• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

NSA Menggunakan Cookies Dari Google Untuk Menentukan Target Hacking

ON3

Mahasiswa
Journalist
The National Security Agency (NSA) secara diam-diam mendukung perangkat yang dapat melacak konsumen pada pengiklanan internet, dengan menggunakan “cookies” dan data lokasi untuk menentukan target hacking pemerintahan dan untuk meningkatkan pengawasan.
Slide presentasi dari internal perusahaan, yang disediakan oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden, menunjukkan bahwa perusahaan mengikuti pengguna Internet untuk melayani iklan yang lebih baik bagi mereka, teknik ini membuka pintu untuk pelacakan serupa yang dilakukan oleh pemerintahan. Slide juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menggunakan teknik pelacakan yang membantu mengidentifikasi target untuk operasi hacking yang ofensif.
Selama bertahun-tahun, pendukung privasi khawatir terhadap penggunaan perangkat pelacakan komersial yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menargetkan pengguna dengan berbagai macam iklan. Industri iklan online telah mengatakan praktiknya berbahaya dan memberikan keuntungan bagi pengguna dengan menyediakan iklan yang mereka sukai.
Berdasarkan dokumen, NSA dan rekan asal Inggrisnya, GCHQ, menggunakan file pelacakan kecil atau yang disebut dengan “cookies” yang merupakan jaringan iklan pada komputer untuk mengidentifikasikan orang yang browsing internet. Badan intelijen telah menemukan sebagian penggunaan tertentu yang menjadi bagian dari mekanisme pelacakan Google yang dikenal dengan “PREF” cookie. Cookies ini pada dasarnya tidak mencakup informasi pribadi, seperti nama seseorang atau alamat email, tetapi mereka mencakup kode numerik yang memungkinkan situs Web untuk mengidentifikasikan browser seseorang.
Selain melacak web yang dikunjungi, cookies ini memungkinkan NSA untuk memilih komunikasi individu di antara ribuan data internet untuk mengirimkan software yang dapat meng-hack komputer orang tersebut. Slide mengatakan cookies digunakan untuk “mengaktifkan eksploitasi terpencil”, meskipun serangan khusus yang digunakan oleh NSA melawan target tidak dibahas dalam dokumen-dokumen tersebut.
NSA menggunakan cookies tidak hanya untuk memilih sejumlah besar informasi yang mencurigakan, melainkan memungkinkan NSA untuk masuk kedalam home seseorang yang sudah dicurigai – mirip dengan tentara yang menargetkan laser pointer pada target untuk mengidentifikasi bom yang dipandu oleh laser.
Secara terpisah , NSA juga menggunakan informasi yang dikumpulkan secara komersial untuk membantu menemukan lokasi perangkat mobile di seluruh dunia, berdasarkan dokumen yang ditunjukkan. Banyak pengguna aplikasi smartphone yang berjalan pada perangkat iPhone dan Android, dan sistem operasinya sendiri yaitu Apple dan Google, melacak lokasi dari masing-masing perangkat, tanpa peringatan yang jelas kepada pemilik telepon. Informasi ini lebih spesifik dari lokasi data pemerintahan yang dikumpulkan dari jaringan telepon selular, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar the Post pada pekan lalu.
“Pada tingkat makro, ‘kami perlu melacak semua orang di manapun berada untuk iklan’ yang diterjemahkan menjadi ‘pemerintahan dapat melacak semua orang dimanapun berada’ “, ujar Chris Hoofnagle, seorang dosen yang tinggal di UC Berkeley Law. “Itu sulit untuk dihindari”.
NSA menolak untuk mengomentari taktik spesifik yang diuraikan dalam kejadian ini, tetapi juru bicara NSA mengirim pernyataan kepada surat kabar the Post: “Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, NSA, dalam misinya yang sah mengumpulkan intelijen asing untuk melindungi Amerika Serikat, menggunakan perangkat intelijen untuk memahami tujuan dari musuh asing dan mencegah mereka membawa kerugian bagi orang Amerika yang tidak bersalah”.
Google menolak untuk mengomentari artikel ini, tetapi kepala eksekutif Larry Page yang bergabung dengan pemimpin perusahaan teknologi lainnya pada awal pekan ini memanggil untuk mengakhiri sebagian besar data pengguna dan untuk membuat batasan baru pada permintaan pengawasan pengadilan yang telah disetujui. “Keamanan data pengguna sangatlah penting, itu sebabnya mengapa kami telah menginvestasikan begitu banyak dalam enkripsi dan memperjuangkan transparansi kepada pemerintahan untuk informasi”, ujar Page dalam sebuah pernyataan di situs Web. “Hal ini dirusak oleh pengumpulan data, secara rahasia dan tanpa pengawasan independen, yang banyak dilakukan oleh pemerintahan di seluruh dunia”.
Sumber
 
Top