“Jika saya mati, seni bela diri ninjutsu akan mati bersama saya.” Itulah ungkapanJinichi.
Di Jepang, Jinichi dianggap sebagai ninja terakhir, karena ia mendapat pelatihan ninjutsu sejak usia 6 tahun yg langsung diturunkan oleh para ninja berpengaruh.
Jinichi adalah ketua klan Ban yg ke-21. Sejak tahun 2002, ia berhenti dari pekerjaannya sebagai teknisi & memutuskan menjadi pengajar ninjutsu, ilmu bela diri, strategi, taktik berperang & bergerilya, serta spionase, yg dipraktikkan oleh shinobi (ninja) meski ia tahu abad ini tak lagi memberi ruang longgar bagi “pendekar Ninja” sepertinya.
“Tak ada lagi ninja sejati,” ujar Lelaki Jepang berusia 63 tahun itu. “Agaknya, saya disebut sebagai ninja terakhir karena tak ada orang lain yg mempelajari ilmu itu langsung dari sumbernya seperti saya,” lanjutnya.
Seperti yg dikutip dari berjambang.blogspot.com, sejarah ninja diselubungi dengan misteri. “Ada beberapa gambar alat-alat yg mereka gunakan. Tapi kami tak pernah menemukan secara utuh,” ungkap Jinichi. Gelapnya informasi mengenai hal – hal yg berhubungan dengan ninja disebabkan oleh tradisi yg mereka jaga, yaitu hanya menyampaikan pengetahuan secara lisan. “Kami tak pernah mengetahui elemen apa saja yg hilang dalam penyampaiannya,” katanya.
Menurut Jinichi para Ninja tak bisa lagi membunuh dengan racun, meskipun mereka bisa mengikuti petunjuk untuk membuat racun. Senjata rahasia Ninja bukanlah kekuatan fisik, tapi bagaimana membuat sasaran menjadi lalai dengan keadaan sekitar. Bagi para jawara itu, mencari kelemahan musuh adalah titik perhatian utama.
Saat ini, Kawakami, yg berguru ninjutsu kepada Masazo Ishida, mulai melakukan penelitian di Universitas Mie, tempat ia belajar sejarah ninja. Baginya, takkan ada ketua klan Ban ke-22. “Ninja tak lagi cocok bagi zaman ini,”ujarnya.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Ninja Terakhir di Dunia diatas dikutip dari Internet secara gamblang.