang juga menyebarkan opini bahwa masalah tersebut tidak terbatas hanya pada sistem Bitcoin-wallet.
Bitcoin wallet adalah sebuah tempat penyimpanan Bitcoin disimpan-sebuah kotak pos virtual untuk menyimpan setiap bitcoin.
MtGox menambahkan bahwa penarikan tunai dan transfer bitcoin dari Bitcoin Wallets tidak terinfeksi. Pihaknya mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Sebuah bug dalam software bitcoin menyebabkan adanya kemungkinan bagi seseorang menggunakan Bitcoin network untuk memalsukan detail transaksi sehingga transaksi yang berhasil bisa terlihat tidak berhasil”.
“Ketika transaksi terlihat tidak berjalan dengan benar, bitcoin mungkin sudah terkirim.”
Gavin Andresen, kepala peneliti di Bitcoin Foundation, yang mereview dan mengembangkan software Bitcoin, menyangkal bahwa masalah itu adalah kesalahan dari mereka.
“Masalah yang dihadapi oleh MtGox adalah karena interaksi antara software wallet MtGox yang telah disesuaikan. Konsumen mereka mendukung prosedur, dan kebiasaan buruk (tetapi sudah lama diketahui) dalam mengidentifikasi transaksi dan bukan karena ada cacat dalam protokol Bitcoin,” katanya kepada BBC.
Garrick Hileman, peneliti pertukaran mata uang alternatif dari London School of Economics, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk memberitahu seberapa serius masalah ini kepada pengguna Bitcoin. “Alasannya memang patut diperhatikan, tetapi agak terlalu dini untuk mengatakan bahwa ada masalah besar pada software Bitcoin. Karena masalah sebelumnya baru saja diselesaikan,” ujarnya.
“Hal ini merefleksikan software yang belum sempurna. Bitcoin adalah teknologi yang masih dalam proses pengembangan,” tambahnya.
Source: bbc.co.uk
MtGox menyatakan bahwa pada hari Jumat aktivitas transfer dari dalam Bitcoin dihentikan setelah sebuah aktivitas yang tidak biasa terdeteksi.
Situs yang memfasilitasi pertukaran Bitcoin ke Dolar AS tersebut mengatakan bahwa sebuah investigasi telah mengungkap bahwa seseorang bisa memanipulasi proses transaksi untuk menggandakan jumlah Bitcoin yang dikirimkan.
Nilai tukar Bitcoin turun dari $700 (Rp 8.522.500) ke $540.
Perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut menyatakan bahwa pihaknya sedang bekerja bersama tim pengembangan inti dari Bitcoin untuk memperbaiki masalah tersebut, yang juga menyebarkan opini bahwa masalah tersebut tidak terbatas hanya pada sistem Bitcoin-wallet.
Bitcoin wallet adalah sebuah tempat penyimpanan Bitcoin disimpan-sebuah kotak pos virtual untuk menyimpan setiap bitcoin.
MtGox menambahkan bahwa penarikan tunai dan transfer bitcoin dari Bitcoin Wallets tidak terinfeksi. Pihaknya mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Sebuah bug dalam software bitcoin menyebabkan adanya kemungkinan bagi seseorang menggunakan Bitcoin network untuk memalsukan detail transaksi sehingga transaksi yang berhasil bisa terlihat tidak berhasil”.
“Ketika transaksi terlihat tidak berjalan dengan benar, bitcoin mungkin sudah terkirim.”
Gavin Andresen, kepala peneliti di Bitcoin Foundation, yang mereview dan mengembangkan software Bitcoin, menyangkal bahwa masalah itu adalah kesalahan dari mereka.
“Masalah yang dihadapi oleh MtGox adalah karena interaksi antara software wallet MtGox yang telah disesuaikan. Konsumen mereka mendukung prosedur, dan kebiasaan buruk (tetapi sudah lama diketahui) dalam mengidentifikasi transaksi dan bukan karena ada cacat dalam protokol Bitcoin,” katanya kepada BBC.
Garrick Hileman, peneliti pertukaran mata uang alternatif dari London School of Economics, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk memberitahu seberapa serius masalah ini kepada pengguna Bitcoin. “Alasannya memang patut diperhatikan, tetapi agak terlalu dini untuk mengatakan bahwa ada masalah besar pada software Bitcoin. Karena masalah sebelumnya baru saja diselesaikan,” ujarnya.
“Hal ini merefleksikan software yang belum sempurna. Bitcoin adalah teknologi yang masih dalam proses pengembangan,” tambahnya.
Source: bbc.co.uk